Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Maut Di Kapal Tua
1
Suka
3,234
Dibaca

Bab 1 – Dorongan Eksplorasi

Malam itu, di kafe remang-remang dengan aroma kopi kuat yang memenuhi udara, empat sekawan itu berembuk. Ari, dengan kamera DSLR usang di pangkuannya, adalah otak di balik setiap ide gila mereka. Rambutnya gondrong sebahu, selalu diikat asal-asalan, memberikan kesan seniman yang tak peduli dunia. Di hadapannya, Bayu, si pemberani yang selalu jadi vanguard dalam setiap ekspedisi, menggosok-gosokkan tangan, tidak sabar. Tubuhnya tegap, otot lengannya terlihat jelas di balik kaus hitam yang dikenakannya, hasil dari hobinya mendaki dan berlatih parkour. Rani, yang paling kalem di antara mereka, sibuk membolak-balik tabletnya, mencari informasi lebih lanjut. Kacamata bulat bertengger di hidungnya, mencerminkan cahaya layar, dan jari-jarinya lincah di atas keyboard virtual. Terakhir, Dita, si cerewet yang selalu punya komentar pedas tapi paling penakut, menggigit sedotan minumannya, sesekali melirik khawatir ke arah Ari.

"Jadi, bagaimana?" tanya Ari, matanya berbinar. "Kapal Kelana Laut. Enam puluh tahun terdampar, tidak pernah dipindahkan. Cerita mistisnya segudang."

Bayu langsung menyambar, "Kedengarannya asyik! Pasti banyak sudut gelap yang bisa kita jelajahi. Siapa tahu ada hantu pelaut tua yang siap menyambut kita!" Ia tertawa renyah, tapi ada nada antusiasme yang tak bisa disembunyikan.

Rani menggeser tabletnya mendekat. "Beberapa artikel menyebutkan kapal ini terbengkalai setelah insiden misterius. Semua awaknya hilang tanpa jejak. Ada yang bilang mereka bunuh diri massal, ada juga yang bilang ditarik ke dimensi lain." Ia menunjuk beberapa paragraf dengan ujung pensilnya. "Sejak itu, warga sekitar menghindari kapal ini. Mereka percaya ada sesuatu yang sangat jahat berdiam di sana."

Dita mendengus. "Kalian serius? 'Sesuatu yang sangat jahat'? Apa kita tidak bisa mencari tempat angker yang lebih... aman? Misalnya, rumah kosong di ujung gang atau bekas rumah sakit jiwa yang tidak terlalu jauh dari peradaban?" Suaranya sedikit bergetar, meskipun ia berusaha menyembunyikannya dengan nada merajuk.

"Justru itu tantangannya, Dita!" Ari tersenyum lebar. "Ini bukan sekadar eksplorasi, ini adalah puncak dari semua petualangan kita. Bayangkan view yang akan kita dapatkan dari sana. Video kita pasti akan viral!" Ia membayangkan ribuan like dan comment membanjiri kanal YouTube mereka. Proyek video mereka, "Jelajah Horor Indonesia", sudah cukup dikenal di kalangan ghost hunter amatir, tapi belum pernah sekalipun mereka menemukan sesuatu yang benar-benar paranormal. Ini bisa jadi kesempatan emas.

"Tapi warga setempat memperingatkan untuk tidak mendekat. Itu berarti ada alasan kuat, kan?" Dita masih mencoba.

"Itu hanya mitos, Dita," kata Bayu, mencoba menenangkan. "Lagipula, kalau ada apa-apa, kan ada aku yang siap melindungi kalian." Ia membusungkan dada dengan bangga.

Rani menatap mereka bergantian. "Aku ...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp10.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Maut Di Kapal Tua
Christian Shonda Benyamin
Novel
Tales From the Beyond
Adri Adityo Wisnu
Novel
Bronze
LEUMPEUH YUNI (Ketika Tubuh Manusia Disalahgunakan)
Papp Tedd
Novel
Bronze
DI BALIK KAMPUS (1998)
Embart nugroho
Novel
Cursed on the Witching Hours
Roy Rolland
Skrip Film
Meow Kamu Kok Gentayangan
Lialuck777
Novel
Gold
At the Mountains of Madness dan Other Stories
Noura Publishing
Novel
Bronze
Petaka Tambang Emas Berdarah
Achmad Benbela
Flash
Hati-Hati di Jalan
Ahmad R. Madani
Flash
Hari Ibu
Dark Specialist
Novel
HORRIBLE NIGHT
Audhy R.H
Novel
Kontrakan Pintu Hijau
Lattearinn
Novel
Sisik Emas
Retno Utama
Flash
Dream Claustrophobia
Halimah RU
Flash
Bronze
Jangan Lihat Ke Belakang
Nisa
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Maut Di Kapal Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pelaku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Jejak Pulang Yang Berdarah
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Perawat Siska
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayangan Di Sudut Mata
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Ibu
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Boneka Bobo
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Rig Minyak
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Dia Bukan Bayi Ku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
#fyp Terakhir
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Petak Umpet Maut
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Rumah Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Sisi Lain
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayangan Hitam Di Jendela
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Notifikasi Terakhir
Christian Shonda Benyamin