Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Membunuh Benci
0
Suka
1,560
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Guru itu terus saja mengoceh tentang entah apa, saya tidak tahu, tapi yang jelas telinga saya sakit dibuatnya, entah kenapa saya dendam dengan guru itu. Saya sudah tidak kuat lagi. Diam–diam saya menyusun rencana di otak saya.

Guru itu berjalan sendirian. Sekolah sudah lama bubar. Memang sudah sangat larut, tapi bukankah pembunuh biasanya menunggu sampai larut?

Guru itu masih berjalan membawa tas kerja menuju mobil bututnya. Dia mencari-cari kunci mobil. Dibalik kacamata tebalnya ia masih tetap mengernyit mencari kunci...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Membunuh Benci
Aneidda
Cerpen
Bronze
Suara Melodi Kematian
SUWANDY
Cerpen
BONEKA-BONEKA YANG MENARI DI MALAM SEPI
Rian Widagdo
Flash
Tengah Hari
Springkel9
Novel
Bronze
Dongeng Tengah Malam
Maghfira Izani
Novel
Gold
Fantasteen Scary Knock! Knock!
Mizan Publishing
Flash
Setangkai Mawar Biru
Tazkia Irsyad
Cerpen
Bronze
DIRUNDUNG
Ari S. Effendy
Flash
Dari Dimensi Lain
bomo wicaksono
Novel
Gadis Merah
Andam Aulia
Flash
Larva
Listian Nova
Novel
Pesantren Desa Darungan
fenoadinaya
Novel
Perjanjian Ketiga
bomo wicaksono
Flash
1 Pesan Baru
Ralali Sinaw
Novel
Bronze
Mama
Dariyanti
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Membunuh Benci
Aneidda
Flash
Mengapa Aku Sering Tak Di Sini
Aneidda
Flash
Sedihnya Bahagia
Aneidda
Cerpen
Bronze
Cinta Pertama dan Terakhir
Aneidda
Cerpen
Titik dan Koma
Aneidda
Novel
Bronze
Sepasang Mata Bola (Bukan Lagu Walo Banyak Nyanyinya)
Aneidda
Flash
Aku Menulis Tentang Kau
Aneidda
Flash
Ledakan
Aneidda
Cerpen
Bronze
Perjanjian Bersama Sehari Malam
Aneidda
Flash
Asap Rokok, Kopi dan Pisang Goreng
Aneidda
Flash
Coklat yang Meleleh
Aneidda
Flash
Dinda Mimpi
Aneidda
Cerpen
Bronze
Malam-Malam Wadam
Aneidda
Cerpen
Jakarta, Baru-Baru Ini
Aneidda
Flash
Kerinduan
Aneidda