Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Slice of Life
Bronze
KOTA HUJAN
0
Suka
9
Dibaca

Rintik hujan turun lembut di luar jendela kedai kopi kecil itu. Suara dentingnya di atap seng berpadu dengan aroma kopi yang menenangkan memenuhi udara lembap sore itu. Dira menatap cangkir hitamnya membiarkan uap tipis naik perlahan. Kedai itu tidak besar—hanya lima meja kayu, satu rak buku di pojok, dan temaram lampu gantung yang membuat segala sesuatu tampak lebih lembut dari biasanya. Di sudut dekat jendela, Dira duduk sendiri, ditemani laptop terbuka, namun layar kosong. Ia sudah menatapnya hampir satu jam mencoba menulis sesuatu, tapi tidak ada yang ia temukan.

Di luar, jalan mulai sepi. Payung-payung lewat sesekali. Dira menghela napas, menutup laptopnya, dan memutar sendok di dalam cangkir, mendengarkan suara logam bertemu keramik yang mengisi heningnya sore.

Lalu pintu kedai berdering pelan.

Seorang gadis masuk dengan langkah ragu membawa aroma hujan bersamanya. Rambutnya sedikit basah meneteskan sisa rintik ke lantai kayu. Matanya mencari tempat kosong, dan hanya tersisa satu kursi di sebelah meja Dira. Barista sibuk di belakang, dan beberapa pengunjung tampak tidak ingin diganggu. Gadis itu memandang Dira sebentar.

“Boleh duduk di sini? Semua tempat penuh,” katanya.

Dira mengangguk. “Silakan.”

Ia tersenyum, meletakkan tas kainnya di kursi, lalu duduk sambil mengusap jaketnya yang lembap. Sekilas, Dira melihat wajahnya tenang tapi ada sesuatu di balik tatapannya. Beberapa menit hanya diisi oleh suara hujan dan sendok yang beradu dengan cangkir. Dira kembali membuka laptopnya tapi entah kenapa, kini ia lebih sadar pada keberadaan gadis itu.

“Sering ke sini?” gadis itu...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Slice of Life
Cerpen
He's not just a green flag but teal green
Firlia Prames Widari
Cerpen
Bronze
KOTA HUJAN
Muhamad Irfan
Cerpen
Story Of My Life
Jessy Margaret
Cerpen
Mimpi Setinggi Menara
Muhammad Nur Syafi'i
Cerpen
Bronze
Jas Hujan Biru
aksara_g.rain
Cerpen
Bronze
Tipu-Tipu Media Sosial
Amalia Puspita Utami
Cerpen
Kalung Ini Ruby Pinjam
Rizky Siregar
Cerpen
Bronze
"Puss. . . Meong. . . "
Izzatunnisa Galih
Cerpen
Mata Cekung Mbah Kukung
Nabil Jawad
Cerpen
Sebuah Dermaga untuk Pulang
Tresnaning Diah
Cerpen
Bronze
Sirkus Parlemen
Desto Prastowo
Cerpen
Bronze
GADIS TOMBOY TER DE BEST
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
Pertemuan dengan Takdir
Titin Widyawati
Cerpen
Bronze
Mbah Rus
Bonari Nabonenar
Cerpen
Bernasib Seperti Socrates
Sayidina Ali
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
KOTA HUJAN
Muhamad Irfan
Cerpen
Bronze
Jaket Merah yang Tak Pernah Dikembalikan
Muhamad Irfan
Cerpen
Bronze
Tanpa Balasan
Muhamad Irfan
Cerpen
BISU
Muhamad Irfan
Cerpen
Sepotong Roti Hangat di Ujung Hujan
Muhamad Irfan
Cerpen
Bronze
Nyaris
Muhamad Irfan
Cerpen
Bronze
JIKA RUMAH ADALAH LUKA
Muhamad Irfan
Cerpen
Bronze
Tak Terdengar
Muhamad Irfan
Cerpen
Tak Layak
Muhamad Irfan
Cerpen
Bronze
Satu Kursi yang Kosong
Muhamad Irfan
Cerpen
Bronze
Bunga yang Tak Pernah Ditaruh di Vas
Muhamad Irfan
Cerpen
Bronze
Tersisa di Gaza
Muhamad Irfan
Cerpen
Bronze
Jejak yang Hilang di Lorong 4
Muhamad Irfan
Cerpen
Bukan Lagi Kita
Muhamad Irfan
Cerpen
Bronze
Bayangan yang Tidak Pernah Pulang
Muhamad Irfan