Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Misteri
Bronze
Lukisan Terakhir
0
Suka
772
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Jagad raya temaram, memudarkan cahaya menutup celah warna berganti hitam. Pintu kayu berderit tertutup satu persatu. Bunyi saut-menyaut bergema melawan sepi, memanggil-manggil tanda datangnya rotasi bumi. Bulatan kecil dilangit mulai menampakkan diri. Pemangsa malam mulai berkeliaran, menemukan waktu yang tepat untuk mengais rezeki. Sungguh!!! Karya Tuhan melukis wajah bumi. Manusia memutar yang berulang sama dalam detak jam. Rupa rupa mahluk beranjak menapaki seluruh kehidupan.

Melukis itu harusnya di pagi hari. Saat alam terasa sempurna, menaburkan sejuta warna. Tapi Apa daya!! Aku tak mampu membuat cermin itu berubah tempat, bukan untuk mercuri waktu yang terasa sempit. Tetapi, kemampuanku mencapai moksa saat mendengar suara-suara asing. Bahkan untuk mengenalnya, aku sangat terpesona de...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Misteri
Cerpen
Bronze
Lukisan Terakhir
Ayub Wahyudin
Flash
Lantai Keramik
Sugiadi Azhar
Cerpen
Bronze
ORANG-ORANG SERIGALA
sri wintala achmad
Flash
Sleep Paralysis
Jafri Hidayat
Cerpen
Bronze
Tragedi Kampus yang Terlupakan
elfrida romaganti pasaribu
Novel
Bronze
RITUAL GUNUNG KEMUKUS
Citra Rahayu Bening
Novel
Gold
Bird Box
Noura Publishing
Novel
Gold
Suster Misterius
Mizan Publishing
Flash
Gurindam Terakhir
Nunik Farida
Cerpen
Bronze
Misunderstanding
Aijin Isbatikah
Novel
256 JUTA NAMA
Gombalamoh
Cerpen
Zoon Politicon
Teguh Santoso
Flash
Tim Bureau - X
KOJI
Novel
Gold
PBC Mystery of Library
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
PETUALANGAN DI NEGRI AJAIB
agus tardi rohenda
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Lukisan Terakhir
Ayub Wahyudin
Novel
Bronze
Menjahit Luka
Ayub Wahyudin
Cerpen
Tihtir
Ayub Wahyudin
Cerpen
Secarik Tagihan Sendu
Ayub Wahyudin
Novel
Sepotong Kisah Dibalik 98
Ayub Wahyudin