Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Lonceng Berdentang
3
Suka
1,085
Dibaca

Lonceng Terakhir

Bab 1: Lonceng di Toko Loak

Kabut tipis merangkak dari lembah, memeluk erat deretan bangunan tua yang berjejer di sepanjang jalan berbatu. Kota tua itu, dengan arsitektur kolonialnya yang kusam dan jendela-jendela berdebu, selalu punya cara untuk menarik Pak Darma. Pria pensiunan yang rambutnya sudah memutih ini sering menghabiskan sorenya berjalan-jalan di sana, mencari potongan sejarah yang mungkin terselip di antara tumpukan barang bekas. Hari itu, langkahnya terhenti di depan sebuah toko loak usang, yang nyaris tak terlihat di balik lumut dan tanaman rambat yang menjalar. Papan namanya, yang sudah lapuk, hanya terbaca samar: "Mbah Raji Antik".

Pak Darma ragu sejenak. Toko itu terlihat gelap dan pengap, dengan bau apak khas barang tua yang sudah lama tak tersentuh. Namun, rasa penasaran menguasai dirinya. Ia mendorong pintu kayu berderit yang seolah enggan terbuka, dan bunyi lonceng angin di atasnya mengumumkan kedatangannya. Di dalam, tumpukan barang memenuhi setiap sudut, dari patung kayu berukir aneh hingga piringan hitam yang retak. Cahaya redup menembus celah-celah atap, menciptakan sorotan yang menari di atas debu yang beterbangan.

Mata Pak Darma menyapu sekeliling, mencari sesuatu yang menarik perhatian. Dan di sanalah ia menemukannya, tersembunyi di balik rak berisi buku-buku kuning yang menggunung. Sebuah lonceng antik kecil dari perunggu, ukurannya tak lebih besar dari kepalan tangan orang dewasa, namun memancarkan kilau yang aneh. Permukaannya diukir dengan motif rumit, seolah menggambarkan jalinan akar pohon atau sulur tanaman, dan sebuah patung burung hantu kecil bertengger di puncaknya, matanya terbuat dari dua batu akik gelap yang berkilau.

Lonceng itu tidak diletakkan begitu saja. Ia berada dalam kotak kaca yang tertutup rapat, dan di bawahnya, sebuah tulisan tangan yang terkesan buru-buru tertera: "TIDAK DIJUAL". Pak Darma mengerutkan kening. Mengapa sebuah barang antik yang begitu menarik dilarang dijual? Ia melangkah mendekat, mengamati lonceng itu dengan seksama. Ada aura misterius yang terpancar darinya, sebuah keheningan yang dalam namun terasa kuat.

"Mbah Raji?" panggil Pak ...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp7.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Lonceng Berdentang
Christian Shonda Benyamin
Novel
Bronze
You and Us
Miaw Nyaon
Cerpen
Bronze
Aku Dan Siapa
SUWANDY
Cerpen
Bronze
Jalan Melati Nomor 12
Farlan Nuhril
Flash
Bronze
Sehidup, Semati
Shabrina Farha Nisa
Cerpen
Bronze
Kala
Sendang Ayuningrum
Flash
Belum Mati
Roy Rolland
Novel
Gold
Spooky Stories: Bloody Mary
Noura Publishing
Novel
Dunia Gaib Pondok Basmalah
Nurhayati Azkiya'
Cerpen
Bronze
Telinga Kelima
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Rumah Misteri
SUWANDY
Komik
Rayuan Maut Pulau Kelabu
Arlita Dela
Cerpen
Bronze
Annelise van Dijk
Allamanda Cathartica
Novel
Gold
The Raven
Noura Publishing
Novel
Bronze
Wajah Lain di Lukisan Rumah Majikanku
Bella Paring Gusti
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Lonceng Berdentang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayangan Di Sudut Mata
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Simfoni Terlarang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Cermin Kegelapan
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Penunggang Kuda Hitam
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Panggilan 13
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku Di Bawah Ancaman Mereka
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Petak Umpet Maut
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kultus Sebuah Lagu
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Simfoni Keabadian
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kabut Asap Pelabuhan
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pulau Terasing
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Putih
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Elara
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku Mencium Melati
Christian Shonda Benyamin