Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
Mori Dan Tetangga Depan
1
Suka
5,899
Dibaca

Kiara mempererat pelukannya pada Teh Nuni. ART setianya itu seperti tak mau melepaskan tubuhnya. Ia merasa bersalah, Kiara tahu itu. Tapi ia juga tak punya pilihan, dan Kiara pun mengerti itu. Maka berkali-kali Kiara mencoba meyakinkannya bahwa ia akan baik-baik saja meski Teh Nuni harus berhenti bekerja dan Kiara harus tinggal berdua saja dengan Mori.

"Pokoknya mba, semua perlengkapan makan udah teteh turunin ke lemari bawah. Nomor telpon tukang galon, tukang gas, tukang bersih-bersih semua udah teteh kirim ke WA mba Kiara. Tukang sayur dan warteg depan juga udah." Teh Nuni kembali menghujani Kiara dengan wejangan-wejangan tak putusnya yang semakin membuat Kiara tersenyum haru.

"Lampu emergency yang di ruang tengah rusak, jangan lupa cepat beli yang baru ya mba," tambah teh Nuni lagi. Kiara menepuk jidatnya, kesal karena ia lupa lagi soal itu, padahal teh Nuni sudah bilang dari seminggu yang lalu. Ia lalu mengangguk cepat, meyakinkan teh Nuni yang mulai memasang muka cemberut karena ia selalu lupa.

Teh Nuni memang sangat mengenal Kiara yang sudah seperti adik sendiri baginya itu. Tidak mempunyai kakak maupun adik, teh Nuni lah yang jadi tempat bercerita dan berkeluh kesah bagi Kiara. Yang menemaninya sehari-hari. Apalagi sejak ibunda Kiara berpulang kepada sang Khalik 3 bulan yang lalu, mereka hanya tinggal berdua dan saling mengandalkan. Ditambah lagi dengan kondisi fisik Kiara sekarang, tak terpikirkan oleh teh Nuni untuk berhenti bekerja kecuali gadis itu sendiri yang memecatnya. Namun ternyata Tuhan memberinya jodoh. Jodoh yang mengharuskannya pulang ke Bogor dan meninggalkan Kiara berdua saja dengan kucingnya.

Setelah satu pelukan terakhir dan satu kalimat...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Senja di Pendakian Terakhir
Randy Satrya
Novel
Restu Bumi
Erka Karo-karo
Cerpen
Bronze
DIA BUKAN IBUKU...
Iman Siputra
Cerpen
Bronze
Mori Dan Tetangga Depan
Reni Refita
Flash
Bronze
Perjalanan Menuju Kampung Halaman
Fatimah Ar-Rahma
Cerpen
Halimunte Cafe: Please Smile If Possible
Adinda Amalia
Novel
Kinandita
Khairunnisa
Novel
Mauliate Gendis
Fitri Handayani Siregar
Novel
Gold
KKPK The Giant Cat
Mizan Publishing
Novel
Bronze
PELITA
Senya
Novel
Bronze
3 tahun yang berbeda
Yuwo
Flash
Sembilan Ribu Bintang
Yovinus
Novel
Bill dan All
Erwing
Novel
TOXIC
Rain Emmeline
Novel
Kukira, Sendiri itu Asyik
Rina F Ryanie
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Mori Dan Tetangga Depan
Reni Refita
Cerpen
Heart And Soul
Reni Refita
Cerpen
Tragically Yours
Reni Refita
Cerpen
Bronze
Secarik Kertas Dalam Tas
Reni Refita
Flash
Tawa Yang Terlepas
Reni Refita
Novel
Malam Seribu Lampion
Reni Refita
Cerpen
AKU dan EMYU yang LESU
Reni Refita
Flash
Sepeninggal Si Bungsu
Reni Refita