Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Self Improvement
Kisah Simsim yang Pemarah
0
Suka
24
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Di sebuah hutan hiduplah seekor singa yang bernama Simsim. Simsim terkenal menjadi raja hutan yang adil dan bijaksana. Namun, Simsim memiliki sikap yang buruk yaitu pemarah. Hampir semua hewan yang tinggal di hutan merasa takut dengan kemarahan Simsim.

Suatu hari, Simsim berkeliling hutan untuk melihat hewan lainnya di rumah mereka masing-masing. Saat berjalan di depan rumah Keny, Simsim mendengar keributan yang melibatkan Keny si kelinci berwarna putih dan Hamy si hamster berwarna cokelat.

Mereka berdua bertengkar berebut makanan yang ada di hadapan mereka.

"Kenapa kalian berisik sekali ?. Apa yang kalian ributkan ?", tanya Simsim dengan nada keras.

 "Kami mau makan wortel ini tapi hanya ada 1 saja yang kita temukan di kebun Pak Rahmat, petani yang rumahnya di dekat hutan ini. Kami saling berebut karena kami tidak ingin berbagi wortel ini",jawab Keny sambil gugup.

“Kamu yang tidak mau berbagi Keny, kan tadi saya bilang lebih baik wortelnya dibagi menjadi 2 bagian saja", jawab Hamy dengan emosi.

“Wortel ini milik saya. Saya yang menemukan wortel ini terlebih dahulu di kebun Pak Rahmat. Kamu saja yang ikut saya ke kebun Pak Rahmat", jawab Keny kesal

“Kamu pelit Keny, saya juga lapar",jawab Hamy dengan wajah sedih.

"Keny, kamu harus mau berbagi. Saya tidak ingin melihat ada yang kelaparan seperti ini. Wortel ini akan saya bagi menjadi 2 bagian", jawab Simsim sambil mengigit wortel itu menjadi 2 bagian lalu dibagikan kepada Keny dan Hamy.

"Terima kasih Tuan Simsim. Kami minta maaf sudah membuat keributan dan berebut makanan", jawab Hamy.

"Saya juga minta maaf karena tidak mendengar kata Tuan Simsim untuk berbagi wortel pada Hamy",jawab Keny.

"Iya sama-sama Hamy dan saya sudah memaafkan kalian berdua. Lain kali jangan berebut makanan lagi. Keny, kamu harus minta maaf dan berbaik hati pada Hamy", jawab Simsim dengan tegas.

"Hamy, saya minta maaf karena tadi tidak mau berbagi wortel. Saya menyesal telah membuat kamu sedih",jawab Keny.

"Iya Keny tidak apa-apa. Saya sudah memaafkan kamu. Saya sudah tidak bersedih lagi. Ini semua karena Tuan Simsim yang bersikap adil pada saya dan kamu juga",jawab Hamy.

 "Iya Hamy, kamu benar. Tuan Simsim terima kasih sudah mengingatkan saya dan bersikap adil pada saya serta Hamy", jawab Keny.

"Iya sama-sama Keny. Saya mau berkeliling ke rumah hewan yang lainnya", jawab Simsim.

"Iya Tuan Simsim", jawab Keny dan Hamy bersamaan.

Simsim lalu melanjutkan perjalanan berkeliling ke rumah hewan lainnya dan tiba-tiba Simsim berhenti di depan rumah Kino si kancil yang bertubuh kecil. Simsim melihat Kino sedang mengumpulkan makanan di depan rumahnya. Makanan yang dikumpulkan Kino yaitu berupa sayuran dan buah-buahan dalam jumlah yang banyak. Simsim wajahnya berubah merah padam dan ingin segera memarahi Kino yang menurutnya terlalu serakah dalam mengumpulkan makanan untuk dimakan Kino sendiri.

“Kino, kenapa kamu menimbun banyak makanan di depan rumah kamu ?. Kamu serakah sekali", Simsim langsung memarahi Kino.

“Tuan Simsim, saya terkejut dimarahi seperti ini. Saya tidak menimbun makanan ini untuk dimakan oleh saya sendirian. Saya ingin berbagi makanan dengan semua hewan yang ada di hutan ini. Saya tidak mungkin menghabiskan makanan ini sendiri", jawab Kino dengan tenang.

“Kamu dapat dari mana sayuran dan buah-buahan ini ?. Jumlahnya banyak sekali. Kamu mencuri lagi ?", tanya Simsim dengan keras.

"Tidak, Tuan Simsim. Saya tidak pernah mencuri lagi. Saya sudah merasa bersalah pernah mencuri di kebun Pak Rahmat. Hari ini memang saya sedang kelaparan dan ingin minta makanan pada Pak Rahmat. Saat saya berjalan di depan kebun Pak Rahmat, tiba-tiba Pak Rahmat menghampiri saya dan memberi saya sayuran dan buah-buahan ini. Ternyata Pak Rahmat sangat baik pada saya", jawab Kino

“Bagus jika kamu tidak mencuri lagi. Tapi, mana buktinya jika kamu memang ingin membagikan makanan ini pada semua hewan yang ada di hutan ini", tanya Simsim dengan wajah yang masih terlihat marah.

"Sabar Tuan Simsim, jangan marah-marah terus. Tuan Simsim yang harus memanggil mereka semua dengan suara yang biasa Tuan Simsim lakukan. Tuan Simsim pernah bilang ke kami jika Tuan Simsim mengaung sebanyak 3 kali berarti hewan-hewan harus berkumpul semua", jawab Kino.

"Iya kamu benar Kino. Saya akan mengaung sebanyak 3 kali", jawab Simsim.

Simsim lalu mengaung sebanyak 3 kali dengan suara yang sangat keras sekali sambil menunggu kedatangan semua hewan di depan rumah Kino.

Semua hewan mencari sumber suara Simsim. Tidak lama kemudian semua hewan berkumpul di rumah Kino.

"Apa semua hewan sudah berkumpul di sini ?. Saya ada pengumuman penting", Simsim memulai pembicaraan.

“Pengumuman apa Tuan Simsim ?. Apa kami semua melakukan kesalahan dan akan dimarahi ?", tanya Sino si sapi yang memiliki tubuh gemuk.

"Kalian semua tidak melakukan kesalahan apapun dan saya juga tidak ingin marah pada kalian semua", jawab Simsim sambil mempersilahkan Kino untuk berbicara pada semua hewan.

 "Terima kasih Tuan Simsim karena saya sudah diizinkan untuk menyampaikan keinginan saya untuk berbicar pada semua hewan di sini. Begini teman-teman hewan semuanya, hari ini saya mendapat makanan dari Pak Rahmat. Pak Rahmat sangat baik sekali berbagi makanan berupa sayuran dan buah-buahan untuk saya. Karena sayuran dan buah-buahan ini dalam jumlah banyak, saya ingin berbagi kepada kalian semua. Tuan Simsim, apa saya diperbolehkan berbagi sayuran dan buah-buahan ini ?", tanya Kino dengan sopan pada Simsim.

 "Iya boleh Kino, saya minta maaf tadi sudah marah dan berburuk sangka pada kamu. Ternyata kamu sangat baik hati ingin berbagi makanan pada semua hewan di hutan ini", jawab Simsim.

"Iya tidak apa-apa Tuan Simsim. Saya berharap Tuan Simsim tidak sering marah lagi agar kami semua di sini tidak merasa takut yang berlebihan pada Tuan Simsim", Kino menjelaskan dengan pelan agar Simsim tidak merasa tersinggung.

“Jadi, selama ini kalian merasa takut yang berlebihan kepada saya jika sedang marah. Kalian tidak perlu takut pada saya. Saya bersikap marah agar bisa menunjukkan ketegasan saya sebagai pemimpin di hutan ini. Saya minta maaf jika kalian merasa tersinggung ketika saya marah. Saya berjanji tidak akan sering marah dan tolong ingatkan saya jika membuat kesalahan selama saya menjadi pemimpin di hutan ini. Apa ada keluhan lain dari hewan lainnya tentang sikap saya selama ini ?", tanya Simsim pada semua hewan.

"Saya berharap Tuan Simsim tetap bersikap adil dan bijaksana seperti hari ini yang telah mengingatkan saya untuk berbagi makanan pada Hamy", jawab Keny.

 "Iya saya akan bersikap adil dan bijaksana terhadap kalian semua. Saya berharap semua hewan di sini tetap rukun tanpa bertengkar lagi hanya karena ingin berebut makanan", jawab Simsim.

"Iya Tuan Simsim, kami berjanji tidak akan bertengkar dan tidak akan berebut makanan lagi", jawab semua hewan.

“Sekarang kalian boleh makan sayuran dan buah-buahan yang sudah dibagikan oleh Kino. Silahkan makan secara bersama-sama tanpa berebut makanan. Selamat makan semuanya", Simsim tersenyum melihat semua hewan merasa senang bisa makan bersama.

 "Terima kasih Kino untuk makanannya", jawab semua hewan pada Kino.

"Iya sama-sama. Mari makan bersama dengan Tuan Simsim juga", jawab Kino sambil menyerahkan buah semangka pada Simsim.

 "Terima kasih Kino", Simsim menerima buah semangka dari Kino dan langsung makan semangka itu.

" Iya sama-sama Tuan Simsim", jawab Kino sambil makan buah semangka juga. Suasana hutan semakin tenang setelah Simsim berjanji untuk tidak sering marah dan karena kebaikan hati Kino semua hewan di hutan merasa bahagia bisa makan bersama.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Self Improvement
Cerpen
Kisah Simsim yang Pemarah
Lia
Novel
Dunia Kecil; panggung & omongkosong
Syauqi Sumbawi
Flash
Bisakah Aku Jadi Dewasa?
lidia afrianti
Cerpen
Bantu Aku Mengeja "Tuhan"
dari Lalu
Novel
Mystic Reveries: Chronicles of the Soul's Journey
Liepiescesha
Cerpen
Bronze
Kisah Simsim yang Pemarah
Lia
Flash
NON FIKSI & MALAM
Bulan
Cerpen
Bronze
Kisah Simsim yang Pemarah
Lia
Cerpen
Hadiah Dari Nirwana
Sucayono
Novel
1/4
Sancka Stella
Flash
Ku usahakan yang Terbaik untuk mu
Smith
Cerpen
Mengapa Aku Belum Ingin Mati?
Firlia Prames Widari
Cerpen
menyelam ke dalam senja
natasya angelita
Flash
Hidupku
winda aprillia
Flash
PADA KORIDOR, KENANGAN DAN KEYAKINAN TERGAMBAR
Syauqi Sumbawi
Rekomendasi
Cerpen
Kisah Simsim yang Pemarah
Lia
Cerpen
Bronze
Kisah Simsim yang Pemarah
Lia
Cerpen
Bronze
Kisah Simsim yang Pemarah
Lia
Cerpen
Zayn
Lia
Flash
Alasan Ana Suka Travelling
Lia
Flash
Sabar
Lia
Flash
Bumi Sedang Berduka
Lia