Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Slice of Life
Bronze
Mantra Untuk Yunan
3
Suka
2,919
Dibaca

Angin malam bertiup kencang sampai menembus celah jendela kamarku, kurapatkan selimut tebalku yang mulai kalah oleh hawa dingin yang menyelinap melalui celah selimut di bagian kaki. Suasana rumah sudah sepi sejak setengah jam yang lalu, lampu-lampu rumah pun sudah mati hanya menyisakan sebuah lampu super terang di depan rumah dan satu lagi lampu kamarku yang masih disibukkan dengan tugas menerangi buku di pangkuanku.

Kubaca baris demi baris, paragraf demi paragraf dan halaman demi halaman tulisan jelek milikku di masa lalu, sesekali kusunggingkan senyum dan beberapa halaman tentang kesedihan dan kesepian.

Pikiranku terbang mengenang masa itu, sejarah yang kubuat sendiri dan kini coba kukenang sendiri, terbang ke masa lalu, 10 tahun silam ketika aku bertemu dengan sebuah keadaan yang tidak pernah diinginkan seorang anak terhadap orang tuanya.

Kutatap sebuah bingkai poto tua yang memperlihatkan wajahku dan sahabat kecilku yang ompong, Yunan.

*****

 Pagi-pagi Yunan menghampiriku untuk berangkat sekolah, aku yang ketika itu sedang sarapan pun meminta Yunan untuk menunggu terlebih dahulu, dia pun menungguku di halaman rumah, mengobrol dengan bunga krisan yang basah setelah disiram oleh ibu. Dengan buru-buru kulahap besar-besar nasi goreng buatan Ibu yang super mantap, nasi goreng kencur kesukaanku lengkap dengan lima lembar daun kemangi segar. Sangat mantap.

“Sarapan belum ?” tanyaku pada Yunan yang sedang asik mengamati bunga-bunga krisan di halaman rumahku.

“Sudah, tadi Bapak masak telur dadar, banyak daun bawangnya, enak banget,” jawabnya antusias dengan ujung lidah yang terjulur mengelap ujung bibir, seakan menghadirkan gambaran enaknya t...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp10.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Kasihan si Yunan, bapaknya suka main tangan 😔
Rekomendasi dari Slice of Life
Cerpen
Bronze
Mantra Untuk Yunan
N. HIDAYAH
Cerpen
Bronze
Lelaki Bermata Teduh (Tamat)
Munkhayati
Cerpen
Seorang Asing
Billy Yapananda Samudra
Cerpen
Bronze
Manusia Dan Mesin
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
FINE
eSHa
Cerpen
Bronze
Duwa Nyawa
Silvarani
Cerpen
CALON MANTU
Ani Hamida
Cerpen
Bronze
Pekerja Kontrak
Karlia Za
Cerpen
Harapan
Cassandra Reina
Cerpen
climate[Pg 4] improved. It has been made habitable. The soil, which bore formerly only a coarse vegetation, is covered to-day with rich harvests. The rock-walls in the valleys are laid out in terraces and covered with vines. The wild plants, which yielded
Miftahudin
Cerpen
Bronze
Bukan Dari Mereka
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
Bronze
Sejakartanya Jakarta
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Cinta Tanpa Batas
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
Bronze
Tipu-Tipu Media Sosial
Amalia Puspita Utami
Cerpen
Durakim
Nada Niken Anggraeni
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Mantra Untuk Yunan
N. HIDAYAH
Novel
SYAHADAT BERSAMA SENJA
N. HIDAYAH
Novel
Bronze
Semiotika Cinta
N. HIDAYAH
Cerpen
Bronze
BAPAK PULANG TERLAMBAT
N. HIDAYAH
Cerpen
Bronze
UANG IURAN KELUARGA
N. HIDAYAH