Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Romantis
Bronze
Korslet (Kisah Seputar Kopi dan Resleting)
5
Suka
1,783
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Aku ketuk pintu kantornya, dan aku buka tanpa menunggu jawaban karena aku tahu dia sedang mengharapkan kedatanganku. Aku membawa secangkir kopi kesukaannya di tangan kanan, sementara ketiak kiriku mengapit sebuah folder. Aku langsung menghampiri mejanya dan meletakan cangkir kopi itu di samping kanan mejanya. Dia tidak beralih dari laptop dan berkas-berkasnya. Ia tidak hanya sekedar fokus, tapi juga gelisah. Ya, ini bukan presentasi sembarangan; ini bukan negosiasi abal-abal; dia sedang berusaha mengakusisi perusahaan ayahnya sendiri.

“Ini prospectus yang Anda minta, Sir. Juga catatan perubahan dari prospectus sebelumnya, kalau-kalau Anda membutuhkannya,” kataku sambil menyodorkan folder itu.

“Terima kasih!” jawabnya sambil menerima folder itu dengan tangan kiri tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar.

“Gio sudah kirim update di Bursa Efek, saya lampirkan tabelnya, juga proyeksi sampai nanti sore,” ucapku tanpa mengindahkan kurangnya perhatian terhadapku, tapi aku tahu dia memperhatikan. “Yang menurut saya tidak akan banyak perubahan. Para pemegang saham dominan tahu persis dinamika yang terjadi di perusahaan ayah Anda.”

“Apa aku mesti turun ke lantai Bursa?” tanyanya terdengar ragu dan kentara gelisah. Dia tidak seperti biasanya sejak kira-kira sebulan terakhir.

“Sir, Sir, lihat saya,” ucapku, agak datar namun tegas.

Bosku itu mengangkat wajahnya dan menatapku. Jujur, aku selalu merasakan semacam korslet yang tiba-tiba di otakku saat tatapanku beradu dengan mata coklatnya. Tapi kali ini aku harus menahan diriku supaya tidak meleleh, supaya pesanku benar-benar tersampaikan.

“Anda akan baik-baik saja,” ucapku sambil memasang senyum yang aku harap menenangkan dirinya. “Sekarang tarik napas dalam-dalam, lalu minum kopi Anda.”

Kulihat dia mengikuti saranku.

Setelah melihatnya minum kopi, aku undur diri, “Saya ada di ruangan saya bila Anda memerlukan saya.”

Aku melangkah ke pintu namun urung membukanya saat aku dengar, “Aku sepertinya perlu udara segar. Mungkin kita bisa ke lantai Bursa, bagaimana menurutmu?”

Aku berpaling dan melihat dia telah berdiri dan beranjak meninggalkan meja. Seketika mataku terbelalak, namun dengan cepat aku tutup mataku, juga tanpa sadar, tanganku menutup wajahku.

“Ada apa? Kenapa?” tanyanya heran dan terdengar cemas.

“Oh, tidak apa-apa, sepertinya ada bulu mata yang masuk mataku. Sekarang tidak apa-apa,” jawabku sambil melepas tangan dari wajahku dan berpaling ke pintu. Kini aku yang gelisah—benar-benar gelisah!

“Jadi bagaimana? Mau temani aku ke lantai Bursa?”

“Sebaiknya jangan, Sir. Kita tidak punya banyak waktu. Kalau udara segar, Anda bisa ke atap gedung. Mari, saya temani, Sir,” kataku, berusaha setengah mati untuk mengubur sikap canggung karena benakku bak alarm kebaka...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Ceritanya menarik, diksinya cantik ❤❤❤❤❤
Hwaaa, asoy! Kopi gutbay 😄😄😄
@lirinkw : 🙈
Minah minah 😅
@semangat123 : 😁😁😁
Hahaha, lucu juga ini cerpennya 💪🤣🤣
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Bronze
Akhir Hari
Thopan Diraja
Cerpen
Bronze
Korslet (Kisah Seputar Kopi dan Resleting)
DMRamdhan
Novel
Bronze
Halu
Ratih Abeey
Novel
Bronze
Dirga With Alana
Intan Rahayu Agustin
Novel
Gold
Mantan
Bentang Pustaka
Novel
Intro Captain
Primasari Lovexz
Novel
Bronze
Dewi Setengah Dewa
Ariel
Novel
Gold
Hello Wedding
Mizan Publishing
Novel
Wanitaku
Muhammad Fathan NP
Novel
Bronze
When Winter Meets Summer
Fissilmi Hamida
Novel
Bronze
Angkasa Bulan
Rahmawati
Novel
Alter Ego
Fani Fujisaki
Novel
Bronze
For A Better Tomorrow
LILIANA INDRIANI AGUSTIN
Novel
Radit & Dhita
Aji Najiullah Thaib
Cerpen
Bronze
Panggung Kertas
Ragil Romly
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Korslet (Kisah Seputar Kopi dan Resleting)
DMRamdhan
Novel
Bronze
Adolescent Crash
DMRamdhan
Novel
To Protect
DMRamdhan
Novel
Ayat yang Tak Terucap
DMRamdhan
Flash
Sepadan
DMRamdhan
Cerpen
Akhir Sebuah Perang
DMRamdhan
Novel
Bronze
FATEBENDER
DMRamdhan
Novel
Bronze
Layang-Layang Putus Tak Pernah Salah
DMRamdhan
Flash
Cermin Waktu
DMRamdhan
Skrip Film
Ruang Rahasia Ibu
DMRamdhan
Novel
Flight of Birds
DMRamdhan
Novel
Rumah Sang Bidadari
DMRamdhan
Flash
Glitch
DMRamdhan
Cerpen
Bronze
PLAYBALL!!
DMRamdhan
Cerpen
Sang Pembisik
DMRamdhan