Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Matahari belum sepenuhnya naik saat Dani berdiri di tepi jalan, menunggu angkutan umum yang biasa ia tumpangi ke sekolah. Pagi itu terasa segar, udara khas kota kecil di tengah Jawa masih bersih, jauh dari hiruk pikuk kota besar. Di tangan Dani, tergantung ransel birunya yang sudah mulai kusam setelah dipakai bertahun-tahun.
Pagi itu seperti pagi-pagi sebelumnya. Tidak ada yang berbeda, kecuali ketika ia melihat seseorang berdiri tak jauh darinya. Seorang gadis berkerudung putih, dengan seragam biru putih khas SMP, sedang menunggu angkot yang sama. Matanya bersinar terang, dan wajahnya menyiratkan kesederhanaan namun memancarkan kecantikan yang tak biasa.
Dani menoleh sesekali, mencoba mencuri pandang tanpa terlihat mencurigakan. Namun seiring waktu, semakin sulit baginya untuk tidak terus melihat gadis itu.
“Cantik banget,” gumam Dani dalam hati.
Tapi seperti kebanyakan cowok kelas 3 SMA pada umumnya, ia tak tahu harus mulai dari mana. Jangankan memulai percakapan, melihat langsung ke arah gadis itu saja sudah membuat jantungnya berdetak kencang.
Angkot berhenti, dan tanpa disengaja, mereka naik bersama. Dani memilih duduk di sebelah gadis itu, walau ruang di angkot masih cukup luas. Saat pintu angkot tertutup dan mesin mulai bergetar, Dani merasa gemetar lebih dari biasanya. Bau khas seragam sekolah yang segar bercam...