Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Seketika aku menjadi panik, saat kudengar suara istriku menjerit histeris. Dengan cemas kubuka dengan keras pintu dan langsung menerobos masuk untuk melihat apa yang terjadi.
"Kenapa dek?" Saat kulihat istriku masih terlihat syok sambil menggendong Randy dipelukannya.
"Itu mas!" Seru istriku sambil menunjuk kebawah meja makan.
Refleks aku pun menoleh kearah yang ditunjukkan istriku, ku lihat keempat kucingku semuanya kejang kejang ga karuan dengan mulut berbuih dan ada yang keluar darah dari telinganya.
"Astaghfirullah, kenapa mereka? Tadi sebelum jumatan mereka masih sehat aja." Kataku sambil berjongkok dan mencoba meraih salah satunya untuk ku periksa, namun dengan agresif dan geraman yang keras kucing itu mencoba mencakarku.
***
Sebenarnya kehidupan yang kumiliki dengan Sarah, istriku, berjalan normal dan biasa aja. Sarah menjadi istri yang baik yang mengurus rumah dan anak semata wayangku, bernama Rendy, sedangkan aku membuka usaha kuliner disebuah pusat keramaian di ibukota Jawa Tengah. Sebenarnya itu adalah usaha yang dirintis oleh orang tuaku, aku hanya meneruskan saja. Biasa lah namanya orang tua, pengennya ada anak yang meneruskan usahanya. Aku sih oke aja, kebetulan aku juga sangat menggemari dunia jualan jualan gitu....