Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Kematian Di Tanah Rawa
1
Suka
2,947
Dibaca

Reno, Vina, Andi, dan Dewi berdiri di gerbang pendakian Gunung Rawa. Udara dingin dan segar mengisi paru-paru mereka, mengusir sisa-sisa kantuk dari perjalanan dini hari. Di tangan Reno, tergenggam erat sebuah peta lusuh yang sudah menguning—warisan dari kakeknya, seorang pendaki legendaris yang konon pernah menjelajahi setiap jengkal pegunungan ini. Peta itu adalah kunci menuju Curug Seribu, air terjun mitos yang dijaga oleh arwah kuno.

“Serius, cuma pake peta ini?” tanya Dewi, suaranya terdengar cemas. Ia menggosok-gosokkan kedua tangannya, mungkin bukan karena dingin, tapi karena keraguan yang mulai merayap. “Kata orang, gunung ini angker banget.”

Andi tertawa, mencoba mencairkan suasana. “Angker-angkeran apaan sih? Itu cuma cerita buat nakut-nakutin. Kita kan mau cari air terjun, bukan hantu.”

Vina menatap Reno, matanya memancarkan kepercayaan penuh. “Tenang, Dewi. Reno tahu apa yang dia lakukan. Kita aman kok.”

Reno tersenyum, mengangguk yakin. “Ini petanya kakek. Dia bilang, Curug Seribu itu tempat paling indah yang pernah dia lihat. Kita harus ke sana.”

Mereka pun memulai langkah, menyusuri jalan setapak yang mulanya jelas dan lebar. Pohon-pohon menjulang tinggi, menaungi mereka dari terik matahari. Suara alam berpadu harmonis: kicauan burung, gemericik air sungai, dan gesekan daun-daun kering yang terinjak. Semangat petualangan membara, mengalahkan sedikit rasa takut yang mungkin ada. Reno memimpin di depan, dengan Vina tepat di belakangnya. Andi dan Dewi menyusul di belakang, mengobrol ringan.

Seiring waktu, jalan setapak mulai mengecil dan vegetasi semakin lebat. Andi, yang biasanya paling ceria, mulai menjadi pendiam. Beberapa kali, matanya melirik ke balik pohon-pohon besar, seolah-olah ada sesuatu yang mengawasinya.

“Di sana itu apa?” gumam Andi, menunjuk ke arah semak-semak. “Kayak ada yang lewat.”

Dewi menoleh, matanya melebar. “Mana? Jangan nakut-nakutin!”

Andi menggeleng. “Nggak, bukan nakut-nakutin. Gue beneran lihat. Kayak bayangan hitam.”

Reno dan Vina menoleh. “Mungkin itu cuma monyet atau binatang lain, Ndin,” kata Vina, mencoba menenangkan.

Namun, Andi menggeleng lagi. Ia mengendus udara, keningnya berkerut. “Kalian nyium bau busuk nggak? Bau bangkai, tapi aneh.”

Reno mengabaikannya, terlalu fokus dengan peta di tangannya. “Nggak, gue nggak ci...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp10.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Kematian Di Tanah Rawa
Christian Shonda Benyamin
Flash
Panen
Dark Specialist
Novel
Bronze
The Curse (Kutukan)
Kazehaya Shin
Skrip Film
ADARUSA
Nicko Falih Al Furqon
Novel
Fright and Fear
Roy Rolland
Skrip Film
PESUGIHAN NASI GORENG
Onet Adithia Rizlan
Novel
Gold
Fantasteen Ghost Dormitory in Paris
Mizan Publishing
Flash
Mendua
Nunik Farida
Novel
Bronze
Pancajiwa
Nikodemus Yudho Sulistyo
Novel
Gold
Fantasteen Bisikan Caroline
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
Bidan Sofia
Christian Shonda Benyamin
Flash
Siaran Langsung
heriwidianto
Novel
Kekang
Muhammad Taufiq
Cerpen
Bronze
Lipstick Letter Ghost
Risman Senjaya
Cerpen
Bronze
Petaka Dara Haid
Bintang kecil@15
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Kematian Di Tanah Rawa
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bidan Sofia
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Arah Kompas
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kata Terlarang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Arga
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Yamero
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang Bayang Dokter
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Petak Umpet Maut
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Rumah Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Sahabat Ku Maafkan Aku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Cermin Di Kamar Kost
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang Bayang Kaktus Berdarah Seri 04
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
19:00
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku Saksi Semuanya
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Email Maut
Christian Shonda Benyamin