Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Kuncup Bunga Ungu
2
Suka
3,225
Dibaca

Rumah Baru dan Bunga Tak Dikenal

Rumah itu, dengan arsitektur kolonial Belanda yang kusam, berdiri di ujung Jalan Kenanga, seolah menjadi penanda batas antara dunia yang dikenal dan yang tidak. Genteng-gentengnya menghitam, lumut tebal merambat di dinding bata merah yang sebagian besar sudah mengelupas, dan jendela-jendela tinggi berjeruji besi berkarat memancarkan tatapan kosong ke arah jalan. Sebuah pohon mangga tua yang rimbun dan beberapa rumpun bambu kuning yang liar memeluknya erat, nyaris menyembunyikannya dari pandangan. Di sinilah Sekar memilih untuk memulai kembali hidupnya, menjauh dari ingar-bingar kota besar dan kenangan pahit yang membuntutinya.

Sekar tiba di desa itu di suatu sore yang lembap, diiringi rintik gerimis yang tipis. Truk pengangkut barangnya tak terlalu penuh, hanya beberapa koper tua, tumpukan buku-buku bersampul lusuh, dan sebuah pot tanaman kecil yang ia genggam erat di pangkuannya. Ia bukan tipikal wanita muda yang ceria. Wajahnya yang oval, dengan tulang pipi tinggi dan bibir tipis, selalu dihiasi ekspresi tenang, nyaris dingin. Namun, mata cokelat gelapnya yang dalam memancarkan kesedihan yang sulit dijelaskan, seolah menyimpan rahasia kelam yang terlalu berat untuk dipikul. Geraknya nyaris tanpa suara, langkahnya ringan seperti embusan angin, seolah ia takut mengganggu keheningan yang telah lama bersemayam di rumah itu.

Beberapa hari pertama Sekar habiskan dalam kesunyian. Ia membersihkan rumah itu dengan telaten, seolah melakukan sebuah ritual penyucian. Debu tebal yang telah menumpuk puluhan tahun disapu bersih, jaring laba-laba yang menggantung seperti tirai usang disingkirkan, dan bau apak lembab yang menusuk hidung perlahan-lahan tergantikan oleh aroma sabun dan disinfektan. Ia mengecat ulang dinding yang kusam dengan warna putih gading, membersihkan jendela-jendela hingga berkilau, dan menata perabotan tua peninggalan bibi buyutnya—sebuah kursi goyang reyot, lemari ukir yang menjulang tinggi, dan meja makan jati yang kokoh—dengan sentuhan minimalis yang justru menambah kesan misterius pada rumah itu. Rumah itu perlahan-lahan hidup kembali, namun tetap memancarkan aura melankolis yang sulit dihilangkan sepenuhnya. Ada bisikan-bisikan tak terdengar yang bersembunyi di balik dinding, bayangan-bayangan yang melintas di ujung mata, seolah rumah itu enggan melepaskan masa lalunya.

Area pekarangan adalah proyek terbesar Sekar. Rumput liar telah menelan sebagian besar lahan, dan tanaman-tanaman merambat menjulur tak beraturan, menyelimuti pagar dan bahkan mencoba mendaki dinding rumah. Dengan sarung tangan kulit dan sekop kecil, Sekar bekerja tanpa lelah. Ia mencabut gulma-gulma membandel, merapikan semak-semak yang rimbun, dan menggali tanah untuk menyiapkan bedengan. Pekerjaan fisik itu seolah memberinya ketenangan, mengalihkan pikirannya dari beban yang tak terlihat.

Di ten...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp10.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Novel
Bronze
THE EYE: Secret In The Shadow
Bilqis Fatturahman
Cerpen
Bronze
Kuncup Bunga Ungu
Christian Shonda Benyamin
Novel
Misteri Caraka
Sisca Wiryawan
Novel
Kisah ku dengan para hantu
Katia
Novel
FRIENDS!
Emma N.N
Flash
Rumah Kunci
Putri Rafi
Skrip Film
Dendam Seorang Isteri
lila25
Novel
Gold
Fantasteen Detective Talita
Mizan Publishing
Flash
Bronze
Mantan Biduan
Afri Meldam
Novel
Bronze
Tumbal Lorong Sewu
Dewie Sudarsh
Cerpen
Bronze
Pena Tanpa Akhir
Nyaa ko
Novel
Kering
D. Andar
Flash
Bronze
Hujan yang Sebentar
Afri Meldam
Flash
Hanya Ingin Pulang
Amelia Purnomo
Novel
Gold
Fantasteen Ghost Dormitory in Alaska
Mizan Publishing
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Kuncup Bunga Ungu
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Hutan Larangan
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kutukan Polaroid
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku Saksi Semuanya
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Tuan Baru
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Persimpangan Mimpi
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pulau Terasing
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Ada Apa Dengan Diriku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Streamer Yang Tragis
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Simfoni Terlarang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kutukan Ranjang Antik
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang Dalam Cermin
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kereta Cepat Whoosh
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Penjara Abadi
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Losmen Berdarah
Christian Shonda Benyamin