Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Slice of Life
Bronze
Manusia Robot: Dibalik Topeng Persahabatan
0
Suka
3
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Prolog

Robot yang pada umumnya diciptakan untuk membantu pekerjaan manusia, ternyata tidak hanya terbuat dari logam dan kabel. Tapi juga dari tulang dan daging.

Ia diberi nama manusia, diperlakukan seperti mesin, dan diharapkan bekerja tanpa lelah. Setiap pagi ia bangun tepat waktu, menata wajahnya seperti layar datar tanpa ekspresi, tanpa suara kesakitan. Tidak ada tombol darurat untuk rasa lelah, tidak ada sistem pendingin untuk hati yang terlalu panas oleh kecewa.

Orang-orang menyebutnya kuat. Mereka tak pernah bertanya apa yang harus dikorbankan agar kata kuat itu tetap berdiri. Sebab robot jenis ini tidak pernah diajari cara mengeluh. Ia hanya tahu satu perintah, bertahan.

Dan seperti robot pada umumnya, jika suatu hari ia rusak, semua akan heran. Bukan karena ia hancur, melainkan karena selama ini mereka lupa, bahwa di balik rangka yang tampak kokoh, ada hati yang belajar berpura-pura tidak merasa apa-apa.

Bab 1: Setia yang Tak Setara

​Hari-hari Arwan kini seakan menguap begitu saja, mengalir tanpa jeda dalam putaran waktu yang membosankan. Tanpa ia sadari, sudah lebih dari satu tahun ia menapaki tanah Jawa, mengadu nasib di perantauan bersama sahabatnya, Reno. Rutinitas memotong ayam dari satu ekor ke ratusan ekor lainnya, perlahan membuat jemarinya kapalan dan batinnya terbiasa dengan bau anyir yang melekat.

​Namun, di balik ketenangan wajahnya yang kaku, kejadian pahit di Baturaden setahun silam masih sering menyelinap masuk ke dalam mimpinya. Luka itu belum sembuh benar, bahkan kerap terulang kembali dalam skenario yang berbeda-beda, seolah rasa sakit itu gemar membuntuti langkahnya ke mana pun ia pergi.

​Arwan memilih untuk tetap diam dan bersabar. Baginya, ini adalah harga yang harus dibayar sebagai perantau yang menumpang di atap...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Slice of Life
Cerpen
Menulis Haiku
Rafael Yanuar
Cerpen
Bronze
Manusia Robot: Dibalik Topeng Persahabatan
Bang Jay
Cerpen
Ruang Temu
Lail Arahma
Cerpen
Dua Jendela
Dhiyaunnisryna
Cerpen
Hampa
Arkina Melantri
Cerpen
Story Of My Life
idntcare
Cerpen
Titik Jenuh
Rifa Asyifa
Cerpen
Bau yang Menyeruak dari Mayat Sahabatku
Galang Gelar Taqwa
Cerpen
Menyatukan Dua Keluarga
Yovinus
Cerpen
Bronze
Sepasang Mata Bola di Kereta
Jalvanica
Cerpen
Membaca Jiwa
Imas Hanifah N.
Cerpen
Malam Dingin di Cigigir
Rafael Yanuar
Cerpen
Bronze
KOTA HUJAN
Muhamad Irfan
Cerpen
Bronze
Aku Ingin Terlahir Kembali
Anggrek Handayani
Cerpen
Refleksi
RD Sinta
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Manusia Robot: Dibalik Topeng Persahabatan
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Rantai yang Lebih Bermoral
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Gembel di Tanah Asing
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Kenakalan Masa Remaja
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Belukar diladang Hati
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Panen Manggis, Nyawa hampir Menangis
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Canda berujung petaka. Malam jum'at kliwon
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Cinta di Ujung Aspal
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Keluarga Ku Harta Karun Ku
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Antara Adab dan Persahabatan
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Aroma rezeki depan Mesjid
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Ketika Makhluk Ruang Angkasa Mengirim Mata-mata
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Di Atas Reruntuhan yang Membangun Dunia
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Tentang Cinta
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Keserakahan berujung Kehancuran
Bang Jay