Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Misteri
Bronze
Lukisan Terakhir
0
Suka
911
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Jagad raya temaram, memudarkan cahaya menutup celah warna berganti hitam. Pintu kayu berderit tertutup satu persatu. Bunyi saut-menyaut bergema melawan sepi, memanggil-manggil tanda datangnya rotasi bumi. Bulatan kecil dilangit mulai menampakkan diri. Pemangsa malam mulai berkeliaran, menemukan waktu yang tepat untuk mengais rezeki. Sungguh!!! Karya Tuhan melukis wajah bumi. Manusia memutar yang berulang sama dalam detak jam. Rupa rupa mahluk beranjak menapaki seluruh kehidupan.

Melukis itu harusnya di pagi hari. Saat alam terasa sempurna, menaburkan sejuta warna. Tapi Apa daya!! Aku tak mampu membuat cermin itu berubah tempat, bukan untuk mercuri waktu yang terasa sempit. Tetapi, kemampuanku mencapai moksa saat mendengar suara-suara asing. Bahkan untuk mengenalnya, aku sangat terpesona de...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Misteri
Cerpen
Bronze
Lukisan Terakhir
Ayub Wahyudin
Novel
Bronze
My Fair Rebelle
DMRamdhan
Flash
Our World
Shofiyah Azzahra
Cerpen
Cara Mati Seorang Lelaki
tang rusata
Flash
Bubar dari Resepsi Nikahan
Ralali Sinaw
Novel
[true-story] Misteri Telaga Pelangi
Firdaus
Novel
Veteran
Adlet Almazov
Novel
JALAINI: Sumur-Sumur Mutilasi Berantai
Ikhsannu Hakim
Flash
Penghuni Baru (Part II)
Cassandra Reina
Flash
Bronze
Kereta Terakhir
Nurbaya Pulhehe
Cerpen
Bronze
KAMU HARUS CANTIK
Citra Rahayu Bening
Novel
Gold
Sherlock Holmes: Locked Rooms
Mizan Publishing
Novel
Gold
Not in Worderland
Bentang Pustaka
Novel
Gold
KKPK Asyiknya outbound
Mizan Publishing
Novel
Sentinel of Truth
Maquia
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Lukisan Terakhir
Ayub Wahyudin
Cerpen
Secarik Tagihan Sendu
Ayub Wahyudin
Novel
Bronze
Menjahit Luka
Ayub Wahyudin
Cerpen
Tihtir
Ayub Wahyudin
Novel
Sepotong Kisah Dibalik 98
Ayub Wahyudin