Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Langit di atas kampus mulai memudar, menyisakan bias jingga di cakrawala. Ratu, mahasiswi semester akhir, gelisah di bangku gazebo Fakultas Keguruan. Jam di ponselnya menunjukkan pukul enam sore, dan Indra, tunangannya, belum juga menampakkan batang hidungnya. Sudah dua jam dia menunggu, janji makan malam bubar jalan. Kekesalan Ratu meluap, memicu gejolak curiga yang selama ini ia tepis. Indra memang akhir-akhir ini sering menghilang tanpa kabar, alasannya selalu sama: sibuk UKM atau tugas kuliah. Tapi kali ini, hatinya berbisik lain.
Ratu memutuskan untuk mencari Indra sendiri. Langkahnya terburu-buru menyusuri koridor, melewati gedung-gedung fakultas yang mulai sepi. Angin sore mengembus pelan, menerbangkan beberapa helai rambut dari kunciran longgarnya. Jantungnya berdebar kencang, antara cemas dan amarah. Dia tahu Indra sering menghabiskan waktu di sekretariat UKM bela diri, sebuah ruangan kecil di ujung lorong Fakultas Teknik. Saat dia semakin mendekat, suara tawa dan obrolan samar mulai terdengar. Ratu mempercepat langkah, dan saat tangannya hendak menggapai gagang pintu, sebuah pemandangan menghantamnya seperti palu godam.
Pintu yang sedikit terbuka memperlihatkan Indra, tunangannya, berdiri terlalu dekat dengan seorang wanita. Wanita itu, Trisya, senior UKM bela diri yang memang dikenal agresif dan menawan, kini tengah mendongak, matanya menatap Indra dengan kilau yang tak terbaca. Sebelum Ratu sempat berpikir, Trisya menangkup wajah Indra, dan bibir keduanya menyatu dalam ciuman mesra yang memuakkan. Dunia Ratu runtuh dalam sekejap. Rasanya paru-parunya h...