Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Misteri
Bronze
MALAIKAT KEMATIAN
0
Suka
351
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Ekstrak dari catatan yang ditemukan di tempat kejadian, penulis tidak diketahui. Tanggal Oktober 1883:

Bulu kusut menempel di sisi Beast, keringat menetes ke sisi tubuhnya saat ia mengeluarkan napas tengik. Air liur yang kental mengalir dari gigi yang bernoda nanah, menonjol dari rahang yang berbibir hitam seperti benteng yang hancur. Sebuah mata hitam bersinar ke arah dunia, tak bergerak, tertuju pada mangsanya, pasangannya dijahit tertutup oleh darah merah yang menggumpal, mengalir dari luka yang mengalir dari kelopak ke kelopak. Alur-alur yang dalam menghiasi jalan berbatu di bawahnya, sisa-sisa makhluk yang tiba-tiba berhenti. Namun meski dalam keadaan tidak bergerak, nafasnya masih menodai udara dengan awan busuk. Itu sedang menunggu. Sisi-sisinya bergetar seperti embusan ke tungku, uap mengepul dari daging kerangkanya. Di antara potongan-potongan bulu yang kurus, kulit yang hitam dan terkelupas menempel erat pada tulang rusuk yang patah dan bengkok. Tulang belakang mencuat seperti batu nisan. Ekornya berdiri diam, tegak ke belakang seperti anak panah.

Beberapa detik yang diperlukan dalam tontonan ini terasa seperti berjam-jam, jalan buntu, setiap pemain menunggu yang lain untuk mengambil langkah pertama. Siapa pun yang melakukannya akan mati.

Di belakang makhluk itu, rona bulan merah marun menembus awan, membuat puncak menara kota menjadi sangat lega. Dengan latar belakang ini, terlihat pergerakan yang sangat jauh, sesuatu yang sama sekali tidak dapat dibedakan dengan awan yang mengalir deras jauh di atas. Namun hal itu mengalihkan perhatianku dari binatang itu terlalu lama…

Tanpa peringatan, nafasku tercabut dari paru-paruku, tulang-tulangku retak dan dagingku terkoyak. Aku mencium bau nafas busuk di wajahku; kematian, pembusukan, pembusukan semua mengalir melalui lubang hidungku. Kemudian muncul ...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Misteri
Cerpen
Bronze
MALAIKAT KEMATIAN
Media Palma
Flash
PESTA TERAKHIR
Veninda Oktaviana
Flash
No Blood
Via S Kim
Flash
Mengundang Tawa
Rifatia
Cerpen
03 Rumah di Keabadian
Bima Kagumi
Flash
TERDAKWA
Yutanis
Flash
Senja Gerimis di Dekat Laut
Tazkia Irsyad
Flash
ROH
DENI WIJAYA
Flash
MAWAR BIRU JADI PILU
Feffi
Flash
Kapur
Ikhsannu Hakim
Flash
"Jadi" Hamil, Enggak?
Andriyana
Flash
Bronze
Someone in the corner
Amelia Zahra Khairunisa
Novel
Snapshot
KOJI
Flash
Asap dan Kabut
Impy Island
Novel
TEGURAN MISTERIUS
Virgorini Dwi Fatayati
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
MALAIKAT KEMATIAN
Media Palma
Cerpen
Bronze
WARISAN
Media Palma