Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Slice of Life
Bronze
Mar dan Selaksa Dendam
0
Suka
1,393
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

  "Assalamualaikum, Bu. Rendra mau ngabarin, sekaligus mau minta maaf sama Ibu."

"Apa itu, Ren?"

"..."

"Rendra?"

"Bapak ... Bapak hari ini nikah lagi."

Suara Rendra, melalui telepon yang diterimanya subuh itu, dua tahun yang lalu, seolah masih memenuhi ruang kepala Mar. Perempuan itu tak pernah berhenti bertanya-tanya. Kenapa? Kenapa? Kenapa? Bertahun-tahun ia sanggupi untuk bergelut dengan jerat kemiskinan. Menerima uang receh yang diberikan suaminya hasil dari kerja serabutan. Bertahun-tahun ia memutuskan untuk turun tangan memperbaiki perekonomian keluarganya. Menjadi ART, menjual semua yang bisa dijual mulai dari handphone butut sampai cangkir kopi yang didapat dari souvenir pernikahan. Hingga satu per satu hartanya raib tak bersisa. Bahkan, ia pernah mencoba menjadi pencuri. Ketika itu, ia merasa benar-benar putus asa. Tak ada yang mau peduli pada garis hidupnya saat itu. Semua tetangga seolah hidup masing-masing. Mereka tak pernah tahu, ada hari di mana Mar dan anak-anaknya tak makan seharian. Bahkan, keluarganya pun seakan menutup mata dan telinga dengan kemiskinan yang dijalani Mar. Lantas, setelah semua yang ia lalui, inikah yang harus diterimanya? Bukankah itu tidak adil? Kini, setelah dua tahun berlalu sejak suara anak laki-lakinya itu memenuhi gendang telinganya, Mar tak lagi mau peduli pada dunia yang berputar di sekelilingnya.

Diisap kuat rokok yang tersemat di antara jemarinya yang kurus dan hitam legam. Kumandang azan Magrib tak mampu mengusik Mar untuk beranjak dari balkon rumah majikannya. Ditatapnya kubah nan megah di seber...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp25,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Slice of Life
Cerpen
Bronze
Mar dan Selaksa Dendam
saharbanu Mulahela
Cerpen
Malam Dingin di Cigigir
Rafael Yanuar
Cerpen
Disowned
Normal Temperature
Cerpen
Seperti mati, hidup juga punya banyak alasan
tseasalt
Cerpen
Bronze
ALTEZZA : Semata Karenamu
Tinta Monyet
Cerpen
Bronze
Jalan Terjal Tiga Puluh
Karlia Za
Cerpen
Perspektif
Nidaul Ainiyah
Cerpen
Hanya Sebatas Kerikil Kecil
Rein Senja
Cerpen
Bronze
Bulan Tidak Terbit
Mala Armelia
Cerpen
Ini tentang Cinta; Mati
Andriyana
Cerpen
Cinta yang Tersisa
SURIYANA
Cerpen
Virus Mulut Tetangga
Khairaniiii savira
Cerpen
Harapan Yuna dan Yuni
Mutia Ramadhanti
Cerpen
Bronze
Hari Batih Hani
Melyuchan
Cerpen
Bronze
Kerja, Kerja, Dikerjain
spacekantor
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Mar dan Selaksa Dendam
saharbanu Mulahela