Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Mereka Ingin Aku Percaya
0
Suka
1,214
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Sekian lama aku berjuang di sekolah, akhirnya terbayar juga perjuanganku dengan kelulusan ku. Perjuanganku berlanjut, yaitu mencari universitas yang aku impikan. Singkat cerita, tibalah hari di mana aku diterima di salah satu universitas di Yogyakarta, hari itu juga aku langsung mencari kos-kosan dekat kampus. Akhirnya aku menemukan kos-kosan yang jaraknya dekat dengan kampus dan harga per tahunnya pun murah. 

      Hari pertama di kos terasa biasa saja seperti cerita kosan kebanyakan, yang membedakan hanya ibu kosnya pelit air. Aku harus bangun subuh supaya bisa mencuci baju dan mandi tanpa antri atau kehabisan air, dan supaya tidak mendengarkan omelan ibu kos tentang aku yang suka menghidupkan keran saat mandi. Pagi hari, saat menjemur baju aku tak sengaja mendengar anak-anak kos bercerita tentang suara pompa air dan suara orang mandi pada jam 2 atau jam 3 di rumah besar sebelah kos. Mereka bilang itu bukan manusia, kejadian itu selalu berulang setiap harinya. Aku pun ikut bergabung karena aku penasaran dengan cerita-cerita yang sering aku dengar tentang kos-kosan berhantu di Yogyakarta. Lalu ada anak lain yang bercerita bahwa dia pernah melihat seorang wanita dengan gaun putih dan berambut panjang sedang duduk di bangku dekat kamarnya. Mendengar cerita mereka, aku jadi ingat tentang kebiasaan ku yang suka bangun pada jam 2 atau jam 3, saat itu aku juga sering mendengar suara orang mandi dan suara pompa air yang berasal dari dari rumah besar di sebelah. Aku berfikir bahwa mungkin itu memang orang yg mandi sunnah di sepertiga malam, dan tentang wanita bergaun itu aku juga melihatnya tapi tidak begitu jelas makannya aku berfikir itu karena aku memang sedang lelah makannya muncul bayangan seperti seorang wanita. Setelah mendengar mereka bercerita, aku mulai berfikir kalau mereka terlalu berlebihan dengan menganggap sesuatu yang mereka alami adalah hal yang mistis. Jenuh dengan cerita-cerita yang menurutku dibuat-buat, aku pun pergi ke kamar. Di depan kamarku ada kakak kos yang sedang duduk sambil ngemil, tiba-tiba dia bertanya ke padaku.

     "Kamu sudah disambut? Mereka sudah kenalan belum?" Tanya kakak kos.

     "Hah?" Tanyaku dengan muka bingung.

     "Oh, belum ya? Tapi kalau mereka ingin berkenalan biarkan saja, nanti juga biasa saja kalau kamu sudah lama di sini."

      

     Setelah masuk kamar, aku memikirkan ucapan kakak kos tadi. Aku pun memilih untuk mengabaikannya, aku berfikir aku tak akan mengalami hal seperti yang anak kos lain alami karena aku tak percaya dengan anggapan bahwa ada makhluk dari dimensi lain masuk ke dunia manusia yang hanya untuk berbuat sesuatu yang tidak berguna.

     

     Di malam hari aku ingin mengerjakan tugas memakai laptop, tiba-tiba aku mendengar suara yang sebelumnya juga sering aku dengar. Aku menengok ke sumber suara yang aku sering dengar sebelumnya, yaitu suara seperti seseorang sedang memukul tembok bagian belakang kamarku. Aku tak pernah berfikir macam-macam, aku mengira mungkin itu tetangga yang sedang memperbaiki sesuatu. Aku kembali menatap layar laptop dan mulai melanjutkan tugas dari dosen, tiba-tiba ada yang aneh dengan laptopku. Laptopku membuka dua halaman web dengan sendirinya, aku yang bingung hanya bisa memandangi laptopku yang sedang membuka halaman YouTube dan mendownload video musik. Lalu halaman Facebook juga terbuka dan laptopku mendownload musik video juga. Setelah laptopku kembali normal, aku pun penasaran dengan video yang tadi didownload. Setelah aku lihat ternyata itu adalah video musik dari idol grup yang aku sukai, tanpa pikir panjang aku langsung melihat riwayat alamat yang dikunjungi laptopku. Aku mencari alamat web supaya aku bisa membuka halaman web itu kembali, tapi ternyata tak ada riwayat yang menunjukan alamat Facebook ataupun alamat YouTube di laptopku. Aku pun semakin bingung karena jelas-jelas aku melihat sendiri proses terbukanya halaman web itu, dan ada beberapa video yang aku tonton setelah video itu di download. Setelah bingung cukup lama, aku pun memutuskan mengabaikan kejadian itu. 

     "Mungkin saja mouse laptopku tidak sengaja tergeser dan mengklik sesuatu." Kataku dalam hati."

     Besoknya aku menjalani hariku seperti biasa, sepulang kuliah aku dan teman-tamanku mengobrol di kursi depan kamar kos yang aku tempati. Kita mengobrol seputar film-film yang kita tonton, sampai pada akhirnya topik obrolan kita berubah tentang film alien yang akan kami tonton.

     "Apa alien itu benar-benar ada? Banyak orang bilang kalau mereka ada, bahkan kabarnya ada yang menyimpan jasadnya." Tanya salah satu temanku ke teman yang lain.

     "Adikku sering membaca buku-buku tentang alien, dia bilang bahwa alien itu sebenarnya makhluk dari dimensi lain yang sering banyak orang sebut sebagai jin. Peradaban mereka jauh lebih maju dibanding kita karena mereka diciptakan jauh sebelum manusia diciptakan. Mereka lebih tahu tentang internet daripada kita, bahkan sekolahnya pun sangat besar seperti istana. Mereka biasanya muncul pada saat menjelang malam karena pada saat itu langit berwarna merah sama seperti kondisi langit di dimensinya mereka, sehingga mereka bisa menyeberang ke dunia manusia Tetapi juga kadang menurut orang-orang yang pernah diganggu, mereka bilang makhluk dari dimensi lain muncul sebelum fajar yaitu pada jam 3 dini hari." Sahut teman yang lain.

Aku mendengarkan jawaban temanku dengan seksama, dan aku mulai memikirkan kejadian yang aku alami semalam. 

     "Apa semalam perbuatan alien? Aku melihat dengan jelas layar laptopku bergerak menampilkan halaman-halaman web yang entah kapan aku mengetiknya. Tapi kalau memang mereka ada kenapa mereka suka melakukan hal yang tak berguna di dunia manusia? Apa hanya untuk menunjukan eksistensi mereka? Kalaupun memang mereka benar-benar ada, aku tak percaya mereka bisa masuk ke dunia manusia. Dan tentang cerita-cerita tentang penghuni kos dari dunia lain yang beredar, sepertinya itu hanya manusianya saja yang berlebihan. Mereka mengatakan itu makhluk dari dimensi lain, padahal mereka belum benar-benar meneliti tentang hal tersebut." 

     Suasana menjelang malam pun tiba, sekitar jam setengah tujuh aku dan teman kos ku keluar kamar untuk membeli makanan, sesampainya di tangga tiba-tiba terdengar suara seperti orang kesurupan di belokkan tangga. Aku kaget dan berhenti sejenak, tapi setelah itu aku mencoba tenang karena aku berfikir bahwa itu suara tetangga yang sedang sakit. Saat aku berjalan kembali, tiba-tiba temanku berhenti berjalan dan menengok ke arahku dengan pelan sambil menunjukan raut wajah ketakutan.

     "Kamu dengar, tidak?" Tanya temanku dengan nada bergetar.

     "Kamu juga dengar?" Tanyaku kembali.

Melihat temanku lari kembali ke kamar sambil teriak, aku pun mengikutinya. Sampai di kamar temanku, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu dengan kencang dan dengan tempo yang cepat. Lalu terdengar lagi pukulan dari tembok belakang tempat temanku duduk, sampai membuat temanku berdiri menjauh dari tembok. Sementara aku masih memandangi pintu yang diketuk dengan muka bingung, hingga suara ketukan itu berhenti.

     "Ternyata suara-suara ketukan yang kita dengar selama ini bukan suara orang merenovasi rumah seperti yang kamu katakan, tetapi itu adalah suara yang dibuat makhluk dari dimensi lain." Kata temanku dengan nada bergetar ketakutan.

     "Jangan-jangan... Ini merupakan tanda perkenalan seperti yang pernah dikatakan kakak kos dulu." Sahutku.

Selama beberapa menit kami mencoba menenangkan diri, lalu aku pun tak tahan dengan rasa lapar yang menggangguku. Akhirnya kita memutuskan untuk memberanikan diri keluar dari kamar. Dengan pelan kami membuka pintu, lalu kami pun bernafas lega, karena tak ada sesuatu yang tiba-tiba muncul seperti di film horor. 

Singkat waktu, kami pun makan di kamar sambil menonton film alien. Film tersebut menceritakan tentang manusia yang dipilih alien untuk dibawa ke alamnya. Dijelaskan juga terdapat tanda-tanda pada manusia yang dipilih oleh mereka, seperti pintu atau jendela yang tiba-tiba ditabrak oleh burung dan tanda cakaran pada belakang telinga kanan. Setelah menonton film tersebut, aku pun kembali memikirkan perkataan temanku yang mengatakan bahwa alien adalah makhluk dari dimensi lain yang sering disebut sebagai jin. 

     "Apa di dunia nyata mereka juga menculik manusia ke alamnya? Apa alasan mereka membawa manusia ke alamnya?" Tanyaku dalam hati dengan sedikit merendahkan kegiatan mereka yang menurutku aneh.

Selesai menonton film, aku memutuskan untuk melakukan "ritual" sebelum tidur di kamar mandi. Ternyata terror masih berlanjut, pintu kamar mandi yang sedang aku gunakan tiba-tiba diketuk dengan kencang. "Ritual" yang akan aku lakukan sudah menghilangkan rasa takutku terhadap mereka, jadi aku membiarkan mereka mengetuk sesuka mereka. Ketukan itu berhenti seiring aku menyiram air, tanda aku sudah selesai dengan "ritual" ku.

     Jam 3 dini hari, aku bangun untuk mengerjakan tugas dari dosen. Saat aku menyalakan laptop, terdengar lagi suara pompa air yang dihidupkan dan ada suara orang mandi. Di saat itu juga, tiba-tiba sesuatu menghantam pintu kamar yang aku tempati. Aku kaget dan terus memperhatikan pintu itu, aku melihat ada bulu burung yang masuk melalui celah bagian bawah pintu. Tak ingin terganggu dengan hal-hal aneh yang terjadi, aku tetap melanjutkan tugas dari dosen. Jam 5 pagi, aku memutuskan untuk memberanikan diri membuka pintu. Betapa kagetnya saat aku melihat ada burung besar yang sudah mati, tepat di depan pintu kamar. Dengan rasa takut, aku cepat-cepat membungkusnya dengan plastik dan memberikan bangkai burung tersebut ke tukang sampah yang datang di jam 5. Setelah itu, aku masuk ke kamar dan memikirkan kejadian aneh yang lagi-lagi menimpaku. Kejadian dan waktu pada saat kejadian yang aku alami benar-benar sama dengan kejadian dalam film alien yang aku tonton semalam. Saat memikirkan kejadian tersebut, tiba-tiba di belakang telinga sebelah kanan ada rasa perih. Aku mengambil cermin kecil untuk melihat keadaan belakang telingaku, ternyata ada luka goresan yang terlihat seperti cakaran hewan. Lagi-lagi aku syok, karena hal ini juga sama seperti di adegan film alien yang aku tonton. 

     "Apa mereka selama ini memang tinggal di kos ini dan memperhatikanku? Mungkin mereka sedang mencoba berkomunikasi, karena selama aku tidak percaya kalau mereka bisa menunjukan eksistensinya kepada manusia." Aku memikirkan kejadian tadi terlalu lama, sampai matahari menunjukan cahayanya. Rasa lapar ku membuyarkan segala pikiran yang melandaku, akhirnya aku memutuskan untuk membeli makanan. 

     Jalan menuju warung tempat aku membeli makanan, melewati rumah besar yang selama ini menyimpan misteri tentang suara pompa air dan suara seperti orang sedang mandi di jam 3 dini hari. Aku perhatikan rumah itu, ternyata aku baru sadar kalau pintu gerbang rumah itu selalu terkunci dan aku tak pernah melihat ada yang menempati rumah tersebut. Pada saat malam hari pun lampu selalu mati, itu artinya rumah itu memang tidak ada yang menempati. Ternyata selama ini suara-suara yang aku dengar dari rumah ini bukan suara dari kegiatan manusia melainkan suara yang dibuat oleh makhluk dari dimensi lain. 

     Sejak aku mengetahui semuanya, aku jadi mulai berfikir untuk mau terbuka menerima bahwa memang makhluk dari dimensi hidup berdampingan dengan kita. Mereka bisa bergesekan dengan dunia manusia di waktu-waktu tertentu, dengan tujuan memberi tahu manusia bahwa mereka memang ada di dunia ini. Kemungkinan besar mereka menganggu aku karena mereka ingin aku percaya bahwa selama ini kami hidup berdampingan, itu sebabnya terror mereka dimulai sejak aku meremehkan cerita-cerita dari anak kos lain tentang mereka. Mungkin juga ini cara mereka berkenalan dengan penghuni kos baru, seperti yang pernah kakak kos ceritakan. Memang benar yang dikatakan kakak kos, kalau mereka melakukan perkenalan biarkan saja. Asalkan aku percaya kalau mereka ada dan mereka tidak mengganggu, maka semuanya kan baik-baik saja.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Mereka Ingin Aku Percaya
Riana Dewi
Novel
Gold
The Haunting of Hill House
Mizan Publishing
Komik
Buku Misteri
Felycia Iswanti Sutrisna
Novel
Bronze
Putri Kiai yang Tak Berhijab
Yuli Yastri
Novel
Wuri: Kutukan Wewe Gombel
Roy Rolland
Cerpen
Bronze
Avizena
Larasatijingga
Novel
Gold
The Motion of Puppets
Mizan Publishing
Novel
KAU SEHARUSNYA TIDAK DILAHIRKAN
Mahfrizha Kifani
Novel
Panggilan Hitam Pesantren Kelam
Arslan Cealach
Cerpen
Malam Seram di Rumah Baru
Riverside Village
Novel
Mambaul Hikmah
NUR C
Cerpen
Bronze
Menjadi Tua, Lalu Luka
Fazil Abdullah
Cerpen
Bronze
KKSF #6 Teror Sang Malam
Adnan Fadhil
Komik
Antu Ayek
Mariel Botarino
Novel
Bronze
RUWAT ~Novel~
Herman Sim
Rekomendasi
Cerpen
Mereka Ingin Aku Percaya
Riana Dewi
Cerpen
Hari Pertama
Riana Dewi
Cerpen
Teror Ruko
Riana Dewi
Novel
Mengapa Aku, Ibu?
Riana Dewi