Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Lonceng Berdentang
3
Suka
467
Dibaca

Lonceng Terakhir

Bab 1: Lonceng di Toko Loak

Kabut tipis merangkak dari lembah, memeluk erat deretan bangunan tua yang berjejer di sepanjang jalan berbatu. Kota tua itu, dengan arsitektur kolonialnya yang kusam dan jendela-jendela berdebu, selalu punya cara untuk menarik Pak Darma. Pria pensiunan yang rambutnya sudah memutih ini sering menghabiskan sorenya berjalan-jalan di sana, mencari potongan sejarah yang mungkin terselip di antara tumpukan barang bekas. Hari itu, langkahnya terhenti di depan sebuah toko loak usang, yang nyaris tak terlihat di balik lumut dan tanaman rambat yang menjalar. Papan namanya, yang sudah lapuk, hanya terbaca samar: "Mbah Raji Antik".

Pak Darma ragu sejenak. Toko itu terlihat gelap dan pengap, dengan bau apak khas barang tua yang sudah lama tak tersentuh. Namun, rasa penasaran menguasai dirinya. Ia mendorong pintu kayu berderit yang seolah enggan terbuka, dan bunyi lonceng angin di atasnya mengumumkan kedatangannya. Di dalam, tumpukan barang memenuhi setiap sudut, dari patung kayu berukir aneh hingga piringan hitam yang retak. Cahaya redup menembus celah-celah atap, menciptakan sorotan yang menari di atas debu yang beterbangan.

Mata Pak Darma menyapu sekeliling, mencari sesuatu yang menarik perhatian. Dan di sanalah ia menemukannya, tersembunyi di balik rak berisi buku-buku kuning yang menggunung. Sebuah lonceng antik kecil dari perunggu, ukurannya tak lebih besar dari kepalan tangan orang dewasa, namun memancarkan kilau yang aneh. Permukaannya diukir dengan motif rumit, seolah menggambarkan jalinan akar pohon atau sulur tanaman, dan sebuah patung burung hantu kecil bertengger di puncaknya, matanya terbuat dari dua batu akik gelap yang berkilau.

Lonceng itu tidak diletakkan begitu saja. Ia berada dalam kotak kaca yang tertutup rapat, dan di bawahnya, sebuah tulisan tangan yang terkesan buru-buru tertera: "TIDAK DIJUAL". Pak Darma mengerutkan kening. Mengapa sebuah barang antik yang begitu menarik dilarang dijual? Ia melangkah mendekat, mengamati lonceng itu dengan seksama. Ada aura misterius yang terpancar darinya, sebuah keheningan yang dalam namun terasa kuat.

"Mbah Raji?" panggil Pak ...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp7.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Lonceng Berdentang
Christian Shonda Benyamin
Novel
Bronze
Misteri Caraka
Sisca Wiryawan
Flash
Sam
hyu
Flash
Tanah Sengketa
Nurbaya Pulhehe
Novel
Gold
Fantasteen Ghost Dormitory in Vienna
Mizan Publishing
Flash
Hitam
rossewoodz
Komik
Bronze
EQUAL
Sukir Subar
Flash
Penunggu Jalan
Iwok Abqary
Novel
Bronze
ALONE~Novel~
Herman Sim
Cerpen
Bronze
Aku Saksi Semuanya
Christian Shonda Benyamin
Flash
Ketukan
Trippleju
Cerpen
Bronze
Mereka yang Masih di Dalam
Jasma Ryadi
Flash
Silam
Salsabila Octavia Ismail
Komik
Buku Misteri
Felycia Iswanti Sutrisna
Novel
Pesantren Warisan
Rexa Strudel
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Lonceng Berdentang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Retha
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku Saksi Semuanya
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Tukang Pos Terakhir
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Penunggang Kuda Hitam
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Siaran Terakhir
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Sahabat Backpacker Ku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kutukan Merapi Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Panggilan 13
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Panggilan 000
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Dia Bukan Bayi Ku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Guru BU Ratmi
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayangan Reno
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang Bayang Dokter
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Paranoid
Christian Shonda Benyamin