Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
Mirna
0
Suka
1,188
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Dalam keremangan malam, sebuah mobil SUV merah melaju dengan penuh kehati-hatian menelusuri jalan yang berkelok menembus belantara hutan dan perbukitan di Minggu malam itu. Rintik hujan pun mulai turun dan perlahan tapi pasti berubah menjadi deras. Membuat hawa dingin di dalam mobil semakin terasa menusuk sampai ke tulang sum-sum.

Terdengar suara musik sayup-sayup dari dalam mobil diselingi obrolan antara dua orang penumpang didalamnya. Malam itu, Mirna dan suaminya hendak pulang ke Jakarta setelah menghabiskan waktu akhir pekan mereka di Bandung. Sengaja pasangan pengantin baru itu memilih rute Subang karena selain bosan lewat jalan tol, mereka kepengin suasana yang berbeda. Perjalanan pulang itu menjadi penutup dari rangkaian travelling akhir pekan mereka sebelum Senin menyapa kembali. 

"Next time kita kesana lagi ya, say," rayu Mirna ke suaminya.

"Ketagihan ya?" godanya.

Sesaat kemudian mobil itu mendekati sebuah tikungan tajam yang mengarah ke kiri. Masih asyik ngobrol, Mirna memperhatikan pemandangan janggal di depannya. Dengan samar tersorot oleh lampu depan mobil, ia seperti melihat sesosok wanita yang berada di tengah jalan hendak menyeberang ke sebelah kiri ruas jalan. Dengan spontan ia berteriak, "Awas!"

Sang suami yang panik segera membanting setir ke kanan. Kondisi jalan yang basah akibat hujan, membuat mobil tak mampu dikendalikan dengan baik. Mobil yang lepas kendali menjadi oleng lalu menerabas beton pembatas pinggir jalan sebelum akhirnya terjun bebas ke persawahan yang ada di bawahnya. "Brak!" Mobil mendarat dalam posisi terbalik. Kondisi mobil rusak berat dengan alarm yang masih meraung-raung dengan lampu depan yang masih menyala menanti untuk ditemukan.

Dengan napas tersengal-sengal, Mirna terbangun dari tidurnya. Mimpi itu terulang kembali. Jam dinding di ruang itu menunjukkan pukul 01:35. Sambil mengusap mata, ia duduk di tepi tempat tidur. Mengingat mimpi itu, sontak rasa takut menjalar dalam dirinya. Dengan tangan gemetar, ia meraih segelas air dan beberapa buah pil di meja kecil samping tempat tidurnya lalu meminumnya. Berusaha untuk tidur kembali, ia meringkuk di bawah selimutnya di malam dingin dan lembab itu.

...........

Peristiwa itu terjadi sekitar enam bulan lalu. Kecelakaan maut itu torehkan duka yang mendalam bagi Mirna dan keluarga yang ditinggalkan. Baru tiga bulan menikah, tanpa pernah disangka ia har...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Ineffable
Arsyika awalina
Novel
YAPPA MARADDA
Sika Indry
Cerpen
Bronze
Mirna
Abe Ruhsam
Novel
Bronze
Money Baby
Naomi Saddhadhika
Novel
Gold
Perfect Mistakes
Bentang Pustaka
Skrip Film
What's Next, Soraya?
Safiraline
Flash
Bronze
Kerinduan Kucing Jalanan
Sulistiyo Suparno
Novel
Re Me Re
Vika Lian Azizah
Novel
Bronze
Langitmu Tak Hanya Biru
Fajar Arsyi Firmansyah
Novel
Gold
PBC My Brother and A Flower
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Merindunya Rindu~Novel~
Herman Sim
Novel
Bronze
Lensa Argan
rekhasandy
Novel
Bronze
Bertandang ke Ujung Siang
Johanes Gurning
Flash
Bronze
Permintaan Maaf
Alfian N. Budiarto
Novel
Bronze
SESAL
Prihatiningsih
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Mirna
Abe Ruhsam
Novel
Kalut
Abe Ruhsam
Skrip Film
Meisje
Abe Ruhsam
Novel
Meisje
Abe Ruhsam
Novel
Yang Tersayang
Abe Ruhsam