Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Ini hanyalah serangkaian Kisah yang menceritakan tentang seorang gadis yang sering pelupa akan segala hal .
Lolita adalah namaku tapi julukanku adalah loli si pelupa , keluarga , teman , sahabat bahkan tetangga - tetangga dekatku selalu memanggilku seperti itu . Jujur mereka memanggilku seperti itu sebenarnya bukan tanpa alasan , itu karna walau baru berumur sembilan belas tahun aku sering pelupa tentang segala hal , entahlah kenapa aku pelupa . Aku sendiri bahkan tidak mengerti .
Hari hariku di awali dengan pagi yang di penuhi dengan kesibukkan pekerjaan rumah , biasa gadis perawan yang kerjaannya di rumah , kalau gak beuberes beres rumah ya paling baringan di kamar main hp , itulah yang kulakukan setiap harinya . Ya paling kalau aku keluar karna ada urusan penting ajah tapi kalau urusannya gak penting penting amat mah mending di rumah ajah deh , lagian ya keluar rumah tuh malah rugi sendiri tahu , kalo pas cuaca panas aku bisa item kan karna sinar matahari yang panasnya panas banget kalau pas musim kemarau dan kalo ujan malah sering keujanan buat aku nambah cucian bajuku ajah yang udah numpuk karna gak kering kering , bau apek lagih , dan karna aku seorang pengagguran juga , yang kerjaannya di rumah terus , Bagiku sepeser dua peser uang itu sangat berharga karna betapa sulitna seorang penggauran mendapatkan uang , iya kan .
Lalu hari itu .... Hari itu aku sangat senang karna mendapatkan uang 50.000 setelah sekian lama dompetku kosong , tentu saja bagaimana aku tidak senang dengan uang 50.000 itu setidaknya aku bisa mengisi ulang kuota hp ku yang selalu kritis tanpa ada satupun dokter yang menangani .
Namun sesuatu terjadi ...
Mungkin saat itu kira kira jam sebelas siang . Loli sibuk mengobrak Abrik kamarnya mencari uang lima puluh ribu yang ia dapat tadi pagi , kamar nya yang tadinya rapi bagaikan artefak artefak kuno yang selalu tersusun rapi dan bersih di museum sekarang berubah seperti bekas tempat peperangan yang di pakai tentara zaman dulu , berantakan dan mengeriakan
Mah apa mamah melihat uang lima puluh ribu ku " tanya nya pada mamahnya yang sedang melipat pakaian di ruang tengah .
Enggak , emangnya kenapa ? Jawab mamahnya masih melipat pakaian .
Uangku hilang mah , padahal aku ingat jelas saat tadi pagi aku mendapatkannya aku langsung menyimpannya di kamarku .
Mungkin kau lupa menaruhnya , coba ingat ingat lagi .
Enggak mungkin mah , aku ingat jelas tadi pagi aku langsung menyimpannya di kamarku , tapi sekarang uang itu malah tidak ada .
Coba cari dulu , mamah juga akan bantu cari .
Mah aku takut uang itu hilang " ringis si loli sedih karna tidak memiliki uang lagi selain uang yang di carinya sekarang .
Jangan ngomong gitu dulu , sekarang kita cari dulu , coba kau inget inget kemana ajah kamu seharian ini ? " Tanya mamahnya sembari melihat ke sudut sudut rumah .
Aku gak kemana mana ko mah , aku hanya di rumah dan ke kamar mandi ajah . Selain itu aku belum kemana mana lagi hari ini .
Apa mungkin uangmu jatuh ke kolam " sangka mamahnya mengingat kolam ikan di dekat WC .m
Ih mamah jangan nakut nakutin aku dong , kalau uangnya beneran jatuh ke kolam gimana , itu berarti sama ajah uangnya lenyap . " Loli benar benar frustasi dibuatnya .
Mamah akan coba masuk ke kolam , kau cobalah mencarinya lagi " ucap mamahnya yang mulai masuk ke dalam kolam ikan walau cuaca sedang dingin karna sudah beberapa hari ini selalu hujan .
Tak lama adikku juga pulang sekolah , karna waktu sekolah hari ini juga sudah selesai . Karna frustasi aku juga menceritakan perihal uangku yang hilang itu padanya . Adikku yang baiknya kadang kadang pun ikut membantu mencari uangku itu , karna kebisingan yang kami buat akhirnya nenekku jadi terbangun karna terganggu oleh suara kami yang menggelegar ke seluruh penjuru dunia , mungkin ...
Apa yang sedang kalian lakukan ? " Tanya nenekku yang melihat kami seperti mencari sesuatu .
Uang yang dari nenek tadi pagi hilang nek " ucapku penuh penyesalan .
Hilang ? Bagaimana bisa , bukankah kau langsung menyimpannya di kamarmu tadi pagi ?
Iya nek , tapi uang itu malah hilang sekarang , aku juga sudah mencarinya kemana mana tapi belum ku temukan , mamah bahkan sampai mencariya di kolam ikan .
Maaf nek " ringis loli hampir menangis .
Nenek juga akan bantu cari , jika itu masih rezekimu mungkin uang itu akan kembali , tapi jika itu bukan rezekimu kau harus mencoba mengikhlaskannya .
Aku faham nek , tapi aku berharap uang itu bisa ku temukan lagi " harapnya .
Selama seharian mereka mencari cari nya kemana mana tapi tak kunjung menemukannya juga . Loli bahkan sudah mengobrak Abrik kamarnya beberapa kali berharap uang itu menyelip di suatu tempat di sana . Kemudian matahari pun mulai terbenam dan ia akhirnya menyerah untuk menemukan uangnya itu dan mencoba akan mengikhlaskannya . Karna kasihan pada mamahnya dan yang lainnya yang terlihat sudah lelah .
Loli yang masih sedih tak punya pilihan lain selain merelakannya . Saat ini ia sedang membereskan kamarnya yang acak acakkan karna perang dor tu dor antara bantal dan guling tadi siang . Pertama ia membereskan kasur kerasnya lebih dulu yang selalu ia pakai tidur setiap harinya tak lupa dengan bantal dan guling hello Kitty nya yang habis terbang menyusuri berbagai negri di kamarnya itu , setelah urusan bantal dan guling yang terbang mengarungi negri, Loli kemudian mulai membereskan buku buku yang berserakan di lantai karna kejadian naas antara bantal hello Kitty dan juga guling hello Kitty yang bertabrakan tadi siang menabrak rak bukunya yang membuat buku bukunya terjatuh .
Plak " tiba tiba sebuah benda kecil berwujud kertas biru jatuh dari buku yang sedang ku bereskan itu .
Ini...." Mata loli membulat senang melihat benda biru itu ternyata adalah uangnya yang seharian ini ia cari .
Akkkk " teriaknya senang sambil melompat lompat kegirangan membuat kamarnya ikut bergoyang .
Kemudian loli berhenti karna mengingat sesuatu tentang tadi pagi saat ia menerima uang itu .
Tadi pagi ... Aku menerima , lalu ... Aku... meletakkannya di buku rak atas kan....
Dasar pelupa " ucapnya kesal pada diri sendiri tapi tetap memasang senyum cengengesan . Tadi pagi kau langsung menyimpannya di buku rak atas , lolitaaaa " tambahnya .
Loli si pelupa yang senang kegirangan langsung berlari melesat untuk memberitahu mamah dan yang lainnya tentang uang nya yang sudah ia temukan itu . Yang kebetulan saat itu mereka sedang berkumpul di ruang tamu begitupun bapakku yang sudah pulang dan ikut berkumpul sambil menonton televisi disana .
Mah ,aku menemukannya aku menemukannya " ucapnya kegirangan .
Apa yang kau temukan ? " tanya si bapak yang tidak ikut kehebohan tadi siang .
Uang ku pa , uangku yang hilang tadi pagi . " Ucapnya penuh semangat .
Dimana kau menemukannya ? " Tanya mamahnya heran .
Loli menunduk tertegun .
Maaf mah , sebenarnya aku lupa , uang ini ku simpan di buku ku yang ada di rak atas tadi pagi tapi aku malah lupa dan jadinya malahhhh ......
Hahhhh " ucap mereka bersamaan lalu tertawa terbahak bahak .
Kau benar benar loli si pelupa ya , seharian ini kami mencarinya kemana mana , kau juga di buat menangis karna tidak kunjung menemukannya , tapi tenyata kau hanya lupa menyimpanya . " Ucap mamahnya tak percaya yang masih tertawa .
Mamahnya sampai geleng geleng kepala di buatnya .
Yaudah simpan dulu sana , simpan di tempat yang mudah terlihat agar kau tidak melupakannya lagi .
Siap mah " menghormat lalu melesat pergi dari sana .
Malam sunyi seperti biasa yang hanya terdengar suara jangkrik yang menjadi musik pengantar tidur untukku di tambah suara daun pohon yang tertiup angin menjadi perpaduan yang menenangkan bagiku .
Hari ini benar benar melelahkan , sepertinya aku akan tidur nyenyak hari ini " ucap loli di kasur kesangannya sembari membaringkan tubuhnya lelah .
Keesokkan paginya loli bangun pagi pagi sekali dan langsung membereskan satu persatu pekerjaan rumahnya. Setelah selesai membereskan pekerjaan rumahnya loli langsung duduk di sofa seperti biasa sambil memainkan hanphone nya .
Nek ini hari apa ? " Tanyanya pada nenek nya yang juga sedang duduk di kursi depan rumah sambil menikmati hembusan angin sejuk pagi .
Hari jum ' at nak " jawab nenekku .
Seketika loli terkejut menyadari sesuatu .
Jum ' at " kejutnya langsung berdiri .
Memangnya Ada apa dengan hari ini nak ? " Tanya nenekku .
Hari ini jadwal menyapu jalan nek , aku harus cepat , jika tidak pak RT bisa mengomeliku . " Ucap loli bergegas mengambil sapu lidi .
Loli yang yang sudah mengambil sapu lidi langsung berlari menuju jalan tempat bagiannya menyapu.
Assalamualaikum nek " pamitnya .
Waalaikumsalam nak " jawab nenekku yang tidak heran lagi dengan sifatku itu .
Setiap hari jum' at satu Minggu sekali semua warga yang memiliki waktu luang di haruskan menyapu jalan di bagiannya masing masing , itulah kata pak RT yang sudah di tetapkan berbulan bulan yang lalu .
Suasana hati loli yang baik membuatnya bersemangat menyapu di pagi ini walaupun loli sempat lupa tadi , sembari mendengar musik dari handset yang loli pakai sekali kali loli menggoyangkan tubuhnya sambil melirik kesana sini takut ada orang yang melihatnya . Tentu saja dia khawatir jika ada yang melihatnya bukan , bisa bisa dia di sangka orang gila karna joged joged sendiri di jalan .
Aku yang sudah selesai menyapu sambil menikmati joged joged ku yang bohai itu langsung kembali kerumah bersiap menyantap makananku setelah joged nyapu tadi ..
Loli , dimana antingmu yang sebelah lagi ? " Tanya mamahku yang sedang menyapu pekarangan rumah kami .
Anting ? " Loli memegang kedua telinganya dan menyadari kalau ia hanya memakai satu anting .
Antingku ... Antingku ..." Liriknya melihat ke sekelilingnya . Hilang " ringis loli hampir menangis .
Tenanglah , kita akan coba mencarinya " ucap mamahnya mencoba menenangkan .
Mamah , itu anting kesayanganku , aku tidak mau angtingku hilang . " Ucap loli khawatir .
Coba ingat ingat , mungkin kau melepaskannya tadi pagi atau menaruhnya di suatu tempat . " Tanya mamahnya memastikan .
Enggak mah , aku gak pernah lepasin antingku , aku selalu memakainya kemanapun aku pergi .
Ada apa mah " tanya adikku yang baru keluar dari kamar mandi .
Karna sekolah di liburkan hari ini , jadi adikku yang kadang kadang baiknya itu masih ada di rumah .
Anting kakakmu hilang , apa bisa kau bantu cari juga ?
Astaga kak , apa lagi sekarang ,kemarin kakak kehilangan uang yang ternyata kakak hanya lupa menyimpannya dan sekarang masalah anting ! Aku tidak habis pikir denganmu kak " dia hanya menggeleng.
Ceramahnya nanti ajah , sekarang bantu dulu cariin anting kakak " pintanya sembari melihat lihat ke sekitarnya .
Iya iya aku bantu deh , kakak habis dari mana ajah hari ini ? " Tanya adikku yang mulai mencari .
Kakak hanya membereskan rumah lalu menyapu jalan seperti biasa .
Apa maksud kakak jalan yang di depan mushola itu ?
Ya .
Aku akan coba cari di sana " ucapnya .
Makasih dik , kau harus menemukannya ya , harus . Kau tahu itu anting kesayangan kakak kan .
Udah tahu gitu , tapi masih ajah ceroboh .
Loli tertegun menyadari kesalahannya sendiri .
Mereka berusaha mencarinya tapi tetap belum menemukannya juga . Lalu si adik datang setelah memeriksa jalan yang tadi ku sapu .
Gimana dik , apa kau menemukannya ? " Tanyaku penuh harap .
Belum kak , mungkin saja kau tidak sadar memasukkan antingmu ke dalam saku bajumu itu " ucapnya iseng namun tetap loli periksa .
Saku ? " Loli Mengodok saku di bajunya . Itu tidak mungkin bagaimana sebuah anting bisa masuk ke ....
Jreeng " anting itu benar benar keluar dari saku bajuku .
Aeh ... Kenapa ini bisa di sini ? " Ucapnku heran .... . Apa mungkin aku ..." Loli mencoba mengingat sesuatu .
Ah , sekarang kakak ingat , tadi telinga kakak gatal jadi kakak melepaskannya dulu " loli hanya bisa cengingiran .
Kak aku nyerah deh sama kakak . Ucap Adikku menepuk keningnya sendiri pasrah .
Loli hanya menanggapi dengan senyuman tak bersalah .
Loli yang senang kegirangan langsung memberi tahu mamahnya yang sedang mencari antingku sambil mengobrak abrik selimutku yang kulipat rapi pagi tadi .
Mah mah " panggilnya senang .
Ada apa ? Kau sudah menemukannya ? " Tanya mamahnya yang masih mencari .
Iya mah , aku sudah menemukannya " ucapnya kegirangan .
Sungguh ? Dimana ? " lirik mamahku melihat anting yang ku tunjukan .
Di saku ku mah " ucap loli enteng .
Hah " mamahku diam beberapa saat .
Saku ? " Tanya mamahnya terlihat heran . Bagaimana bisa ?
Ternyata aku yang lupa mah , saat menyapu jalan tadi pagi , karna telingaku gatal jadi aku melepaskannya dulu dan menaruhnya di saku ku . " Ucap loli sambil menggaruk garuk kepalanya yang gatal karna ketombe .
Apa ! Jadi kau hanya lupa ? Astaga loli apa yang harus mamah lakukan padamu " pasrah mamahnya yang tak tahu lagi bagaimana mengatasi sipat pelupaku .
Maaf mah " ucap loli cengengesan .
Ya udahlah kalau antingmu udah ketemu , sekarang makan dulu sana ajak adikmu juga , mamah udah masak tadi .
Siap mah , mamah makan bareng aku juga kan ? " Tanya loli .
Mamah udah makan duluan tadi , kamu ajah sama adikumu ya .
Ih si mamah padahal aku pengen bareng makannya sama mamah tahu .
Abisnya kamu nyapunya lama banget sih jadi mamah udah kelaperan duluan deh .
Lain kali mamah harus panggil aku dulu ya , aku pengen makannya bareng sama mamah .
Iya lain kali mamah panggil kamu dulu deh kalo mau makan , udah sana nanti adikmu bisa kelaperan lagih .
Baiklah mah .
Sudah dua Minggu sejak tragedi antingku yang bermain petak umpet di sakuku .
Hari hariku di jalani seperti biasa , kadang juga terjadi masalah masalah kecil karna sifat pelupaku misalnya seperti :
* mamahku yang menyuruhku membeli beberapa barang belanjaan ke warung tapi aku malah membeli barang yang salah , alhasil aku harus kembali lagi dan menukarkan belanjaanku lagi.
* Tetanggaku yang menyuruhku memberikan makanan pada tetangga lain yang rumahnya agak jauh dari rumahku sambil meminta ku mengambilkan hanphonenya yang tertinggal di sana . Aku yang langsung memberikan makanan itu malah melupakan tentang hanphone yang tetanggaku meyuruhku mengambilnya sebelumnya , karnanya aku harus kembali lagi dan mengambil hanphone itu .
*Atau nenekku yang memintaku mengambil pepaya di kebun kami yang ada di belakang rumah , dan bodohnya aku malah melupakannya selama berhari hari sampai membuat pepaya itu busuk di pohonnya sendiri .
Masih banyak lagi hal hal terjadi karna sifat pelupaku itu , keluargaku ajah sampai pusing di buatnya .
Lalu sesuatu kembali terjadi .....
Hari itu adalah hari Kamis , karna hujan lebat adikku tidak membawa sepeda motor ke sekolah karna takut akan jalan turunan yang licin bagaikan balok es yang meluncur di turunan gunung terjal . Sebagai gantinya aku yang harus menjemputnya sepulang sekolah nanti , walau aku tidak mau tapi aku harus tetap menjemputnya jika tidak adikku pasti akan mengomel seperti kucing garong karna lelah berjalan , itulah adikku , yang dia mau pasti harus di turutin kalau gak , ya gitu ngomel Mulu ...
Tanpa ku sadari saat aku melihat jam bulat ungu di dinding ku itu sudah menunjukan pukul dua siang . Aku langsung terkejut dan bergegas bersiap untuk menjemput adikku dengan memakai baju tidur ku karna tidak sempat aku ganti saking menumpuknya baju ku di lemari yang berisi baju baju ku yang penuh dengan make up bintik hitam alias cimetingan , namun untungnya baju tidurku masih baru , jadi belum terlihat bintik bintik hitam di bajuku atau biasa ku sebut cimetingan itu .
Menyebalkan , benar benar menggangu , padahal aku lagi asik nonton anime " ucapku kesal yang sedang memperbaiki kerudungku yang acak acakkan .
Setelah selesai memperbaiki kerudungku , aku langsung bergegas mengambil kunci motor dan pergi menjemput adikku itu .
Nek , aku mau jemput si adik dulu " teriak ku sembari menjalankan motorku .
Hati hati di jalan " ucap nenekku yang melihatku sudah agak jauh .
Iya nek " jawabku yang samar samar mendengar suara nenekku itu .
Karna takut terlambat aku menjalankan motorku lebih kencang dari biasanya walau tidak sekencang super Hero yang terbang sih , dan menyebalkannya lagi aku harus mengisi dulu bensin motor karna motorku yang sudah sekarat kehausan bensin dengan uang sepuluh ribu yang ku selipkan di hp ku .
Udah aku yang jemput , aku yang isi bensin , sangat menyebalkan padahal uangku itu ku irit - irit tahu " celotehku sembari menjalankan motorku setelah memberi motorku yang kehausan dengan bensin tadi .
Setelah beberapa menit kemudian akhirnya aku sampai di depan sekolah adikku , atau bisa ku sebut juga sekolahku dulu .
Aku yang memarkir motor langsung melihat hp ku untuk memeriksa pukul berapa sekarang . Aku langsung lega saat melihat hp ku yang baru menunjukan pukul dua lebih sepuluh menit siang . Ku tunggu adikku disana lalu tak lama ada seorang ibu yang kebetulan akan menjemput anaknya juga , memarkir sepeda motornya di sebelahku .
Karna bosan kami mengobrol beberapa kata biasa , seperti dari mana aku , siapa yang ku jemput , kelas berapa adikku . Hal hal semacam itu .
Selama beberapa saat kami menunggu bersama , lalu putri ibu - ibu yang mengobrol denganku tadi akhirnya keluar dari sekolah .
Aku yang kesal karna adikku tak kunjung keluar akhirnya bertanya padanya . Tapi dia tidak mengetahuinya sama sekali . Si ibu yang anaknya sudah keluar akhirnya pergi dari sana dan hanya menyisakanku sendiri yang sudah menunggu sejak tadi .
Kemana dia ? Kenapa lama sekali " ucapku kesal karna sudah tidak sabar menunggu lagi .
Aku yang kesal akhirnya membuka wa ku yang hanya berisi beberapa kontak teman temanku dan beberapa kerabat ku saja , bahkan isi kontakku bisa di hitung dengan jari . Aku mencoba me wa beberapa temen ku tapi tidak ada satupun yang aktif , aku juga mencoba membuka tik tok ku yang hanya berisi anime dan cowok Drakor karna itu yang sering ku lihat sebelumnya .
Saat itu aku benar benar di buat kesal . Udah adikku gak nongol - nongol , teman - temanku yang ku wa gak aktif semua , sampai batre ponselku yang hampir abis .
Kemudian tak lama aku mendengar suara seperti beberapa motor yang keluar dari dalam sekolah .
Apa sekarang mereka sudah pulang " pikirku .
Aku yang sudah senang karna tidak harus menunggu lagi malah di kejutkan karna yang keluar dari sekolah bukanlah para murid malahan para guru . Awalnya aku heran kenapa para guru sudah keluar padahal murid muridnya saja belum keluar .
Kenapa dia lama banget sih , padahal guru guru juga udah keluar " ucapku semakin kesal .
Tak lama saat aku yang sudah tidak tahan menunggu lagi , suara adzan ashar terdengar .
Ini udah nyampe adzan ashar , apa dia mau nginep kali ya " ucapku kesal .
Karna kesal menunggu akhirnya aku memutuskan untuk mencari masjid terdekat dulu untuk sholat . Setelah ku temukan aku langsung mengambil air wudhu dan masuk ke dalam mesjid untuk sholat terlebih dulu .
Di dalam masjid terlihat sangat sunyi dan sejuk tanpa ada seorangpun membuatku merasa lebih nyaman dan melupakan kekesalanku ....
Aku yang sudah selesai mengerjakan sholat memutuskan kembali ke sekolah berharap adikku sudah keluar dari sekolah . Namun saat aku keluar dari masjid hujan sudah turun , aku yang bimbang harus bagaimana tetap seperti niatku sebelumnya .
Aku yang baru saja mengeluarkan motorku dari parkiran langsung bertanya pada seorang pria paruh baya di sana .
Maaf pak , apa bapak melihat murid murid sekolah sudah lewat sini ? " Tanyaku berharap .
Sepertinya saya belum melihatnya neng " jawab si bapa .
Terimakasih pak . " Ucapku lalu kembali menjalankan motorku menuju sekolah adikku .
Sesampainya di sana hujan sudah mulai turun , aku mulai mengecek hanphone ku , di sana ada nomor temannya adikku walau aku tahu dia tidak membawa hanphone ke sekolah karna sekolah tidak memperbolehkannya tapi aku tetap mencoba menelphonenya berharap ada yang mengangkatnya .
Halo " ucapku di telpon .
Iya kak loli ada apa ? " Jawab teman adikku di telpon , sontak aku pun kaget kenapa dia yang mengangkat telponnya , tapi aku langsung bertanya lagi ...
Kau Dina kan " tanyaku memastikan .
Iya kak " jawabnya pasti .
Kau ada dimana sekarang ?" Tanyaku lagi .
Aku baru ajah sampe rumah kak , kenapa gitu kak ?
Jadi kau udah di rumah ?" Tanyaku memastikan lagi .
Iya kak , aku udah di rumah .
Yaudah kakak tutup dulu , sampai nanti " ucapku menutup telpon dan langsung puter balik menuju rumahku.
Di perjalanan hujan turun sangat deras , pandangan mataku juga terus kabur karna hujan , walau aku juga terus mengelapnya dengan tanganku tapi tetesan air hujan terus mengenai wajah dan mataku , bajuku juga sampai basah dibuatnya . Namun untunglah tak lama hujan mereda setelah aku memasuki daerah kampung ku . Di perjalanan aku melihat tetangga dekatku yang berjalan ujan ujanan seperti terlihat dari ladang , jadi sekalian ajah aku ajak bareng deh .
Bi ayo " ajak ku .
Gak usah dek loli , lagi pula baju bibi kotor ." Tolaknya .
Gak pa pa bi ayo ! " Ajakku lagi .
Beneran dek gak usah " tolaknya lagi .
Ayolah bi " pinta si loli sekali lagi .
Beneran gak pa pa dek " tanya si bibi ragu .
Beneran dong bi , ayo !
Yaudah bibi naik ya .
Ya .
Tetanggaku yang sering ku sebut bibi pun akhirnya ikut naik di motorku walaupun ku paksa tadi .
Tetanggaku si bibi juga banyak bertanya di perjalanan , seperti " dari mana aku , kemana adikku , kenapa dia gak bawa motor . Kira - kira hal hal seperti itu lah . Sampai akhirnya kami tiba di tanjakan terakhir menuju rumah kami , disana aku melihat adikku yang memakai payung di pinggir jalan yang sepertinya sedang menungguku . Namun aku terus melanjutkannya untuk mengantarkan tetanggaku dulu .
Setelah tetanggaku turun aku langsung kembali untuk menjemput adikku itu .
Adikku yang sudah menungguku langsung naik dan kami pun pulang ke rumah bersama sama .
Pas sampe rumah , belum juga kelar mengganti pakaianku yang basah , warga rumah sudah bertanya tanya segala hal kayak pertandingan maratonan.
Kak kemana ajah sih ? mereka terus bertanya padaku tahu " tanya adikku .
Tentu saja menjemputku , tapi kenapa kau sudah di sini ? " Jawabku heran .
Jam berapa kakak berangkat tadi ?
Mungkin sekitar jam dua , kenapa ?
Itu kesorean kak .
Bukannya kau pulang setengah tiga ya ?
Setengah tiga ? , Kakak salah aku keluar jam setengah dua . Bukankah aku pernah mengatakannya pada kakak sebelumnya .
Benarkah " ucapku bingung .
Dasar , apa kakak juga lupa tentang itu .
Ha ha ha ha " tawaku terbahak bahak .
Bagaimana aku tidak tertawa, karna sifatku yang pelupa aku sampai ingin mentertawakan diriku sendiri , tadi itu aku sampai bosan menunggu , aku juga kesal di buatnya , teman temanku tidak ada yang bisa di hubungi , dan aku juga sampai pulang hujan hujanan . Dan ternyata adikku sudah sampai di rumah dengan aman sehat wal aaafiat ..
Itu adalah serangkaian kisahku yang sering pelupa . Terima kasih sudah membaca . Dan sampai jumpa lagi , jika kita masih ada kesempatan .
Sampai di sini dulu ya ...
By ....