Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Misteri yang ada di dunia ini sangat banyak, bahkan beragam dan sangat sedikit manusia yang mengetahuinya.
Tuhan yang membuat skenario di dunia ini, kepada kehidupan setiap umat manusia. Alam semesta juga merupakan bagian dari skenario Tuhan, yang tidak banyak di ketahui oleh manusia.
Rahasia menyimpan di dalamnya. Termasuk bencana alam, ekonomi, perkelahian, kebahagiaan, dan permusuhan bahkan segala kebaikan dan keburukan yang berada di dalam dunia ini.
Jessica, ia merupakan seorang gadis yang mempunyai firasat kuat dalam batinnya.
Dia tinggal di sebuah negara Eropa bersama kedua orang tuanya, yang memang mereka penduduk asli sana.
Suatu ketika ia sedang menikmati liburan hanya seorang diri, Jessica merasa sangat tidak nyaman karena cuaca yang berada di tempat wisata.
Padahal cuaca di sana sangat cerah dan sedikit panas, tetapi Jessica merasakan akan ada badai besar. Di saat itu juga dirinya memutuskan untuk pulang ke rumah.
Ketika Jessica sedang dalam perjalanan pulang, ia melihat kecelakaan beruntun di pinggir jalan dengan menewaskan tujuh orang serta sangat tragis.
"Ya ampun ... Kasihan sekali semoga orang-orang itu bahagia di surga-Nya Tuhan," gumam Jessica dalam hati.
Jessica sangat tergesa-gesa menuju pulang ke rumah, ia semakin tidak enak dengan cuaca di sana.
Sesampainya di rumah, Jessica mengunci semua rapat-rapat jendela dan pintu yang berada di rumahnya.
Tiba-tiba saja Ibu menghampiri Jessica dan melihat semua pintu serta seluruh jendela tertutup rapat. Seraya bertanya, "Kenapa semua jendela dan pintu kamu kunci?"
"Sudah Ibu ... Ini sangat penting untuk keselamatan kita dan jangan pernah di buka jendela atau pintunya," pinta Jessica.
Ibu hanya diam saja, sekaligus keheranan dengan tingkah laku putrinya itu.
Jessica menyarankan agar Ibu masuk ke dalam kamar serta mengunci semua jendela kamar.
"Oh iya ... Ibu jangan lupa seluruh jendela yang ada di kamar kunci semua ya," saran Jessica.
Ibu dengan penasaran menjawab, "Sebenarnya ada apa? Sepertinya kamu terlihat sangat khawatir dan panik."
"Ibu ... Cepat lakukan nanti akan ada badai besar yang datang," ungkap Jessica.
Ibu tidak meyakinkan ucapan Jessica, namun ia tetap menuruti saran dari putrinya. Semua jendela dan pintu sudah di tutup dengan rapat, sementara Jessica langsung berjalan menuju kamarnya.
Ketika sampai di kamar, Jessica sedikit melihat ke arah jendela dan membuka horden. Ternyata cuaca sudah berubah menjadi gelap, bahkan ada gumpalan besar di atas langit.
Jessica langsung mengunci seluruh jendela dan menutupnya dengan rapat. Dan mengabari teman-temannya di sosial media pribadi, Jessica memberitahu bahwa akan ada badai besar yang sangat kencang.
Jessica menyarankan teman-temannya agar mengunci seluruh jendela dan pintu sehingga tertutup rapat, bahkan di seluruh ruangan termasuk jendela kamar.
Teman-temannya menyetujui saran dari Jessica, mereka percaya dan tidak saling merusak kepercayaan masing-masing dengan ketidakpercayaan dalam hubungan pertemanan.
Jessica merasa sedikit lega, ia langsung terduduk lemas dengan apa yang akan terjadi.
Seketika suara angin dari luar rumah sangat kencang dengan hembusannya, terdengar suara retakan kaca jendela dari luar.
Jessica sangat ketakutan, tetapi dirinya percaya akan pertolongan Tuhan. Badai yang besar hanya meretakkan kaca jendela kamarnya saja, namun tidak dengan rumahnya.
Seketika suara hembusan angin terdengar sedikit jauh dari rumah, Jessica mengintip sedikit dari balik jendela. Betapa kagetnya Jessica, ketika dia melihat angin hitam yang sangat besar berputar-putar ke pemukiman warga yang lain.
Jessica merasa kaget, ketika dirinya melihat sebagian dari warga setempat rumahnya rusak parah dan sebagian lagi tidak.
Di saat itu, Jessica hanya terduduk lemas dan tak berdaya. Jessica diam sejenak, kemudian ia teringat dengan Ibunya yang berada di kamar.
Jessica bergegas menghampiri sang Ibu di dalam kamarnya, dia melihat Ibunya memeluk adiknya sambil ketakutan.
"Sudah Ibu ... Badainya sudah tidak ada dan sekarang kita aman," ungkap Jessica.
"Benarkah?" tanya Ibu, memastikan.
Jessica hanya mengangguk sebagai kode isyarat, kemudian Jessica bergegas pergi ke kamarnya kembali.
Cuaca sedikit berubah, tidak seperti biasanya. Sebagian rumah warga ada yang rusak parah, bahkan sedikit korban yang mengalami luka-luka karena tertimpahan bangunan rumah yang sudah menjadi rusak.
Pemerintah di negara Eropa, memberikan dana bantuan kepada warga penduduknya yang terkena bencana alam.
Hari-hari seperti biasanya, dan cuaca sudah sangat kondusif membaik.
Tetapi pada saat itu, Jessica merasakan sangat pusing di bagian kepalanya. Ia merasa bahwa akan terjadi gempa yang berkekuatan 8,1.
Hanya dalam hitungan detik, sakit kepala langsung hilang begitu saja dan pulih kembali.
Jessica sudah sangat lelah, hanya beberapa hari cuaca sudah mulai membaik namun akan ada gempa besar yang terjadi.
Jessica tidak menghiraukan hal itu dan dia sangat acuh dengan apa yang akan terjadi nanti.
Jessica menjalani kegiatannya dengan santai, ketika sedang bersantai Jessica langsung merasakan gempa yang sangat besar.
Jessica langsung lari memanggil Ibu dan adiknya agar segera keluar, sementara Ayah Jessica sedang bekerja di luar kota.
"Ibu ... Cepat kita keluar dan bawa adik," saran Jessica.
Ibu menjawab, "Kamu dahulu cepat keluar ... Ibu akan menyusul."
"Tidak mau Ibu ... Aku ingin bersama Ibu keluar dari sini," ujar Jessica.
Ibu membawa adik Jessica dan mereka keluar tanpa membawa apapun, mereka berlari dengan goyangan bumi yang begitu dahsyat sampai kepala Jessica merasa pusing.
Jessica melihat para tetangga-tetangganya keluar dari rumah mereka masing-masing, banyak di antara mereka yang merasakan ketakutan.
Selama tiga menit gempa, dan akhirnya berhenti. Ketika situasi sudah cukup baik, mereka semua kembali ke dalam rumahnya masing-masing.
Di sana Jessica langsung bergegas masuk ke dalam kamar, Jessica terdiam kembali. Dirinya menyesali dengan keacuhannya kepada kode alam.
Kemudian Jessica menulis sebuah tentang sejumlah misteri-misteri yang terbesit berada di benaknya, dalam sebuah buku.
Jessica menulis, akan ada terjadinya kekacauan bahkan gempa selama tiga kali berturut-turut dengan kekuatan 7,8.
Bahkan Jessica menulis, akan ada makhluk Tuhan seperti manusia tetapi memakan segalanya yang akan mereka temui. Gunung di berbagai dunia meletus secara bersamaan, musim paceklik selama hampir empat tahun.
Kekurangan air dan bahan pangan makanan, bahkan uang kertas tidak berguna kecuali uang logam.
Jessica menambahkan di dalam tulisannya, bahwa ketika teknologi sudah hampir sangat maju. Semuanya akan sia-sia, teknologi canggih rusak semua alat transportasi bahkan elektronik sudah tidak berguna.
Manusia akan kembali ke jaman-jaman dahulu, dia menambahkan kembali bahwa akan ada kabut asap putih kehitaman yang menyeluruh dunia banyak di antara manusia meninggal karena sesak napas.
Kabut yang berasal dari letusan semua gunung yang berada di dunia, asapnya menyelimuti seluruh dunia selama lebih dari satu bulan.
Kekacauan, bencana, permusuhan dan semuanya yang tertulis di dalam buku Jessica sangat jelas. Dia memberi judul dalam tulisan itu yakni misteri dunia.
Jessica menempatkan buku itu dengan amat baik dan tersembunyi, agar manusia tidak percaya dengan apa yang ia tulis.
Jessica hanya takut jika Tuhan marah kepadanya, dan Jessica sangat percaya semua yang ada di dunia berjalan karena Tuhan yang membuat skenario kehidupan.