Kenapa Mang Enjang Tak Suka Khutbah Bertema Politik - Kwikku

Halaman Author

Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.

Pelajari lebih lengkap tentang benefit yang akan kamu dapatkan.

Cara membuat karya

Tutorial singkat cara memublikasikan karyamu di Kwikku.

Pelajari bagaimana kamu bisa memonetisasi karyamu dengan mudah.

Cerpen

Drama

Bronze

Kenapa Mang Enjang Tak Suka Khutbah Bertema Politik

0

Suka

625

Dibaca

Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Kenapa Mang Enjang Tak Suka Khutbah Bertema Politik

Cerpen Habel Rajavani

KAMI ternyata mendukung calon presiden yang berbeda. Tapi apakah hubungan baik kami rusak karenanya? Rasanya tak perlu. Kami adalah saya dan Mang Enjang, tukang cukur langganan saya.

Sejak menempati rumah kontrakan baru di Ulumaji, saya berlangganan di Pangkas Rambut Laksana. Ada tiga orang tukang pangkas bekerja di situ. Kebetulan, Mang Enjang yang lebih sering kebagian mema...

Baca cerita ini lebih lanjut?

Rp1,000

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar

@bungriza007 : Klik aja "Beli Sekarang"... setelah kalimat "Naca Cerita Lebih Lanjut?" Lalu Rp.1000.

@bungriza007 : Klik aja tanda KUNCI. Pembayaran bisa gopay dll.

Riza Bahtiar, silakan klik tombol beli. Pembayaran bisa lewat Gopay. Dll.

Riza Bahtiar

gimana cara beli?

Rekomendasi dari Drama

Mutiara Cahyani

#PARE(tidak)JAHAT

Kenapa Mang Enjang Tak Suka Khutbah Bertema Politik

Bentang Pustaka

Deasy Wirastuti

Fall in Love with Devils

Stories of 4 An

Rekomendasi

Kenapa Mang Enjang Tak Suka Khutbah Bertema Politik

Dia yang Memandang dari Seberang

Cerita tentang Seorang yang Ingin Menjadi Juru Cerita

Taksi & Malam di Jakarta

Ada Cinta antara Pekayon dan London

Sebilah Parang dan Tugas Terakhir Paman Ahdi

Bagaimaan Frida Menemukan Persembunyian Skaramus

Tentang Kawanku Bob Si Anak Pasar

Gadis Kecil dan Perawat Tanaman yang Bicara Pada Bunga-bunga

Karena Dia Sahabat Kyai Yassin

Sebilah Pedang, Gua Kelelawar, dan Seekor Buaya

Apakah Kampus Hanya Melahirkan Sarjana sebagai Sekrup Kapitalis?

Apakah yang Kita Harapkan dari Hujan?

Perihal Premis dan Penulis Aidul