Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Setelah berpeluh terik, mengais sisa makanan pada drum-drum sampah di kota yang ia cintai. Pada malam hari seorang pria tua sedang duduk di rumah pohon reyot, sepi, dan sunyi, berada di atas bukit. Kira-kira pria tua itu berusia lima puluh delapan tahun dengan tubuh yang kurus, serta wajah bersahaja, seluruh rambut di kepala, kumis tipis, dan berewok yang tumbuh berwarna putih. Dari atas bukit yang gelap pemandangan kota Kasgatu dihiasi lampu-lampu jalan dan rumah-rumah yang berdiri kokoh nampak indah meski bintang hanya sedikit muncul di langit malam.
Kota Kasgatu adalah daerah kecintaan laki-laki tua. Kota kelahiran yang tidak pernah ia ingin tinggalkan selama nafasnya masih berhembus. Kota yang di penuhi pengusaha obat-obatan mujarab yang hebat karena suburnya tanah, kota kelahiran para pemburu yang tangguh, kota terciptanya strategi spionase perangkap madu yang cerdik, kota penuh hiruk-pikuk yang tidak pernah senyap dan hening barang sejenak.
Seringkali di malam-malam kesendirian yang terasa abadi, sebelum tidur, pria itu mengembarakan pikiranya melampau jauh pada masa lalu kehidupannya di kota tercintanya. Dahulu ketika usianya masih muda, pria tua adalah dalang perangkap madu yang mahir. Dalam waktu yang singkat ia mampu mendapatkan segala informasi dengan akurat dan sangat terperinci. Strategi yang di buatnya bagai mata tuhan yang tepat tanpa sedikitpun meleset. Dengan cerdik dan pintarnya ia selalu mampu mengatasai segala kendala untuk mencapai tujuanya dan mudah mengetahui informasi rahasia perdagangan, mampu mempengaruhi pembuat kebijakan dalam pembentuk opini guna menguntungkan kepentingan siapa saja yang berani membayarnya dengan biaya spektakuler. Dalam petualangan-petualangan spionasenya, ia tidak pernah berpikir d...