Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Suara gambang itu muncul lagi. Pelan nan sumbang, tetapi menempel erat di kepala.
Lina terpaku. Ia mengusap lembut bingkai kaca yang membungkus potret masa muda sang nenek, Mak Tjien.
Dalam foto itu, Mak Tjien berdiri tegak mengenakan kebaya encim berwana merah, kain batik bermotif bunga, dan selendang biru terulur di tangan. Semuanya memancar indah, menampilkan kontras yang tajam. Warna-warnanya masih hidup, menolak pudar, seolah waktu pun segan menyentuhnya.
Senyum Mak Tjien menambahkan kesan bercorak: setengah lembut, setengah menantang. Tatapannya seperti menyampaikan keabadian. Mungkin tarian. Mungkin rasa percaya diri.
Lina berdiri, mengambil selendang di dalam lemari. Tangannya mengukur jarak kosong dalam ruang kamar. Perlahan, ia menggerakkan jari-jarinya, meliuk melawan arah putaran jam. Lentur, halus, penuh keyakinan.
Irama perkusi menggema lantang. De...