Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Membunuh Benci
0
Suka
1,661
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Guru itu terus saja mengoceh tentang entah apa, saya tidak tahu, tapi yang jelas telinga saya sakit dibuatnya, entah kenapa saya dendam dengan guru itu. Saya sudah tidak kuat lagi. Diam–diam saya menyusun rencana di otak saya.

Guru itu berjalan sendirian. Sekolah sudah lama bubar. Memang sudah sangat larut, tapi bukankah pembunuh biasanya menunggu sampai larut?

Guru itu masih berjalan membawa tas kerja menuju mobil bututnya. Dia mencari-cari kunci mobil. Dibalik kacamata tebalnya ia masih tetap mengernyit mencari kunci...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Membunuh Benci
Aneidda
Cerpen
Bronze
JERAT ILMU WARISAN
Citra Rahayu Bening
Flash
Bronze
Payung Hitam
Herman Sim
Novel
Shaman Palakka
Raxl Sri
Novel
Fitri
Slamet Agung Priyono
Novel
Gold
Fantasteen The Cursed George
Mizan Publishing
Novel
Bronze
THE EYE: Secret In The Shadow
Bilqis Fatturahman
Novel
Gadis Merah
Andam Aulia
Novel
Pembalasan Setimpal
Desi Puspitasari
Novel
Bronze
Surti
Herman Sim
Novel
Gold
Misteri Sanggar Cinta
Mizan Publishing
Novel
Gold
Fantasteen Ghost`s Whisper
Mizan Publishing
Cerpen
Hari Pertama
Riana Dewi
Novel
Bronze
Wangsul Nogo
Keefe R.D
Flash
Astral
Suci A.D.T
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Membunuh Benci
Aneidda
Flash
Asap Rokok, Kopi dan Pisang Goreng
Aneidda
Cerpen
Bronze
Perjanjian Bersama Sehari Malam
Aneidda
Flash
Cafe
Aneidda
Flash
Ledakan
Aneidda
Flash
Retori Ironi Cinta
Aneidda
Flash
Kerinduan
Aneidda
Novel
Bronze
Sepasang Mata Bola (Bukan Lagu Walo Banyak Nyanyinya)
Aneidda
Skrip Film
Jalan ke Awal
Aneidda
Cerpen
Bronze
Pelangi Satu Menit
Aneidda
Cerpen
Titik dan Koma
Aneidda
Cerpen
Bronze
Cinta Pertama dan Terakhir
Aneidda
Cerpen
Bronze
Saya Adalah
Aneidda
Cerpen
Jatuh
Aneidda
Cerpen
Jakarta, Baru-Baru Ini
Aneidda