Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
KERETA SETAN
1
Suka
154
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Di sebuah desa terpencil yang terletak jauh dari keramaian kota, ada sebuah stasiun kereta api tua yang sudah lama tidak digunakan. Rel-relnya yang berkarat dan bangunan yang hampir roboh menjadi saksi bisu dari masa lalu yang terlupakan. Namun, ada satu hal yang membuat stasiun itu terkenal di kalangan penduduk desa. Setiap malam purnama, ada cerita yang beredar tentang sebuah kereta setan yang muncul dari kegelapan, melintas di atas rel-rel usang, dan menjemput jiwa-jiwa yang tersesat.

Cerita ini telah menjadi bagian dari mitos yang hidup di desa itu selama bertahun-tahun. Orang-orang yang lebih tua sering mengingatkan anak-anak mereka untuk tidak mendekati stasiun pada malam purnama. Mereka mengatakan bahwa kereta setan itu bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan. Kereta itu dikatakan datang dengan kecepatan tinggi, mengelilingi stasiun dengan suara gemeretak logam yang mengerikan, dan melintas begitu cepat sehingga tak seorang pun bisa menghindarinya. Ada yang mengatakan bahwa setiap kali kereta itu melintas, ada satu jiwa yang hilang.

Suatu malam, sekelompok remaja yang penasaran memutuskan untuk membuktikan kebenaran cerita tersebut. Mereka sering mendengar kisah-kisah seram tentang kereta setan itu, dan rasa penasaran yang besar mendorong mereka untuk mengeksplorasi stasiun tua itu pada malam purnama. Mereka terdiri dari lima orang: Dito, yang paling berani, bersama dengan Arka, Lina, Rini, dan Bima. Mereka berencana untuk tetap berada di sana hanya beberapa saat, untuk melihat apakah cerita itu benar adanya.

Saat mereka tiba di stasiun, suasana terasa sangat mencekam. Udara malam yang dingin menyapu wajah mereka, dan keheningan yang mencekam terasa hampir menyesakkan. Lampu-lampu jalan yang biasanya menerangi stasiun sudah lama padam, hanya menyisakan bayangan gelap yang merayap di setiap sudut. Rel-rel kereta yang sudah berkarat tampak seperti jejak-jejak masa lalu yang terlupakan. Suara angin yang berdesir menyisir dinding-dinding usang gedung stasiun, memberi kesan bahwa tempat ini seakan-akan masih hidup dengan kenangan kelam.

Mereka melangkah perlahan menuju rel kereta yang terletak di tengah stasiun, dengan langkah hati-hati. Kabut tipis mulai menyelimuti rel-rel itu, menambah kesan angker yang telah menunggu mereka sejak lama. Meski keberanian mereka menggebu-gebu, rasa takut perlahan mulai merayap di dalam diri masing-masing. Tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya akan mereka temui malam itu.

Jam menunjukkan tengah malam ketika tiba-tiba terdengar suara gemuruh yang datang dari kejauhan. Suara itu semakin lama semakin keras, seolah-olah sesuatu yang besar sedang melaju dengan kecepatan tinggi di atas rel-rel kereta. Mereka saling pandang, merasakan ketegangan yang luar biasa. Masing-masing dari mereka berdiri kaku, tidak tahu harus berbuat apa. Suara itu semakin mendekat, dan akhirnya, di kejauhan yang gelap, mereka melihat sebuah cahaya samar yang mulai terlihat di balik kabut.

Kemudian, seperti muncul dari kegelapan, sebuah kereta hitam yang sangat tua melaju dengan cepat menuju mereka. Kereta itu tidak memiliki lampu yang menyala, tidak ada suara mesin yang terdengar, hanya bunyi gemeretak logam yang memecah keheningan malam. Gerbong-gerbong kereta yang berkarat dan usang meluncur dengan kecepatan yang mengejutkan. Tidak ada suara selain suara berderit logam yang memekakkan telinga mereka. Mereka semua terdiam, tidak mampu bergerak, hanya menyaksikan kereta itu mendekat dengan rasa takut yang semakin membesar.

Dari jendela-jendela kereta yang berdebu, mereka bisa melihat sosok-sosok bayangan gelap yang tampak melamun dalam kegelapan. Wajah-wajah yang kosong dan mengerikan, tanpa ekspresi, hanya menatap kosong keluar dari balik kaca yang buram. Tidak ada suara, tidak ada gerakan. Sosok-sosok itu terperangkap dalam kebisuan yang mematikan, seolah-olah mereka adalah penumpang abadi yang terperangkap dalam waktu yang tak pernah berakhir.

Kereta itu semakin mendekat, dan kabut semakin tebal, menyelimuti stasiun dan rel kereta dengan kegelapan yang mengerikan. Suhu udara turun drastis, dan napas mereka terlihat seperti asap dingin di udara. Dito, yang biasanya sangat berani, merasakan sesuatu yang aneh. Tubuhnya terasa seperti tertarik oleh suatu kekuatan yang tak terlihat. Kakinya seolah tertambat di tanah, dan meskipun ia berusaha keras untuk bergerak, ia merasa terhimpit oleh suatu kekuatan yang tak dapat dijelaskan.

Ketika kereta itu melintas di dekat mereka, Dito bisa melihat wajah-wajah itu semakin jelas. Seperti ada tangan-tangan transparan yang mengulurkan diri, mencoba menariknya masuk ke dalam gerbong-gerbong kereta yang gelap. Dito merasakan ketakutan yang luar biasa, tubuhnya terasa semakin berat, seolah-olah sesuatu yang tak terlihat sedang berusaha menyeretnya masuk ke dalam kereta itu.

Namun, secepat itu pula, kereta itu berlalu begitu cepat, hilang ke dalam kabut yang semakin pekat. Semua orang terdiam, terpaku di tempat mereka berdiri. Keheningan yang aneh menguasai mereka, dan hanya suara napas yang terengah-engah yang terdengar di udara yang dingin. Dito terjatuh ke tanah, tubuhnya terasa dingin dan pucat. Teman-temannya segera menghampiri, namun mereka bisa melihat bahwa ada sesuatu yang telah berubah dalam diri Dito. Wajahnya tampak seperti seseorang yang telah kehilangan nyawa. Matanya kosong, dan meskipun ia masih hidup, ia tidak lagi bisa berbicara. Tidak ada ekspresi di wajahnya, hanya pandangan kosong yang menatap dunia tanpa daya.

Keesokan harinya, berita tentang kejadian malam itu cepat menyebar di desa. Orang-orang yang mendengar cerita itu hanya bisa terdiam, tidak ada yang berani mendekati stasiun tua lagi. Dito tidak pernah pulih sepenuhnya dari malam itu. Meski masih hidup, ia seolah-olah sudah kehilangan sebagian dari dirinya. Ia tak lagi bisa merasakan kebahagiaan, dan sering kali hanya duduk termenung dengan tatapan kosong. Seolah-olah jiwanya telah diambil oleh sesuatu yang tak terlihat, sesuatu yang datang dengan kereta setan itu.

Sejak kejadian itu, stasiun tua itu semakin dihindari oleh penduduk desa. Mereka mengatakan bahwa setiap malam purnama, kabut tebal turun menyelimuti rel, dan suara kereta yang melintas tanpa henti terus menghantui mereka. Orang-orang yang penasaran dan nekat sering menghilang tanpa jejak, seolah-olah kereta setan itu menjemput mereka, menjadikan mereka bagian dari penumpang abadi yang terperangkap di dalam gerbong-gerbong kereta tua yang penuh dengan jiwa-jiwa yang telah lama terlupakan.

Hingga kini, setiap malam purnama tiba, suara gemuruh kereta api itu masih terdengar samar-samar dari kejauhan. Seperti sebuah peringatan bagi mereka yang masih berani mendekat, bahwa ada batas-batas yang tidak boleh dilanggar. Ada sesuatu yang harus tetap dibiarkan tertutup, sesuatu yang seharusnya tidak pernah diganggu. Karena di stasiun itu, dalam kegelapan malam, ada misteri yang lebih besar daripada yang bisa dipahami oleh manusia, dan ada kereta setan yang terus menunggu untuk menjemput jiwa-jiwa yang tersesat.

pesan-pesan :

Cerita ini mengingatkan kita untuk selalu menghormati batasan yang ada, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Terkadang, rasa penasaran yang berlebihan dapat membawa kita pada bahaya yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Tidak semua hal di dunia ini harus diungkap atau dibuktikan, karena ada hal-hal yang memang sebaiknya tetap menjadi misteri.

Selain itu, cerita ini mengajarkan kita untuk mendengarkan nasihat dari orang-orang yang lebih berpengalaman. Kisah-kisah yang dianggap mitos sering kali berakar pada peringatan nyata yang seharusnya tidak diabaikan. Keberanian tanpa kebijaksanaan hanya akan membawa kita pada penyesalan.

Hidup mengajarkan bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi. Maka dari itu, bijaklah dalam membuat keputusan, karena ada beberapa pintu yang, sekali dibuka, tidak akan pernah bisa ditutup kembali.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
KERETA SETAN
Dzakiyah Azzahra
Novel
Dunia Gaib Pondok Basmalah
Nurhayati Azkiya'
Cerpen
Bronze
Si Kancil Dikeloni Kunti
Andriyana
Novel
FOTOINTESA
Kuwaci
Novel
Jangan Kegunung Bertiga!
Ravid Sofyan Wiguna
Novel
Bronze
Koma Karmila
Herman Sim
Cerpen
Bronze
Murid Ghaib
ASEP SAEPULOH
Cerpen
Bronze
SINDEN - SINDEN YANG DUDUK DI ATAS BATU
Endah Wahyuningtyas
Flash
Bronze
THE NIGHTMARE
Khairun Nisa
Novel
Gold
Salon Tua
Bentang Pustaka
Novel
MISTERI RUMAH BAMBU DI BUKIT WINGIT
Embart nugroho
Flash
TETANGGA BARU
ni ketut yuni suastini
Novel
Tumbal Pesugihan Tanah Kuburan
AWSafitry
Novel
Gold
Fantasteen Scary Annabelle
Mizan Publishing
Flash
Permainan
Dark Specialist
Rekomendasi
Cerpen
KERETA SETAN
Dzakiyah Azzahra
Cerpen
Kuliah malam
Dzakiyah Azzahra