Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Self Improvement
Bronze
Keringat dan Luka
0
Suka
475
Dibaca

Jaket dan Kenangan

​Rio, seorang pemuda berusia awal tiga puluhan, bukanlah tipe yang suka menjadi pusat perhatian. Namun, ada satu hal tentang dirinya yang selalu menjadi bisikan penasaran di warung kopi langganan. Ia gemar mengoleksi jaket dan tak pernah melepaskannya. Rio adalah penjual ayam potong. Pekerjaannya menuntutnya berada di pasar sebelum subuh, berhadapan dengan dinginnya dini hari dan bau anyir yang tak terhindarkan. Logikanya, ia hanya butuh satu atau dua jaket kerja. Tapi bagi Rio, jaket adalah perpanjangan jiwanya.

​Pagi yang dingin menusuk, siang yang terik membakar, bahkan malam hari saat ia sekadar membeli rokok di warung depan, sehelai jaket selalu membalut tubuhnya yang kurus namun tegap. Bagi orang lain, jaket hanyalah pakaian untuk melindungi dari cuaca. Namun bagi Rio, setiap helai kain adalah sebuah monumen; harta karun yang tidak terbuat dari emas atau uang, melainkan saksi bisu dari setiap tetes keringat dan setiap pergumulan luka yang pernah dia lalui.

​Lemari kayu mungil di kamarnya, yang usianya mungkin lebih tua dari Rio, dipenuhi hingga sesak oleh koleksinya. Rio menghitungnya, ada hampir dua puluh jaket yang terlipat rapi. Ada jaket parasut tebal berwarna biru dongker, yang menemani perjalanannya dengan motor butut saat musim hujan badai. Ada pula hoodie lusuh berwarna abu-abu, yang menyimpan sejarah saat ia pertama kali belajar memotong ayam, takut-takut, dengan tangan gemetar.

​Beberapa jaketnya sudah termakan waktu. Warnanya mulai pudar. Di beberapa bagian, serat kainnya sudah menipis, seperti kenangan yang mulai terkikis oleh rutinitas. Namun di baliknya, setiap jaket masih menyimpan aroma unik: campuran antara sabun cuci yang khas. Rio selalu memilih deterjen paling wangi untuk 'menghormati' keringatnya dan sedikit bau ayam yang melekat. Bau perjuangan yang tak pernah benar-benar bisa ia hilangkan.

​Suatu sore yang tenang, ketika matahari mulai condong ke barat, melemparkan warna jingga ke dinding kamar, Rio duduk di lantai. Di depannya, teronggok tumpukan jaket yang harus ia putuskan nasibnya. Ia harus membuang beberapa. Tapi...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Self Improvement
Cerpen
Bronze
Keringat dan Luka
Bang Jay
Novel
Trilogi Trimatra: Cita Punca Prawira
elrena._
Flash
Biru Merah
lidia afrianti
Novel
Skenario Tuhan (Gadis 12 Kali Operasi)
Mega Kembar
Cerpen
Bantu Aku Mengeja "Tuhan"
dari Lalu
Cerpen
Dari Lelah Menuju Lega
Penulis N
Flash
Ku usahakan yang Terbaik untuk mu
Smith
Cerpen
Bronze
RESEP KEDUA AYU
ari prasetyaningrum
Novel
Diary Bipolar
Farikha Salsabilla Putri
Cerpen
Hadiah Dari Nirwana
Sucayono
Flash
Di Balik Mata Pisces: "Ketika Mimpi Bertemu Realita"
Alya Nazira
Cerpen
Bronze
Dibalik Joran Pancingku
Bang Jay
Flash
Noises Inside My Head
Steffi Adelin
Flash
Bronze
Gion Night Time Slip
Silvarani
Cerpen
Bronze
Cinta VS Phobia
riwidy
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Keringat dan Luka
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Belukar diladang Hati
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Canda berujung petaka. Malam jum'at kliwon
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Dibalik Joran Pancingku
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Panen Manggis, Nyawa hampir Menangis
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Kisah Kasih di Lapak Ayam Potong
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Mencari Jati Diri
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Ketika Makhluk Ruang Angkasa Mengirim Mata-mata
Bang Jay
Novel
Antara mesin produksi dan hati yang remuk
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Tentang Cinta
Bang Jay
Cerpen
Mancing gaya. Ikan Raya
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Keserakahan berujung Kehancuran
Bang Jay
Cerpen
Bronze
Gembel di Tanah Asing
Bang Jay
Novel
Bronze
Dari Kuli turun ke Hati
Bang Jay
Novel
Bronze
Warisan Oren
Bang Jay