Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Matahari sudah menuju barat ketika Panglima Wira Bumi melangkah ke halaman rumahnya. Napasnya berat, dada penuh semangat. Hari ini ia berencana menunggangi Wanaga, kuda kesayangannya, menuju barisan prajurit untuk latihan.
Panglima berteriak ke salah satu prajurit jaga, "Mana kudaku?"
Satu prajurit berlari ke kandang kuda, lalu tak lama kemudian ia kembali dan langsung bersimpuh di depan panglima.
"Maaf Tuanku.. kuda Tuan tergeletak di kandang".
"Apa maksudmu, prajurit?" Bentak Panglima sambil bergegas menuju kandang. Di hadapannya, kuda kebanggaannya tergeletak kaku. Matanya kosong, mulutnya terbuka sedikit, seolah kehabisan napas terakhir dengan penuh penderitaan.
Panglima Wira mencengkram gagang pedangnya, matanya merah penuh amarah.
“Sambodo!” suaranya menggelegar di seluruh istana.
Dari sudut kandang, seorang lelaki tua berlari tergopoh-gopoh. Pakaian lusuhnya hampir tersangkut di pagar kayu. Begitu tiba di hadapan Panglima, ia langsung bersimpuh, tu...