Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Angin Ciwidey yang dingin menyapa kulit, membawa serta aroma tanah basah dan teh hijau yang segar. Di sebuah restoran artistik bernama 'Kanvas Rasa', Eza, seorang pemuda lokal dengan senyum ramah dan mata yang selalu berbinar, tengah menata beberapa pot berisi bunga edelweiss kering di meja-meja kayu jati. Rutinitasnya sederhana, namun hatinya mendambakan lebih dari sekadar kesederhanaan. Hidup di tengah pesona alam pegunungan telah memberinya ketenangan, tetapi juga kerinduan akan gejolak baru.
Suatu sore, saat matahari mulai condong ke barat, restoran itu kedatangan tamu istimewa. Seorang gadis dengan rambut hitam sebahu, mengenakan topi bundar lebar, duduk di sudut terdekat jendela. Di hadapannya, sebuah kanvas kosong menanti, siap menampung imajinasi. Gadis itu adalah Hanah, pelukis pendatang dari Jakarta, mencari inspirasi di lanskap Ciwidey yang menawan. Kehadirannya bagai lukisan hidup yang baru saja diwarnai. Eza terpaku. Ada aura misterius namun memikat dari tiap goresan pensil Hanah yang bergerak lincah di sketsanya.
Eza...