Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
Mirna
0
Suka
1,324
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Dalam keremangan malam, sebuah mobil SUV merah melaju dengan penuh kehati-hatian menelusuri jalan yang berkelok menembus belantara hutan dan perbukitan di Minggu malam itu. Rintik hujan pun mulai turun dan perlahan tapi pasti berubah menjadi deras. Membuat hawa dingin di dalam mobil semakin terasa menusuk sampai ke tulang sum-sum.

Terdengar suara musik sayup-sayup dari dalam mobil diselingi obrolan antara dua orang penumpang didalamnya. Malam itu, Mirna dan suaminya hendak pulang ke Jakarta setelah menghabiskan waktu akhir pekan mereka di Bandung. Sengaja pasangan pengantin baru itu memilih rute Subang karena selain bosan lewat jalan tol, mereka kepengin suasana yang berbeda. Perjalanan pulang itu menjadi penutup dari rangkaian travelling akhir pekan mereka sebelum Senin menyapa kembali. 

"Next time kita kesana lagi ya, say," rayu Mirna ke suaminya.

"Ketagihan ya?" godanya.

Sesaat kemudian mobil itu mendekati sebuah tikungan tajam yang mengarah ke kiri. Masih asyik ngobrol, Mirna memperhatikan pemandangan janggal di depannya. Dengan samar tersorot oleh lampu depan mobil, ia seperti melihat sesosok wanita yang berada di tengah jalan hendak menyeberang ke sebelah kiri ruas jalan. Dengan spontan ia berteriak, "Awas!"

Sang suami yang panik segera membanting setir ke kanan. Kondisi jalan yang basah akibat hujan, membuat mobil tak mampu dikendalikan dengan baik. Mobil yang lepas kendali menjadi oleng lalu menerabas beton pembatas pinggir jalan sebelum akhirnya terjun bebas ke persawahan yang ada di bawahnya. "Brak!" Mobil mendarat dalam posisi terbalik. Kondisi mobil rusak berat dengan alarm yang masih meraung-raung dengan lampu depan yang masih menyala menanti untuk ditemukan.

Dengan napas tersengal-sengal, Mirna terbangun dari tidurnya. Mimpi itu terulang kembali. Jam dinding di ruang itu menunjukkan pukul 01:35. Sambil mengusap mata, ia duduk di tepi tempat tidur. Mengingat mimpi itu, sontak rasa takut menjalar dalam dirinya. Dengan tangan gemetar, ia meraih segelas air dan beberapa buah pil di meja kecil samping tempat tidurnya lalu meminumnya. Berusaha untuk tidur kembali, ia meringkuk di bawah selimutnya di malam dingin dan lembab itu.

...........

Peristiwa itu terjadi sekitar enam bulan lalu. Kecelakaan maut itu torehkan duka yang mendalam bagi Mirna dan keluarga yang ditinggalkan. Baru tiga bulan menikah, tanpa pernah disangka ia har...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Cerpen
Bronze
Mirna
Abe Ruhsam
Novel
Bukan Rumah untuk Pulang
Naa Ruby
Novel
Rumah Kaca
Amiralie
Novel
Bronze
Wo Ai Ni "Novel"
Herman Sim
Komik
Bronze
Mimpi ku
Novita javanese
Novel
Bronze
Perempuan Ilalang
Mira Pasolong
Novel
Gold
PBC Journey In Japan
Mizan Publishing
Flash
Bronze
Nanti Kami Akan Kabarin Lagi
Reyan Bewinda
Novel
Gold
Bukan Salah Waktu
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Mengaku Sultan
Herman Sim
Cerpen
Bronze
Cinta Kenapa Salah ???
Adelani Puput Ayuningtyas
Novel
L O V A L E S H A
maretha ramadani
Novel
Bronze
Earmuffs
Riski Nasution
Novel
Surat Yang Tak Terbalas
Lail Arrubiya
Novel
DOWNPOUR
Euis Shakilaraya
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Mirna
Abe Ruhsam
Novel
Kalut
Abe Ruhsam
Skrip Film
Meisje
Abe Ruhsam
Novel
Meisje
Abe Ruhsam
Novel
Yang Tersayang
Abe Ruhsam