Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Gua itu sunyi dan basah, seperti perut bumi yang belum selesai mengunyah waktu. Bau tanah yang membatu dan hawa dingin yang tak pernah usai menyelimuti dinding-dinding kasar, membentuk lengkungan-lengkungan purba yang seolah menyimpan bisikan nenek moyang. Di dinding-dinding itu, bayangan-bayangan menari tanpa henti, berpijak pada cahaya samar dari api unggun yang entah dari mana sumbernya. Tidak pernah ada yang benar-benar tahu siapa yang menyalakan api itu, atau mengapa ia tidak pernah padam. Tapi bagi Abel dan Mira, cahaya itu adalah dunia itu sendiri. Matahari palsu ya...