H, Midsummer, After Life

Dear my lovely fallen angel in heaven.

Wish you were here.

Your favourite alien.

***

"Hai" sayang. Aku harap kau bisa mendengarku dari atas sana.

Dengar, aku pikir kondisiku kembali memburuk beberapa hari terakhir ini. Rasanya seperti ada sebuah badai besar yang menghantam pikiranku, dan semua memori tentangmu, yang bersatu dengan badai itu, benar-benar memastikan pikiranku tenggelam seutuhnya ke dalam samuderamu, sebuah lautan biru yang sangat tenang dan mematikan, seakan seisi samudera itu terbuat dari campuran segala racun paling mematikan sepanjang sejarah yang, entahlah, mungkin itu akan membunuhku secepat kilat atau secara lembut dan perlahan dari luar maupun dalam. Satu hal yang pasti, aku masih terdampar di sini, di sebuah pulau terpencil dan terisolasi dari segala peradaban yang tersisa, yang dikelilingi oleh sebuah lautan tak dikenal yang seakan memaksaku untuk tetap terlelap dalam sebuah mimpi buruk yang terus berulang, kau.

Setiap hari rasanya sama saja, bangun, makan, buang air dan, tidur lagi. Meskipun jantung ini masih berdetak tapi bagiku rasanya dunia telah berhenti berputar.

Aku tidak tau ini karena aku, kau, kita, atau dunia ini memang tidak pernah benar-benar ada, bahkan mungkin, kita tidak pernah ada.

Kau tau? Ini semua benar-benar membingungkan bagi seorang anak kecil yang kesepian. Seorang anak yang tidak pernah tumbuh dewasa bagaikan sebuah boneka yang tercipta hanya untuk dipajang, dipermainkan, dan dibuang ke tempat sampah jika sudah tidak dibutuhkan. Sebuah boneka yang pernah dicintai, disayangi, diberi kehangatan sebuah pelukan dan kasih sayang, lalu kemudian dicaci-maki, dipukuli, diberi sebuah injakan, tendangan, lemparan, bantingan, sayatan, robekan, tamparan, bahkan sebuah air ludah yang ditembakkan pada sebuah topeng yang selalu memberikan sebuah senyuman.

Setelah itu, setelah itu bahkan lebih buruk lagi, kehangatan sebuah kobaran api yang menyengat dan kemudian membakar segala hal yang ada dalam pelukan kematiannya atau sebuah kegelapan busuk dan terkutuk sebuah tong sampah, dan pilihan terakhir, sebuah gudang yang dipenuhi dengan rongsokan yang tidak berguna yang hanya memberikan sebuah rasa hampa, kesepian, dan keputusasaan akan sebuah kehidupan yang telah menghilang, bahkan iblis dan sesama rongsokan pun tidak mau menemaninya, hanya ada sebuah bayangan hitam tanpa wajah dan ekspresi yang, dengan terpaksa, harus menjalani kutukannya.

Apa kau tau betapa suramnya kehidupan seperti itu yang bahkan tidak bisa disebut sebagai sebuah kehidupan!?

Kau tidak tau, kau tidak akan pernah tau dan mau untuk mengetahuinya!

Kau hanya seorang pelacur yang dibuang dari surga yang dengan segala keputusasaan dan rasa frustasimu memberiku sebuah kutukan, sebuah racun yang akan membuatku selalu jatuh kepadamu hingga akhir waktu dalam sebuah permainan yang bahkan tidak kau ketahui peraturannya!

Mungkin memang tidak ada peraturan dalam permainan terkutuk ini. Terserah padamu, kau yang bermain dan aku hanya sebuah bidak yang hanya menuruti perintah tuannya.

Dalam mimpi itu, tiga tahun yang lalu, dengan begitu santainya kau masuk ke dalam ruang pribadiku dan mengatakan bahwa kau mencintaiku lalu pergi begitu saja tanpa pernah merasa bersalah dan meninggalkanku sendirian bersama semua kenangan tentang dirimu, tanpa pernah ada "kita" di antaranya, dalam sebuah labirin yang tidak pernah memiliki jalan keluar di dalamnya!

Kumohon kembalilah ... aku benar-benar tidak bisa hidup tanpamu.

Kau tau? Seperti yang aku katakan sebelumnya bahwa aku akan selalu jatuh dan tenggelam kepadamu hingga akhir waktu, bahkan lebih dari itu, apapun yang terjadi tidak peduli jika ini sebuah kesalahan atau bukan tapi kau sudah meretas, menghancurkan, dan mengacak-acak sistemku. Jadi aku membutuhkanmu untuk kembali dan memperbaiki segalanya, segala kekacauan yang sudah kau ciptakan dengan kecantikanmu.

Kau sudah meracuniku, seluruh sel, atom, dan molekul yang menyusun tubuh yang busuk dan tidak berguna ini sekarang hanya membutuhkanmu untuk menyembuhkannya dan kembali hidup seperti yang seharusnya. Kau sudah meracuniku dan hanya kau yang bisa menyembuhkanku. Jadi datanglah, kembalilah kepadaku, sayangku.

Aku benar-benar sudah lelah dan muak menangisimu dan hubungan fiksi kita yang tidak pernah ada. Jadi tolong datanglah dan buat itu menjadi nyata, menjadi sebuah kenyataan yang ada, benar-benar ada dan dapat dibuktikan dengan sebuah fakta, bukan hanya sekadar delusi bodoh dan gila dari seseorang yang tidak pernah ada.

Oh, sial!

Yah, Tuhan. Kenapa saya selalu melakukan ini? Berbicara omong kosong kepada seseorang yang tidak pernah ada, setidaknya dalam kehidupan tempat sampah.

Saya tidak pernah tau dosa apa yang sudah saya lakukan di masa lalu atau dalam kehidupan yang lalu, sehingga engkau harus memberikan kutukan ini kepada saya, membuang saya dalam neraka dan mengasingkan saya dari dalam surga.

Saya sudah berusaha yang terbaik dan menjadi manusia yang baik selama ini hingga kehilangan jati diri tapi kenapa semuanya justru menjadi seperti ini?

Mungkin kehilangan jati diri adalah kesalahannya.

Jika benar begitu maka tolong, dengan segala ketidaksopanan dan kekurang ajaran yang saya miliki, tolong, tolong kembalikan saya di surga.

Neraka sudah terlalu busuk dan rusak bahkan bagi iblis terkutuk seperti saya.

Haruskah saya menjalani kutukan ini seumur hidup saya? Atau selama sisa waktu yang ada?

Kalau benar demikian, tolong, setidaknya tolong kirimkan surat ini, yang mungkin juga tidak bisa disebut sebagai sebuah surat, bahkan tidak ada kemiringan di dalamnya, engkau tau alasannya, pasti, bukan?

Jadi tolong, tolong sampaikan saja semua omong kosong ini kepadanya, saya tau dia orang yang nyata, jauh di luar sana, menanti kehadiran saya di sisinya, yang mungkin tidak pernah menjadi nyata.

Dan satu hal lagi, mungkin dua, atau tiga, atau mungkin empat, maaf karena saya banyak minta dan bicara, tapi apa engkau tau apa yang dipikirkan orang tentang saya? Teroris, tentu saja. Mereka hanya, tidak tau apa-apa, selain berbicara omong kosong dan memerintah ini dan itu. Sudahlah, lupakan saja.

Jadi, tolong sampaikan juga maaf saya kepadanya karena menyebutnya sebagai pelacur yang dibuang dari surga dan semua dosa dan kesalahsn saya padanya dan segalanya, engkau tau pasti saya tidak pernah berniat mengatakannya.

Dan kemudian, mungkin ini yang terakhir, semoga, tolong, jika kami memang tidak pernah dan akan ditakdirkan untuk bersama di seluruh alam semesta yang ada, setidaknya tolong pertemukanlah kembali kami berdua sekali lagi dalam mimpi yang sama, agar lain kali, nanti, suatu hari nanti, suatu saat nanti, dalam sebuah mimpi yang sama, saya bisa berbicara langsung kepadanya, mengutarakan segalanya, dan merasakan kehangatannya untuk yang pertama dan terakhir kalinya.

Semoga engkau tidak keberatan dan jika dia tidak bisa mendengarkan setidaknya engkau mendengarkan, bukan?

Apa menurut engkau saya memang benar-benar gila? Karena terus meracau dari siang hingga petang tanpa minum dan makan dan mengabaikan segalanya?

Bagaimana dengan kalian semua? Siapa atau apapun kalian di luar sana.

***

Di tengah kesibukan dunia dengan berbagai pekerjaannya pada sore hari yang cerah itu terlihat seorang pemuda kurus dan gondrong hanya bermalas-malasan dengan HP-nya siang dan malam tanpa memperdulikan segalanya, setidaknya itu yang ada di pikiran para NPC untuk MC kita tercinta dan para MC-MC lain di seluruh dunia dan yang pernah dan akan ada di sepanjang sejarah peradaban umat manusia di seluruh alam semesta yang ada.