Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Ditulis 14 Agustus 2025
Tatapan mata itu, senantiasa mengusik, dan sering kali berakhir mengacaukan perasaannya. Ada yang tak beres, tidak mungkin dan jelas ini mustahil. Mimpi-mimpi bodoh ini senantiasa mampir seolah mengejek sistem pertahanan yang telah dia buat sedemikian rupa. Mengikisnya, sedikit demi sedikit sembari nyengir ditambah tawa haha hihi.
Bukan saja perasaannya yang berhasil diobrak-abrik imbas tatapan matanya yang menghanyutkan. Saraf-saraf di otaknya kian mencipta jalinan yang hebat. Makin hari makin kuat. Bagaimana tidak? Dia tak pernah libur kerja. Shift sore sampai pagi, selalu begitu. Bahkan di hari Minggu. Bos bilang dia adalah karyawan teladan. Menepuk pundaknya di depan karyawan-karyawan lain. Bersandiwara sebaik mungkin untuk menciptakan karakter tokoh bos yang beruntung dikaruniai karyawan yang kerja macam jongos. Sebuah anugerah karena kemurahan hatinya yang kerap memberi 500 perak pada pengamen, meminjamkan mobil rongsok pada tetangga hamil yang sudah mau brojol, dan menyelipkan dengan penuh gaya sebuah amplop tebal di kotak gereja. Amplop tebal. Benar-benar amplopnya yang tebal.
Dan yang namanya budak, tetaplah budak. Apa bisa naik tahta sebagai perwira? Dan bodohnya. Dia menikmati posisi ini, posisi jongos di toko baju anak yang ramainya tak karuan terlebih menjelang idul fitri. Bosnya, mustahil akan mengangkat dia ke jabatan lebih ...