Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Langit di atas dunia itu berwarna kelabu pucat, seperti lembar kertas yang lupa diberi kehidupan. Embusan angin membawa bau logam dan bunga mati, sementara reruntuhan menara kristal menjulang bisu di cakrawala. Seorang pemuda membuka matanya perlahan. Ia terbangun di atas lantai batu yang dingin, dikelilingi kabut tipis dan suara desir seperti bisikan dari masa lalu. Namanya… dia tak tahu.
Ia mencoba berdiri, tubuhnya lemah. Pandangannya buram, tetapi ia bisa mendengar suara langkah lain—pelan, hati-hati, ragu seperti dirinya. Saat kabut mengurai, muncul tiga sosok lain. Dua laki-laki, satu perempuan. Sama seperti dia, mereka tampak kebingungan. Sama seperti dia, mereka tidak tahu siapa diri mereka.
"Namamu siapa?" tanya yang paling kecil di antara mereka, seorang pemuda dengan rambut cokelat kusut dan sorot mata cemas.
"Aku... aku tidak tahu," jawabnya. Suaranya serak. "Kau?"
Pemuda itu menggeleng. "Aku juga tidak tahu… tetapi aku tidak mau sendiri di sini."
Gadis yang berdiri di belakang mereka menggigit bibirnya. “Tempat ini… bukan dunia kita, kan?”
Dan begitulah awalnya. Empat orang yang tidak saling men...