Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Slice of Life
Bronze
Kuburan Di Bawah Gedung Megah
0
Suka
2,100
Dibaca

Hari itu, langit Dvipantara murung, seperti wajah seorang ibu yang kehilangan anaknya. Mendung menggantung berat, seolah menahan air mata yang tak sempat jatuh, takut tumpah di atas luka yang belum kering. Udara terasa tebal, nyaris beku oleh duka yang menggumpal di setiap sudut kota.

Jalanan dipenuhi ribuan jaket hijau yang melaju pelan, seperti gelombang kesedihan yang tak bisa dibendung. Mereka tak bersorak, tak berteriak. Hanya deru motor dan langkah kaki yang menyatu dalam irama duka. Di tengah barisan itu, sebuah peti...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Slice of Life
Cerpen
Bronze
Kuburan Di Bawah Gedung Megah
Desto Prastowo
Cerpen
Bronze
Rindu Gaharu
Nisa Dewi Kartika
Cerpen
Cewek itu Gula
Astromancer
Cerpen
Bronze
Peneliti Negeri Sipil
spacekantor
Cerpen
Bronze
Harga Sebuah Kejujuran
Wahyu Hidayat
Cerpen
Lost In Translation (Karena kamus saja tidak cukup)
Lada Ungu
Cerpen
Bronze
Hampir Jadi Mantu: Sebuah Kenangan
Cahyana Endra Purnama
Cerpen
Mahasiswi si Pengamat
O. Caella Symphonia
Cerpen
Kisah Masa Orientasi Sekolah
Nadia Safa Nurmalacita
Cerpen
Bronze
HRD Negeri Sipil
spacekantor
Cerpen
Tetangga Depan Rumah
ken fauzy
Cerpen
Bronze
BOY BEHIND THE VEIL
glowedy
Cerpen
Sesi
Dina prayudha
Cerpen
Batas Pacuan
Kopa Iota
Cerpen
Liburan Juga Bermanfaat
LISANDA
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Kuburan Di Bawah Gedung Megah
Desto Prastowo
Novel
Bronze
Aroma Melati di Malam yang Sepi
Desto Prastowo
Cerpen
Bronze
Sirkus Parlemen
Desto Prastowo
Novel
Bronze
RESONANSI ROMENI
Desto Prastowo
Cerpen
Sebelum Kamu Mengetuk Lagi
Desto Prastowo
Cerpen
Bronze
DELAPAN LENGAN PAK OKTOPUS
Desto Prastowo
Cerpen
Bronze
Lampu dari Sungai yang Mengering
Desto Prastowo
Cerpen
Bronze
Syamsul dan Senja yang Jujur
Desto Prastowo
Cerpen
Bronze
Puisi yang Tak Pernah Sampai
Desto Prastowo