Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Membunuh Benci
0
Suka
1,779
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Guru itu terus saja mengoceh tentang entah apa, saya tidak tahu, tapi yang jelas telinga saya sakit dibuatnya, entah kenapa saya dendam dengan guru itu. Saya sudah tidak kuat lagi. Diam–diam saya menyusun rencana di otak saya.

Guru itu berjalan sendirian. Sekolah sudah lama bubar. Memang sudah sangat larut, tapi bukankah pembunuh biasanya menunggu sampai larut?

Guru itu masih berjalan membawa tas kerja menuju mobil bututnya. Dia mencari-cari kunci mobil. Dibalik kacamata tebalnya ia masih tetap mengernyit mencari kunci...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Membunuh Benci
Aneidda
Novel
Bronze
Derflow dan Delusi
White Blossom
Novel
Gold
Fantasteen Haunted School
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
Aku Sendiri
Kemal Ahmed
Novel
Bronze
GHOST FAMILY
Herman Sim
Cerpen
Bronze
Rambut Kuntilanak
Vania
Novel
Bronze
Perjanjian~Novel~
Herman Sim
Flash
Pesta di Malam Itu
eunike_xiuling
Cerpen
Bronze
Tersesat Di Alam Gaib
Nasreen
Flash
Keano and Ghost
Queeniavv
Novel
KISAH GADIS BISU DAN TULI
Aydhaa Aydhaa
Komik
NOCTURNAL
Alien Witchcraft
Novel
Bronze
Sixth Sense
Lucyana
Komik
STORY OF MY GHOSTS
Jusep kurnia
Novel
TRAWANG
Marion D'rossi
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Membunuh Benci
Aneidda
Cerpen
Jakarta, Baru-Baru Ini
Aneidda
Flash
Awan
Aneidda
Cerpen
Jatuh
Aneidda
Flash
Kerinduan
Aneidda
Cerpen
Bronze
Perjanjian Bersama Sehari Malam
Aneidda
Cerpen
Titik dan Koma
Aneidda
Cerpen
Bronze
Cinta Pertama dan Terakhir
Aneidda
Flash
Mengapa Aku Sering Tak Di Sini
Aneidda
Novel
Bronze
Sepasang Mata Bola (Bukan Lagu Walo Banyak Nyanyinya)
Aneidda
Flash
Coklat yang Meleleh
Aneidda
Flash
Aku Menulis Tentang Kau
Aneidda
Flash
Retori Ironi Cinta
Aneidda
Flash
Cafe
Aneidda
Cerpen
Bronze
Pelangi Satu Menit
Aneidda