Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Self Improvement
Bronze
Keringat dan Luka
0
Suka
15
Dibaca

Jaket dan Kenangan

​Rio, seorang pemuda berusia awal tiga puluhan, bukanlah tipe yang suka menjadi pusat perhatian. Namun, ada satu hal tentang dirinya yang selalu menjadi bisikan penasaran di warung kopi langganan. Ia gemar mengoleksi jaket dan tak pernah melepaskannya. Rio adalah penjual ayam potong. Pekerjaannya menuntutnya berada di pasar sebelum subuh, berhadapan dengan dinginnya dini hari dan bau anyir yang tak terhindarkan. Logikanya, ia hanya butuh satu atau dua jaket kerja. Tapi bagi Rio, jaket adalah perpanjangan jiwanya.

​Pagi yang dingin menusuk, siang yang terik membakar, bahkan malam hari saat ia sekadar membeli rokok di warung depan, sehelai jaket selalu membalut tubuhnya yang kurus namun tegap. Bagi orang lain, jaket hanyalah pakaian untuk melindungi dari cuaca. Namun bagi Rio, setiap helai kain adalah sebuah monumen; harta karun yang tidak terbuat dari emas atau uang, melainkan saksi bisu dari setiap tetes keringat dan setiap pergumulan luka yang pernah dia lalui.

​Lemari kayu mungil di kamarnya, yang usianya mungkin lebih tua dari Rio, dipenuhi hingga sesak oleh koleksinya. Rio menghitungnya, ada hampir dua puluh jaket yang terlipat rapi. Ada jaket parasut tebal berwarna biru dongker, yang menemani perjalanannya dengan motor butut saat musim hujan badai. Ada pula hoodie lusuh berwarna abu-abu, yang menyimpan sejarah saat ia pertama kali belajar memotong ayam, takut-takut, dengan tangan gemetar.

​Beberapa jaketnya sudah termakan waktu. Warnanya mulai pudar. Di beberapa bagian, serat kainnya sudah menipis, seperti kenangan yang mulai terkikis oleh rutinitas. Namun di baliknya, setiap jaket masih menyimpan aroma unik: campuran antara sabun cuci yang khas. Rio selalu memilih deterjen paling wangi untuk 'menghormati' keringatnya dan sedikit bau ayam yang melekat. Bau perjuangan yang tak pernah benar-benar bisa ia hilangkan.

​Suatu sore yang tenang, ketika matahari mulai condong ke barat, melemparkan warna jingga ke dinding kamar, Rio duduk di lantai. Di depannya, teronggok tumpukan jaket yang harus ia putuskan nasibnya. Ia harus membuang beberapa. Tapi...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Self Improvement
Cerpen
Bronze
Keringat dan Luka
Bang Jay
Novel
Bronze
JANDA & THE TABLE
glowedy
Novel
From now to 1414 years ago
Dinda Kusuma Ati
Cerpen
Bronze
Andai Aku Cantik
Adriana Gur
Flash
Melukai Orang Lain adalah Seni Merusak Diri Sendiri
Shalys Chan
Flash
NON FIKSI & MALAM
Bulan
Novel
Bronze
Love is (not) War
Aulia Fitrillia
Cerpen
Bronze
Takdir Mati
Titin Widyawati
Cerpen
Bronze
Cinta VS Phobia
riwidy
Cerpen
Pindah Chanel
Titin Widyawati
Cerpen
Bronze
Mencari Jati Diri
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Aroma rezeki depan Mesjid
Bang Jay
Novel
Trilogi Trimatra: Cita Punca Prawira
elrena._
Cerpen
Yang Dia Pilih Saat Dunia Ditawarkan
Siti Sulha Darmaini
Flash
THE UNSUNG MELODY
Flora Darma Xu
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Keringat dan Luka
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Kisah Kasih di Lapak Ayam Potong
Bang Jay
Novel
Bronze
Dari Kuli turun ke Hati
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Mencari Jati Diri
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Aroma rezeki depan Mesjid
Bang Jay
Novel
Bronze
Warisan Oren
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Keserakahan berujung Kehancuran
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Ketika Makhluk Ruang Angkasa Mengirim Mata-mata
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Belukar diladang Hati
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Di Atas Reruntuhan yang Membangun Dunia
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Keluarga Ku Harta Karun Ku
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Pohon Beringin Saksi Bisu
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Amarah sang Raja Air
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Canda berujung petaka. Malam jum'at kliwon
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Panen Manggis, Nyawa hampir Menangis
Bang Jay