Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Misteri
Bronze
Luka Di Kota Tua
0
Suka
1,191
Dibaca

Senja merayap, menyelimuti Kota Tua dengan rona jingga keemasan. Detik-detik terakhir sinar matahari menembus jendela kaca besar sebuah galeri seni, menari di atas kanvas-kanvas mahal yang dipajang. Namun, keindahan itu seketika sirna saat seorang penjaga malam menemukan pemandangan yang tak pernah terbayangkan: di tengah ruangan utama, bersimbah darah, tergeletak tubuh seorang wanita muda.

Namanya Clara, seorang kurator seni yang baru dua bulan bekerja di galeri itu. Matanya terbuka lebar, menatap kosong langit-langit, seolah menyaksikan sesuatu yang tak terlukiskan. Di lehernya, sebuah luka sayatan rapi membentuk simbol aneh—sebuah lambang yang tidak dikenali, mirip goresan kuas yang tajam dan disengaja. Tidak ada tanda-tanda perlawanan, tidak ada barang yang hilang. Hanya tubuh tak bernyawa dan sebuah luka yang seolah sebuah tanda tangan.

Tim forensik tiba. Lampu sorot mereka membelah kegelapan, menerangi setiap sudut ruangan. Udara dingin di dalam galeri terasa menusuk, seolah membeku karena ketegangan. Di sana, di tengah kerumunan seragam polisi, berdiri Detektif Arya. Wajahnya tampak lelah, garis-garis di dahinya menunjukkan beban pikiran yang berat. Baru tiga minggu ia dipindahkan ke Kota Tua, sebuah kota yang katanya damai dan tanpa masalah. Tapi kini, kota ini menyambutnya dengan kasus pembunuhan paling mengerikan yang pernah ia tangani.

Arya mendekat. Ia melihat bagaimana tim forensik bekerja dengan hati-hati, memotret setiap sudut, mengumpulkan setiap helai rambut yang mungkin tersembunyi. Ia mengamati korban. Rambut coklat panjangnya terurai, gaun hitamnya sudah berubah warna menjadi merah tua. Arya berlutut, mengamati lebih dekat luka di leher Clara. Bukan sekadar sayatan, tapi sebuah karya yang kejam. Luka itu dibuat dengan presisi yang luar biasa, seolah si pembunuh adalah seorang seniman yang sedang menyelesaikan sebuah mahakarya.

"Tidak ada sidik jari di gagang pisau, Pak," lapor salah satu forensik. "Sepertinya pelaku menggunakan sarung tangan. Pisau itu bersih, tidak ada sidik jari sama sekali."

"Bagaimana dengan pintu? Jendela?" tanya Arya.

"Tidak ada tanda-tanda pembobolan. Sepertinya korban kenal dengan pelakunya. Atau, pelaku punya kunci cadangan."

Arya menghela napas. Pembunuhan berencana. Pelaku sangat rapi, tidak meninggalkan jejak. Ia mengalihkan pandangannya ke dinding di dekat tubuh korban. Ada sebuah lukisan sketsa kecil, dibuat dengan arang, tergantung di samping sebuah lukisan abstrak besar. Sketsa itu menampilkan wajah Clara, namun dengan mata yang dipenuhi ...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp11.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Misteri
Cerpen
Bronze
Luka Di Kota Tua
Christian Shonda Benyamin
Novel
TIRAKAT
Mohamad Johan
Skrip Film
Dunia Maya
moch.djunaidi
Skrip Film
Sumpah Setia - Script
Deandrey Putra
Skrip Film
RUBBY DI LAPUTA
Qothrunnada Salsabila Meardhy
Skrip Film
Big Mouth (Script)
Jeffry D. Kurniawan
Cerpen
Bronze
Allena dan Anggur Merah
bomo wicaksono
Skrip Film
PARACOSM - Script
nonakwon
Cerpen
Bronze
Zona Hijau -DILARANG MASUK-
andri hasanuddin
Skrip Film
Ergo
Rifatia
Cerpen
Bronze
Last Saturday
Elkanara K.
Cerpen
Bronze
Secret Garden
Hasan Ali
Cerpen
Bronze
Gunung Dempo Gerbang Para Maya
Desynata Purnamasari
Cerpen
Bronze
𝘙𝘜𝘔𝘈𝘏 𝘛𝘈𝘕𝘛𝘌𝘒𝘜
Umi Istiqomah
Skrip Film
RESITAL HUJAN (SCRIPT)
Mashdar Zainal
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Luka Di Kota Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Simfoni Terlarang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Panti Jompo Harum Melati
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Simfoni Terlarang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang - Bayang Kaktus Berdarah Seri 01
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pudar
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kacamata Paman
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku Tidak Sakit
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Panggilan 13
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Dari Aku Untukku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Imajiner Yang Nyata
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Jalan Buntu 404
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Suara Dari Frekuensi Mati
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Senandung Lukisan
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Galeri Lukisan Oscar
Christian Shonda Benyamin