Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Religi
Kisah kucing yang Malang , pengorbanan yang tak terlihat
0
Suka
45
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Minggu ,8 juni 2025

Kisah kucing yang malang, pengorbanan yang tak terlihat

kisah ini entah benar adanya atau tidak , tapi cerita ini di ceritakan oleh salah seorang temanku ketika di pesantren, dan sekarang sudah menjadi ulama besar, masyaallah.

abu hurairoh di kenal sebagai pecinta kucing, beliau sangat menyayangi kucing bahkan ketika beliau tidur di dalam bajunya tertidur kucing di kain bajunya, beliau tanpa berfikir akan menggunting kain bajunya agar tidak membangunkan kucing tsb.

sungguh mulia sekali akhlak abu hurairoh, namun di balik cerita romantis di atas, abu hurairoh mempunyai masa lalu yang lumayan sedikit kontropersi dengan kucing, makanya saya mengatakan entah ini benar crita nyata dr abu hurairoh atau tidak, atau mungkin cerita dari salah seorang yang berbeda namanya, wallahu a'lam.

suatu ketika abu hurairoh bersama istrinya mendapati undangan dr salah seorang sahabatnya, agar datang ke tempatnya, namun saat itu abu hurairoh mempunyai bayi yang masih kecil, mungkin sekitar beberapa bulan dan belum bisa berjalan, bahkan masih menyusui ibunya.

namun karna tidak enak hati abu hurairoh bersama istrinya ingin menghadiri undangan tersebut, karna mungkin sebentar saja untuk pergi pikirnya, abu hurairoh meninggalkan anaknya yang masih tertidur pulas di kamarnya, dan menitip kanya pada kucing kesetiannya, yang slalu menuruti apa yg di katakan abu hurairoh.

kucing tersebut memang slalu patuh dengan apa yg di printahkan abu hurairoh, tapi bukan perintah yang melampaui batas pri perkucingan.

" wahai kucingku, ku percayakan anak kesayangan ku padamu, tolong jaga anakku" ucap abu hurairoh kepada kucingnya.

" meong, meong ( siap laksanakan wahai tuanku ) " jawab si kucing.

saat abu hurairoh bersama istrinya keluar, si kucing mengiringi majikanya keluar rumah, dan berdiam di pintu seakan berkata, " hati hati dalam perjalanan mu wahai majikanku ". abu hurairoh bersama istrinya pun pergi.

si kucing pun, mencoba melihat ke kamar anak yg sedang tertidur pulas, dan mondar mandir kesana kemari, seakan sedang bertugas menjaga sang anak.

suatu ketika saat si kucing santai dan hendak tertidur, si kucing mendengar suara yang memasuki pintu rumahnya, si kucing pun kaget, karna yang memasuki rumah adalah seekor ular yang lumayan besar. si kucing, segera berlari dan menghampiri si ular.

" meong... meoong.. ( apa yang sedang kau lakukan di sini wahai ular, ini bukan tempatmu, pergilah..) "

" sttt... rrrsstt... (aku mencium aroma yang enak, sepertinya ada makanan yg bisa membuatku kenyang ) " kata si ular, yang matanya tertuju ke kamar sang anak.

" tidak ada apa apa di sini, pergilah.. aku tidak akan melukaimu jika kau pergi " jawab sang kucing dengan tegas dan brani.

" lancang sekali kau berbicara begitu padaku, kau hanya seekor kucing yang kecil, jangan halangi jalanku jika kau tak ingin mati" tegas si ular yang lapar.

si ular langsung menyerang si kucing dengan moncongnya, namun si kucing sangat gesit dan segera menghindari si ular, lalu si kucing segera membalas si ular dengan cakarnya, si ularpun menghindari serangan si kucing, 

pertarungan sengit pun terjadi antara ular dan si kucing. keduanya terkena serangan masing masing , si kucing yang berdarah darah akibat gigitan si ular, begitupun si ular yg berdarah darah akibat cakar dan gigitan si kucing.

si ular pun akhirnya mengeluarkan ultinya yaitu lilitan maut, dan berusaha melilit si kucing, si kucing yang terkena lilitannya merasa lemas dan tak bisa apa apa saat itu, si kucing masih terus berusaha melepaskan diri, namun lilitan si ular semakin kencang dan keras, sehingga si kucing tak lagi berbuat apa apa.

" rasakan itu, dasar kucing manja dan lemah " ucap si ular

ularpun pergi meninggalkan si kucing dengan tujuannya memakan bayi yang ada di kamar. 

saat ular memasuki kamar sang anak, si kucing yang pingsan seketika teringat majikanya abu hurairoh, " tolong jaga anakku ", terbangun lah si kucing yang lemas dan berusaha mengejar si ular,

" tunggu wahai ular, jangan sekali pun kau menyentuh anak majikanku... " si kucing pun berlari dan mengejar si ular.

si ular pun kaget , " bagai mana bisa kau masih berdiri, darahmu yang bercucuran dan menerima luka yang banyak dariku, kau harusnya sudah mati... !! " ucap si ular dengan kesal.

tanpa berkata apa pun si kucing langsung menerkam si ular, pertarungan pun kembali terjadi, si ular yang menyerang kucing, begitupun sebaliknya, si ular pun kembali mengeluarkan jurus lilitanya, namun si kucing segera menggigit dengan taringnya dan menancab sangat dalam ke daging si ular, 

si ular pun menjerit dan menggeliat kesakitan, " akkhhhh brengsek kau kucing sialan, sakit sekali... ". kemudian si ular pun hendak mematok si kucing, tp si kucing segera menangkis nya dan terjatuhlah si ular, tanpa menyia nyiakan kesempatan itu si kucing segera menyerang si ular bertubi tubi. dan akhirnya terkaparlah si ular dan mati.

dari pertarungan tadi si kucing pun terjatuh, bangun lagi, namun terjatuh lagi, penglihatanya yang sudah samar samar yang mana satu matanya terkena luka parah, tapi si kucing berusaha bangkit dan berdiri .

si kucing pun berjalan menuju sang anak, untuk melihatnya , ternyata sang anak masih tertidur pulas dan tersenyumlah si kucing, karna sang anak baik baik saja.

seketika langkah kaki dari luar rumah, si kucing berlari ,karna mungkin itu adalah majikannya yang datang, dan segera ke pintu rumah untuk menyambut kedatanganya.

si kucing pun yang sudah berada di pintu rumahnya, dan segera menjilati darah dan luka di tubuhnya yang bercucuran.

" assalmualaikum "

terdengarlah suara di depan rumahnya, dan benar saja yang datang adalah majikanya.

abu hurairoh segera masuk dan betapa terkejutnya abu hurairoh dan istrinya melihat darah bertebaran di mana mana di dalam rumahnya.

" apa yang terjadi, kenapa banyak sekali darah bertebaran di mana mana ?!" ucap abu hurairoh.

seketika istri abu hurairoh berlari mengikuti darah yang menuju ke arah kamar anaknya.

sang istri, seketika menangis saat berada di pintu kamar, dan terduduk lemas, lalu abu hurairoh menghamiri istrinya, " apa yang terjadi ??"

" anak kita telah di makan.. !! lihat lah darah ini banyak sekali , berceceran di mana mana..dan menuju kekamar anak kita..!! " ucap sang istri sambil menangis.

seketika sang istri melihat kucingnya yang sedang menjilati darah di tanganya.

" lihat lah kucingmu, banyak darah di tubuhnya.. mungkin dia yang telah memakan anak kita... !!! "

abu hurairoh pun seketika menangis dan marah melihat kucingnya, yg memang sedang menjilati darah di tanganya, dan segera lah abu hurairoh menghamipiri si kucing.

" apa yang kau lakukan pada anakku kucing sialan.. !! ku titipkan anakku padamu ,, malah kau makan ... !!" 

sembari meningcing kucingnya dan membawanya keluar.

" meeong... meoong..." si kucing berusaha menjelaskan apa yang terjadi, namun apalah daya si kucing yang berbicarapun takan bisa di mengerti abu hurairoh.

abu hurairoh segera menaro kucingnya dan mengambil batu yg lumayan besar.

" meong... meoong ( tunggu dulu wahai majikanku.. aku tidak melakukan perbuatan yang mencelakai anakmu)... "

namun abu hurairoh segera menghantamkan batu pada si kucing.. 

saking kesal dan marahnya, karna anaknya telah mati dan di makan si kucing.

 prokkk...

prokkk...

prook...

si kucing pun lemas , sungguh sangat saakit yang di deritanya, kepalanya yang di hantamkan batu membuatnya tak bisa berbuat apa apa lagi ".... meoong... meoo.." 

dan beberapa saat setelah berkali kali abu hurairoh menghantamkan batu ke si kucing, 

" rasakan itu kucing sialan.. rasakan ini... rasakan ini... " sambil menangis marah abu hurairoh menghantamkan batu ke kucing, " meong... meoung... meooo.. "

dan matilahh si kucing.

sungguh malang nasib si kucing yang berusaha menjelaskan apa yang terjadi namun apalah daya.

si istripun kemudian terbangun dari duduk lemasnya dan mendengar tangisan sang anak " ooaaa... oaaaaahhh oaaaaa... , " (tangis sang anak)

" apa yang terjadi , anakku baik baik saja??!!" ucap is istri karna kaget dan bertanya tanya dalam hatinya. dan benar saja si istripun segera melihat anaknya dan mengembannya, " ternyata anakku baik baik saja ?? "

sang istri kemudian kaget, karna melihat ular besar yang tergeletak dan mati di bawah kasur anaknya. 

lalu teriaklah si istri " suami ku... suami ku..!! "

lalu datanglah abu hurairoh dan berkatalah si istri " lihatlah ada ular mati di bawah kasur anak kita, dan anak kita baik baik saja"

abu hurairoh pun kaget dan menangis " apa yang sudah ku perbuat, sungguh berdosa diriku yang telah membunuh kucing tanpa ku ketahui apa yg telah terjadi? "

abu hurairoh pun berlalri menghampiri kucing yang mati " maafkan perbuatanku , sungguh aku sangat berdosa, padahal kau mati matian melawan ular, sehingga kau terluka parah karna melindungi anaku "

sambil menangis dan menyesali perbuatanya .

kemudian abu hurairoh pun mengubur si kucing dan berjanji pada dirinya akan mengumpulkan banyak kucing , menyayangi dan merawat kucing dalam hidupnya dengan kasih sayang.

oleh M.rofik Al-Wary

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Religi
Cerpen
Kisah kucing yang Malang , pengorbanan yang tak terlihat
MUHAMMAD ROFIK
Flash
Bronze
Menangkap Senyum
Ron Nee Soo
Novel
Jalan Cahaya
heriwidianto
Novel
Gold
Marry me! Or Never!
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Di Tepian Pasifik
Akhmad Zamroni
Novel
Dia Rehema
Lani Nurohmah
Novel
Bronze
BUCIN
M habibbul haq
Novel
MATAHARI YANG TAK TERBIT LAGI
Nengshuwartii
Cerpen
Tangan yang Tak Terlihat
Penulis N
Novel
Gold
Dari Delft Hingga Madinah
Noura Publishing
Novel
Bronze
Dimensi [Telah Terbit!]
Astrida Hara
Novel
Gold
Islam Itu Ramah Bukan Marah
Noura Publishing
Novel
TAKDIR
Fendi Hamid
Cerpen
SEKUNTUM SABDA UNTUK BUNDA
Rian Widagdo
Flash
Bronze
Lebaranku
Noera Ilyana
Rekomendasi
Cerpen
Kisah kucing yang Malang , pengorbanan yang tak terlihat
MUHAMMAD ROFIK