Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Kuburan di Bawah Gedung Megah
Oleh: Desto Prastowo
Hari itu, langit Dvipantara murung, seperti wajah seorang ibu yang kehilangan anaknya. Mendung menggantung berat, seolah menahan air mata yang tak sempat jatuh, takut tumpah di atas luka yang belum kering. Udara terasa tebal, nyaris beku oleh duka yang menggumpal di setiap sudut kota.
Jalanan dipenuhi ribuan jaket hijau yang melaju pelan, seperti gelombang kesedihan yang tak bisa dibendung. Mereka tak bersorak, tak berteriak. Hanya deru motor dan langkah kaki yang menyatu dalam ...