Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
Lebih Pedih dari yang Pedih
1
Suka
734
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"ANAKKU datang...."

 

Itulah kalimat terakhir Mama yang ia ucapkan untukku, dia katakan kepadaku.

 

Hanya itu.

 

Ia menyambut kedaatanganku dengan kalimat itu. Momen beberapa detik di mana ia sadar, menyadari kedatanganku. Sudah dua hari dia kehilangan kesadaran. Setelah mengucapkan kalimat itu pun dia kembali tak sadarkan diri. Sampai maut menjemputnya.

 

Itu kepedihanku yang pertama.

 

"Sakit mama mulai aneh-aneh..." kata abangku dua hari lalu.

 

Seha...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Gold
After School Club
Bentang Pustaka
Cerpen
Bronze
Lebih Pedih dari yang Pedih
Habel Rajavani
Novel
Bronze
Rainbow In My Love
ArsheilaW
Novel
Bronze
Jejak Perempuan yang Pergi pada Suatu Masa
Alfian N. Budiarto
Novel
Naraya And The Dream Who Save Her Life
Fauziyah Nur Aulia
Novel
Gold
KKPK The Melody of Twin
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Nama Kecil
Yunia Susanti
Cerpen
Bronze
Gambaran Seorang Teman
Nuel Lubis
Novel
Bronze
Skenario Hazel
Niaclara
Novel
Bronze
My Super Dad Is a Superstar
Safiraline
Novel
Origami
Winter_Sprite
Novel
Bronze
Izinkan aku memelukmu lebih lama lagi
eko susanto
Novel
Gold
AYAH
Bentang Pustaka
Novel
Gold
Super Bunda
Mizan Publishing
Flash
Forgetting
Fani Fujisaki
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Lebih Pedih dari yang Pedih
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Taksi & Malam di Jakarta
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Begitulah Kelakuan Kawan Kita Si Rohim
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Kenapa Anggi Memutuskan Arwan dan Memintanya Menikahi Ane
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Seekor Anjing Bernama Si Jon
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Cerita tentang Seorang yang Ingin Menjadi Juru Cerita
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Rawa Bakau dan Misteri Pemburu Biawak
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Kenapa Mang Enjang Tak Suka Khutbah Bertema Politik
Habel Rajavani
Cerpen
Antara Irman, Aku, dan Kucing Kesayanganku
Habel Rajavani
Cerpen
Dia yang Memandang dari Seberang
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Gadis Kecil dan Perawat Tanaman yang Bicara Pada Bunga-bunga
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Sesaat Sebelum Bom Itu Meledak
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Penjaga Kubur Itu Dulu Berjualan Sate Anjing
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Bimbim (alias Ibrahim), Kamu Jangan Menangis!
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Sebilah Pedang, Gua Kelelawar, dan Seekor Buaya
Habel Rajavani