Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Lonceng Berdentang
3
Suka
71
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Lonceng Terakhir

Bab 1: Lonceng di Toko Loak

Kabut tipis merangkak dari lembah, memeluk erat deretan bangunan tua yang berjejer di sepanjang jalan berbatu. Kota tua itu, dengan arsitektur kolonialnya yang kusam dan jendela-jendela berdebu, selalu punya cara untuk menarik Pak Darma. Pria pensiunan yang rambutnya sudah memutih ini sering menghabiskan sorenya berjalan-jalan di sana, mencari potongan sejarah yang mungkin terselip di antara tumpukan barang bekas. Hari itu, langkahnya terhenti di depan sebuah toko loak usang, yang nyaris tak terlihat di balik lumut dan tanaman rambat yang menjalar. Papan namanya, yang sudah lapuk, hanya terbaca samar: "Mbah Raji Antik".

Pak Darma ragu sejenak. Toko itu terlihat gelap dan pengap, dengan bau apak khas barang tua yang sudah lama tak tersentuh. Namun, rasa penasaran menguasai dirinya. Ia mendorong pintu kayu berderit yang seolah enggan terbuka, dan bunyi lonceng angin di atasnya mengumumkan kedatangannya. Di dalam, tumpukan barang memenuhi setiap sudut, dari patung kayu berukir aneh hingga piringan hitam yang retak. Cahaya redup menembus celah-celah atap, menciptakan sorotan yang menari di atas debu yang beterbangan.

Mata Pak Darma menyapu sekeliling, mencari sesuatu yang menarik perhatian. Dan di sanalah ia menemukannya, tersembunyi di balik rak berisi buku-buku kuning yang menggunung. Sebuah lonceng antik kecil dari perunggu, ukurannya tak lebih besar dari kepalan tangan orang dewasa, namun memancarkan kilau yang aneh. Permukaannya diukir dengan motif rumit, seolah menggambarkan jalinan akar pohon atau sulur tanaman, dan sebuah patung burung hantu kecil bertengger di puncaknya, matanya terbuat dari dua batu akik gelap yang berkilau.

Lonceng itu tidak diletakkan begitu saja. Ia berada dalam kotak kaca yang tertutup rapat, dan di bawahnya, sebuah tulisan tangan yang terkesan buru-buru tertera: "TIDAK DIJUAL". Pak Darma mengerutkan kening. Mengapa sebuah barang antik yang begitu menarik dilarang dijual? Ia melangkah mendekat, mengamati lonceng itu dengan seksama. Ada aura misterius yang terpancar darinya, sebuah keheningan yang dalam namun terasa kuat.

"Mbah Raji?" panggil Pak ...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp7.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Lonceng Berdentang
Christian Shonda Benyamin
Flash
Panen
Dark Specialist
Flash
Televisi
Doddy Rakhmat
Cerpen
Bronze
Ternyata istriku psikopat
Chiavieth Annisa06
Novel
Gold
Fantasteen Hana dan Piano La
Mizan Publishing
Novel
SAMBAT
iqbal syarifuddin muhammad
Flash
Bronze
NYI DARSIH DEMIT TANAH JAWA UNIVERSE
Okhie vellino erianto
Cerpen
Firasat
Sekarmelati
Novel
Bronze
ZOMBI DAN MEREKA YANG TAK BISA MATI 2 BANGKITNYA DIA PADA SENJA
Meliana
Cerpen
Bronze
Kutukan Sang Arjuna
elmero_id
Cerpen
Bronze
Bayangan di jendela
Rini juniarti
Cerpen
Bronze
Radio Tua
Christian Shonda Benyamin
Novel
LILAC
Nayla
Novel
Last Kiss from a Vampire
Roy Rolland
Cerpen
Bronze
5 Langkah Sebelum...
Kemal Ahmed
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Lonceng Berdentang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Radio Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Streamer Yang Tragis
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kutukan Ranjang Antik
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Jumat Akhir Bulan Juli
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bus Senja
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Dharmawangsa
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Panggilan 000
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Jalan Buntu 404
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Cermin Yang Tersisa
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Tukang Pos Terakhir
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang - Bayang Kaktus Berdarah Seri 02
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Panti Jompo Harum Melati
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
19:00
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Panggilan Dari Bawah Tanah
Christian Shonda Benyamin