Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
**Disclaimer untuk Cerita**
"Cerita ini adalah karya fiksi yang terinspirasi oleh keindahan alam dan kekayaan budaya Nusantara, termasuk Raja Ampat. Karakter, kejadian, dan konflik dalam cerita ini adalah hasil imajinasi dan tidak mencerminkan kejadian, tempat, atau individu secara nyata. Tidak ada maksud untuk merusak citra atau menyalahi sejarah dari wilayah tersebut. Sebaliknya, cerita ini bertujuan untuk menghadirkan penghormatan terhadap misteri dan keindahan yang telah lama menjadi bagian dari warisan Indonesia."
Prolog – Asal Mula Raja Ampat
*Dahulu kala, jauh sebelum peta-peta modern mengukir garis-garis daratan dan laut, di timur Nusantara, terdapat sebuah gugusan pulau yang bukan sekadar ciptaan geologis biasa. Para tetua bercerita, dengan suara bergetar dan mata yang memancarkan kearifan ribuan tahun, bahwa Raja Ampat terbentuk dari kekuatan yang berasal dari dunia lain. Bukanlah letusan gunung api purba atau pergeseran lempeng benua, melainkan sebuah peristiwa kosmik yang nyaris tak terbayangkan.
Menurut legenda yang diukir pada dinding-dinding gua purba dan diceritakan dari generasi ke generasi, sebuah cahaya biru keemasan pernah jatuh dari langit. Cahaya itu bukan bintang jatuh biasa, melainkan energi murni dari dimensi yang tak terlihat, membawa serta benih kehidupan dan kesadaran yang melampaui pemahaman manusia. Saat cahaya itu menyentuh permukaan lautan, air bergolak dahsyat, mengangkat daratan-daratan baru dari kedalaman, membentuk ribuan pulau karst yang kini berdiri gagah, menjulang dari perairan hijau toska.
Bersamaan dengan kelahiran pulau-pulau itu, empat entitas mistis juga muncul. Mereka adalah Empat Raja Agung, penjaga dan penyeimbang alam di setiap pulau utama: Waigeo, Batanta, Salawati, dan Misool. Konon, mereka bukan makhluk fisik, melainkan perwujud...