Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Kuburan Laut Buton
0
Suka
2,309
Dibaca
Perjalanan ke Laut Terlarang

Angin asin menusuk hidung ketika kapal kayu kecil itu meninggalkan dermaga Bau-Bau. Gelombang pagi tampak tenang, namun langit di ufuk timur menyimpan guratan awan gelap yang samar. Tiga mahasiswa arkeologi laut berdiri di dek: Rani, Fahri, dan Bayu, bersama dua awak kapal lokal, Kapten La Ode dan asistennya, Haris.

"Ini beneran aman, Kapten?" tanya Rani sambil menggenggam jaketnya yang sudah mulai basah oleh embun laut.

La Ode menatap horizon dengan wajah yang lebih banyak menyimpan rahasia ketimbang kata-kata. "Kalau kalian tetap mau ke koordinat itu… aman atau tidak, laut Buton nggak suka diganggu."

Bayu tertawa singkat, mencoba mencairkan suasana. "Ah, masa laut bisa marah, Kapten? Kita cuma mau penelitian."

La Ode tidak menjawab. Ia hanya menyulut rokok kretek, asapnya terbang tertiup angin, lalu ia bergumam pelan dalam bahasa Wolio yang tak dipahami ketiganya.

Tujuan mereka adalah lokasi yang disebut-sebut sebagai “kuburan laut”, titik gelap di peta sonar tempat banyak kapal nelayan hilang. Di arsip lama Belanda, ada catatan tentang kapal VOC yang tenggelam di perairan itu tiga abad lalu. Dosen mereka menduga, bangkai kapal itu masih di sana, menyimpan harta dagang rempah dan logam mulia.

Haris, yang sedari tadi duduk di belakang, akhirnya bicara. “Kalian tau nggak, kenapa tempat itu sepi nelayan? Karena setiap kapal yang nyasar ke sana, pasti ada yang nggak balik.”

Fahri mengernyit. “Maksudnya kecelakaan? Arusnya kenceng, ya?”

Haris menggeleng pelan. “Bukan arus. Penjaganya.”

Rani menatapnya penasaran. “Penjaga? Maksud kamu… hantu?”

Haris hanya menunjuk laut yang biru kehitaman. “Kalian lihat aja nanti kalau berani.”

Siang itu perjalanan masih lanc...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Kuburan Laut Buton
Risti Windri Pabendan
Cerpen
Bronze
Rahasia Jurang Sempit Macarge karya Ambrose Bierce penerjemah : ahmad muhaimin
Ahmad Muhaimin
Cerpen
Bronze
Mesin Tik
Yanti Soeparmo
Cerpen
Cinta Di Bawah Pohon Jambu
INeeTha
Flash
Sang Korban
Ahmad R. Madani
Novel
Bronze
The Evil of The Black Rose
Trinaya
Novel
Bronze
Molly & Girl Called S
Arinaa
Novel
Gold
Rumah di Perkebunan Karet
Mizan Publishing
Novel
Gold
Fantasteen Scary Teru Teru Bozu
Mizan Publishing
Novel
Gold
Fantasteen Double R
Mizan Publishing
Cerpen
Cerita Tentang Hantu Gentayangan
Baskara Analemma
Novel
Gold
Fantasteen Beautiful Stranger
Mizan Publishing
Flash
Hari Ibu
Dark Specialist
Cerpen
Bronze
Tumbal
Refy
Novel
NAPAS TERAKHIR
Maria Merianti Boru Malau
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Kuburan Laut Buton
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Tumbal di Sumur Tua
Risti Windri Pabendan
Novel
Bronze
Antara Kamu dan Dia
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Bangku Taman yang Sama
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Pamer Gaji Pertama
Risti Windri Pabendan
Cerpen
Bronze
Chat yang Tak Pernah Terkirim
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Salah Kirim Chat
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Kurir vs Emak-emak
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Panggilan Telepon Tengah Malam
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Mantra Pelakor
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Detik Terakhir
Risti Windri Pabendan
Cerpen
Bronze
Tangan Hitam dari Hutan Bawakaraeng
Risti Windri Pabendan
Novel
Bronze
Hati yang Tak Seharusnya Singgah
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Suara Gamelan di Sungai
Risti Windri Pabendan
Flash
Bronze
Janji di Stasiun
Risti Windri Pabendan