Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Kuburan Laut Buton
0
Suka
1,106
Dibaca
Perjalanan ke Laut Terlarang

Angin asin menusuk hidung ketika kapal kayu kecil itu meninggalkan dermaga Bau-Bau. Gelombang pagi tampak tenang, namun langit di ufuk timur menyimpan guratan awan gelap yang samar. Tiga mahasiswa arkeologi laut berdiri di dek: Rani, Fahri, dan Bayu, bersama dua awak kapal lokal, Kapten La Ode dan asistennya, Haris.

"Ini beneran aman, Kapten?" tanya Rani sambil menggenggam jaketnya yang sudah mulai basah oleh embun laut.

La Ode menatap horizon dengan wajah yang lebih banyak menyimpan rahasia ketimbang kata-kata. "Kalau kalian tetap mau ke koordinat itu… aman atau tidak, laut Buton nggak suka diganggu."

Bayu tertawa singkat, mencoba mencairkan suasana. "Ah, masa laut bisa marah, Kapten? Kita cuma mau penelitian."

La Ode tidak menjawab. Ia hanya menyulut rokok kretek, asapnya terbang tertiup angin, lalu ia bergumam pelan dalam bahasa Wolio yang tak dipahami ketiganya.

Tujuan mereka adalah lokasi yang disebut-sebut sebagai “kuburan laut”, titik gelap di peta sonar tempat banyak kapal nelayan hilang. Di arsip lama Belanda, ada catatan tentang kapal VOC yang tenggelam di perairan itu tiga abad lalu. Dosen mereka menduga, bangkai kapal itu masih di sana, menyimpan harta dagang rempah dan logam mulia.

Haris, yang sedari tadi duduk di belakang, akhirnya bicara. “Kalian tau nggak, kenapa tempat itu sepi nelayan? Karena setiap kapal yang nyasar ke sana, pasti ada yang nggak balik.”

Fahri mengernyit. “Maksudnya kecelakaan? Arusnya kenceng, ya?”

Haris menggeleng pelan. “Bukan arus. Penjaganya.”

Rani menatapnya penasaran. “Penjaga? Maksud kamu… hantu?”

Haris hanya menunjuk laut yang biru kehitaman. “Kalian lihat aja nanti kalau berani.”

Siang itu perjalanan masih lanc...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Kuburan Laut Buton
Risti Windri Pabendan
Novel
SUMPAH IBLIS
Donny Sixx
Cerpen
Bronze
SETAN RUMAH B2A
Ranang Aji SP
Novel
Bronze
AVENDOR
Audhy R.H
Novel
Bronze
Jamkos ~Novel~
Herman Sim
Flash
Nyai Sendang Larangan
Allamanda Cathartica
Flash
Disaat Kau Sendiri
Nurai Husnayah
Cerpen
Bronze
Wanita Berkebaya
Iena_Mansur
Novel
Bronze
Panggilan Hitam Pesantren Kelam
Arslan Cealach
Novel
Gold
Surat dari Kematian
Falcon Publishing
Novel
Gold
Rumah Teteh
Mizan Publishing
Flash
Bronze
Mantan Biduan
Afri Meldam
Novel
Sekolah Berhantu (END)
Faizal Ablansah Anandita, dr
Novel
ZOMBI DAN MEREKA YANG TAK BISA MATI
Meliana
Novel
ALHUB: Melintasi Batas Alam
siti wahyuni
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Kuburan Laut Buton
Risti Windri Pabendan
Cerpen
Bronze
Bayangan di Benteng Batupasi
Risti Windri Pabendan
Cerpen
Bronze
Nenek Penuh Paku di Minahasa
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Detik Terakhir
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Kurir vs Emak-emak
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Mantra Pelakor
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Panggilan Telepon Tengah Malam
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Langkah di Balik Anyaman Bambu
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Kursi Kosong di Perpustakaan
Risti Windri Pabendan
Cerpen
Bronze
Malam di Sungai Lamandau
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Gudang Belakang Rumah Kakek
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Pesan Terakhir
Risti Windri Pabendan
Skrip Film
Tongkonan Terakhir
Risti Windri Pabendan
Cerpen
Bronze
Kutukan Danau Matano
Risti Windri Pabendan
Cerpen
Bronze
Lorong Kosong di Lantai Tiga
Risti Windri Pabendan