Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Slice of Life
Bronze
KOTA HUJAN
0
Suka
102
Dibaca

Rintik hujan turun lembut di luar jendela kedai kopi kecil itu. Suara dentingnya di atap seng berpadu dengan aroma kopi yang menenangkan memenuhi udara lembap sore itu. Dira menatap cangkir hitamnya membiarkan uap tipis naik perlahan. Kedai itu tidak besar—hanya lima meja kayu, satu rak buku di pojok, dan temaram lampu gantung yang membuat segala sesuatu tampak lebih lembut dari biasanya. Di sudut dekat jendela, Dira duduk sendiri, ditemani laptop terbuka, namun layar kosong. Ia sudah menatapnya hampir satu jam mencoba menulis sesuatu, tapi tidak ada yang ia temukan.

Di luar, jalan mulai sepi. Payung-payung lewat sesekali. Dira menghela napas, menutup laptopnya, dan memutar sendok di dalam cangkir, mendengarkan suara logam bertemu keramik yang mengisi heningnya sore.

Lalu pintu kedai berdering pelan.

Seorang gadis masuk dengan langkah ragu membawa aroma hujan bersamanya. Rambutnya sedikit basah meneteskan sisa rintik ke lantai kayu. Matanya mencari tempat kosong, dan hanya tersisa satu kursi di sebelah meja Dira. Barista sibuk di belakang, dan beberapa pengunjung tampak tidak ingin diganggu. Gadis itu memandang Dira sebentar.

“Boleh duduk di sini? Semua tempat penuh,” katanya.

Dira mengangguk. “Silakan.”

Ia tersenyum, meletakkan tas kainnya di kursi, lalu duduk sambil mengusap jaketnya yang lembap. Sekilas, Dira melihat wajahnya tenang tapi ada sesuatu di balik tatapannya. Beberapa menit hanya diisi oleh suara hujan dan sendok yang beradu dengan cangkir. Dira kembali membuka laptopnya tapi entah kenapa, kini ia lebih sadar pada keberadaan gadis itu.

“Sering ke sini?” gadis itu...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Slice of Life
Cerpen
Bronze
KOTA HUJAN
Muhamad Irfan
Cerpen
Bronze
Tamu yang Tak Diingkan
maspupah Az-Zahra
Cerpen
Bronze
Reuni di Bangku Cadangan
Jasma Ryadi
Cerpen
Pilar yang Retak
Lala Dyu
Cerpen
Bronze
Best Independent Models in Delhi
Juicy Glamour
Cerpen
MENUJU JALAN SETAPAK
Septia Arya Nugraha
Cerpen
Bronze
Dunia Kerja
Rafi Asamar Ahmad
Cerpen
Rangkaian Persahabatan
Lavanya Anasera
Cerpen
Calla Lily
Reni Haerani Supriadi
Cerpen
Bronze
Retak Yang Tak Terlihat
Nuniek Sobari
Cerpen
Bronze
Dua Kunci
Jasma Ryadi
Cerpen
Tersesat di Utara
Gelato Cookies
Cerpen
Paket Penyelamat Nyawa
Adrikni LR
Cerpen
Bronze
Anto dan Sebatang Rokok
Jasma Ryadi
Cerpen
Esok Masih Akan Terus Berjalan
Rein Senja
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
KOTA HUJAN
Muhamad Irfan
Cerpen
Bronze
Nyaris
Muhamad Irfan
Cerpen
Bronze
Tersisa di Gaza
Muhamad Irfan
Cerpen
BISU
Muhamad Irfan
Cerpen
Bronze
Satu Kursi yang Kosong
Muhamad Irfan
Cerpen
Bronze
Jaket Merah yang Tak Pernah Dikembalikan
Muhamad Irfan
Cerpen
Tak Layak
Muhamad Irfan
Cerpen
Bronze
Tidak ada Tempat untuk Kita Berteduh
Muhamad Irfan
Cerpen
Sepotong Roti Hangat di Ujung Hujan
Muhamad Irfan
Cerpen
Bronze
Tak Terdengar
Muhamad Irfan
Cerpen
Bronze
Jejak yang Hilang di Lorong 4
Muhamad Irfan
Cerpen
Bronze
Terlambat
Muhamad Irfan
Cerpen
Bronze
Jejak
Muhamad Irfan
Cerpen
Bronze
24 Jam Yang Menghapusku
Muhamad Irfan
Cerpen
Bronze
JIKA RUMAH ADALAH LUKA
Muhamad Irfan