Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Kematian Di Tanah Rawa
1
Suka
771
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Reno, Vina, Andi, dan Dewi berdiri di gerbang pendakian Gunung Rawa. Udara dingin dan segar mengisi paru-paru mereka, mengusir sisa-sisa kantuk dari perjalanan dini hari. Di tangan Reno, tergenggam erat sebuah peta lusuh yang sudah menguning—warisan dari kakeknya, seorang pendaki legendaris yang konon pernah menjelajahi setiap jengkal pegunungan ini. Peta itu adalah kunci menuju Curug Seribu, air terjun mitos yang dijaga oleh arwah kuno.

“Serius, cuma pake peta ini?” tanya Dewi, suaranya terdengar cemas. Ia menggosok-gosokkan kedua tangannya, mungkin bukan karena dingin, tapi karena keraguan yang mulai merayap. “Kata orang, gunung ini angker banget.”

Andi tertawa, mencoba mencairkan suasana. “Angker-angkeran apaan sih? Itu cuma cerita buat nakut-nakutin. Kita kan mau cari air terjun, bukan hantu.”

Vina menatap Reno, matanya memancarkan kepercayaan penuh. “Tenang, Dewi. Reno tahu apa yang dia lakukan. Kita aman kok.”

Reno tersenyum, mengangguk yakin. “Ini petanya kakek. Dia bilang, Curug Seribu itu tempat paling indah yang pernah dia lihat. Kita harus ke sana.”

Mereka pun memulai langkah, menyusuri jalan setapak yang mulanya jelas dan lebar. Pohon-pohon menjulang tinggi, menaungi mereka dari terik matahari. Suara alam berpadu harmonis: kicauan burung, gemericik air sungai, dan gesekan daun-daun kering yang terinjak. Semangat petualangan membara, mengalahkan sedikit rasa takut yang mungkin ada. Reno memimpin di depan, dengan Vina tepat di belakangnya. Andi dan Dewi menyusul di belakang, mengobrol ringan.

Seiring waktu, jalan setapak mulai mengecil dan vegetasi semakin lebat. Andi, yang biasanya paling ceria, mulai menjadi pendiam. Beberapa kali, matanya melirik ke balik pohon-pohon besar, seolah-olah ada sesuatu yang mengawasinya.

“Di sana itu apa?” gumam Andi, menunjuk ke arah semak-semak. “Kayak ada yang lewat.”

Dewi menoleh, matanya melebar. “Mana? Jangan nakut-nakutin!”

Andi menggeleng. “Nggak, bukan nakut-nakutin. Gue beneran lihat. Kayak bayangan hitam.”

Reno dan Vina menoleh. “Mungkin itu cuma monyet atau binatang lain, Ndin,” kata Vina, mencoba menenangkan.

Namun, Andi menggeleng lagi. Ia mengendus udara, keningnya berkerut. “Kalian nyium bau busuk nggak? Bau bangkai, tapi aneh.”

Reno mengabaikannya, terlalu fokus dengan peta di tangannya. “Nggak, gue nggak ci...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp10.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Flash
SURAT CINTA MEMATIKAN
Destiara Kim
Cerpen
Bronze
Kematian Di Tanah Rawa
Christian Shonda Benyamin
Novel
PROMISE "JANJI JIWA"
Vien Mariana
Novel
Gold
Fantasteen Deadly Claws
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
Bus Senja
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Dasi Kupu-Kupu
SUWANDY
Novel
Bronze
Potjong Djahanam
Potjong Djahanam
Cerpen
KERETA SETAN
Dzakiyah Azzahra
Flash
Bayangan Putih
Luca Scofish
Cerpen
Hari Pertama
Riana Dewi
Cerpen
Bronze
Suara Penyiar Radio
Christian Shonda Benyamin
Novel
Gold
Fantasteen Bisikan Caroline
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
Kutukan Keluarga Bagian II: Kembali
Nisa
Komik
SANDEKALA
Akhmad Kuncoro
Cerpen
Bronze
Dia Menangkap Hantu dengan Dua Tangannya
Habel Rajavani
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Kematian Di Tanah Rawa
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bus Senja
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Suara Penyiar Radio
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Terjebak Dunia Arwah
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Losmen Berdarah
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Ibu
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Tuan Baru
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Teman Kamar Yang Kasat Mata
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pudar
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Arga
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Paranoid
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Suwanita
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayangan Hitam Di Jendela
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Batas Senja Berbisik
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Main Di Tengah Malam
Christian Shonda Benyamin