Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Kata Terlarang
0
Suka
3,766
Dibaca

Bab 1 – Novel Berjudul “Kata Terlarang”

Udara malam Makassar terasa lembap dan berat, serupa gumpalan kabut yang menyelimuti kota. Di dalam apartemen minimalisnya yang tenang, Aidan Prasetya mengamati layar laptop dengan kepuasan samar. Novel horor terbarunya, "Kata Terlarang," baru saja diterbitkan. Sebuah karya yang ia tulis dalam kondisi seperti kesurupan, sebuah pengalaman aneh yang kini hanya menyisakan samar-samar ingatan. Ia membelai sampul digital bukunya, desainnya sederhana namun memiliki daya tarik yang mengganggu—sebuah simbol yang samar, seperti mata yang selalu mengawasi. Aidan tidak tahu, bahwa di setiap jalinan kata yang ia rajut, ada benang tak kasat mata yang akan menjerat pikiran pembacanya, mengikis kewarasan mereka perlahan, persis seperti rayap yang menggerogoti fondasi rumah.

Novel itu memang unik. Bukan sekadar kisah horor biasa. Aidan telah menumpahkan seluruh imajinasinya, menggali ketakutan-ketakutan primordial dan menyajikannya dalam prosa yang menghipnotis. Ia ingat bagaimana ia menghabiskan 17 hari tanpa henti, hampir tanpa tidur, tanpa makan, hanya menulis. Jari-jarinya menari di atas keyboard, kata-kata mengalir deras seolah didiktekan oleh entitas lain. Saat itu, ia merasa terhubung dengan sesuatu yang kuno, sebuah sumur inspirasi yang tak pernah ia ketahui keberadaannya. Kini, melihat hasil karyanya yang terbit, ada rasa bangga bercampur kekosongan aneh.

Minggu-minggu pertama setelah peluncuran, respons publik cukup baik. Pembaca memuji gaya tulisnya yang atmosferik, pembangunan ketegangan yang lambat namun mematikan, dan karakter-karakter yang memuakkan namun begitu nyata. Pujian berdatangan, mengalir seperti madu ke telinga Aidan. Ia membaca setiap ulasan, tersenyum kecil melihat bagaimana karyanya menyentuh saraf ketakutan orang. Namun, di antara pujian itu, mulai muncul nada-nada yang ganjil.

"Setelah membaca 'Kata Terlarang' sampai halaman terakhir, saya merasa sangat gelisah," tulis seorang pembaca di forum daring. "Ada rasa cemas berlebihan yang tidak bisa saya hilangkan. Seperti ada yang mengawasi dari sudut pandang saya." Komentar itu awalnya dianggap sebagai respons umum terhadap novel horor yang efektif. Aidan hanya mengangguk, menganggapnya sebagai tanda bahwa novelnya berhasil memicu emosi.

Namun, komentar-komentar serupa mulai menumpuk.

"Saya mulai mendengar bisikan-bisikan aneh saat merenung, terutama di malam hari," tulis pembaca lain. "Suara itu seperti menggumamkan potongan-potongan kalimat dari buku itu. Saya bahkan mencoba tidak memikirkan novelnya, tapi bisikan itu tetap ada. Ini gila."

Aidan mulai merasa tak nyaman. Bisikan? Ia sendiri tidak pernah mengalaminya saat menulis. Ia hanya merasakan dorongan tak tertahankan untuk terus mengetik.

Kemudian, muncul laporan tentang mimpi buruk. Bukan sekadar mimpi buruk biasa. Para pembaca menceritakan mimpi yang terasa sangat nyata, terlalu nyata untuk sekadar ilusi tidur. Mereka melihat sosok-sosok mengerikan dari novel, terkadang hanya bayangan samar, terkadang detail wajah yang menjijikkan, muncul di lingkungan mereka sendiri. Rumah mereka, kamar tidur mereka, bahkan wajah orang-orang terdekat mereka, semuanya bisa berubah menjadi lanska...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp11.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Kata Terlarang
Christian Shonda Benyamin
Novel
Jangan Tinggal Sendiri di Asrama
Firyal Fitriani
Novel
Mantra Pengikat Roh Di Pedalaman Kalimantan
Achmad Benbela
Novel
Gold
Fantasteen: Lost and Found
Mizan Publishing
Komik
VICTIM
irhamna ramadhan
Komik
Bronze
Medical Horror
Qonita Nur Qolby
Novel
JASAD DI DASAR JEMBATAN
Heru Patria
Flash
Bronze
Nenek Tua Mengerikan
Nisa
Skrip Film
Tidur ketiga: Dunia yang tidak bisa kau bangunkan
Yusril
Flash
Nyai Sendang Larangan
Allamanda Cathartica
Novel
Gold
Fantasteen Ghost Dormitory in Hiroshima
Mizan Publishing
Novel
Gold
Fantasteen Wooley Dolley
Mizan Publishing
Flash
Pesta di Malam Itu
eunike_xiuling
Cerpen
Bronze
Kereta Cepat Whoosh
Christian Shonda Benyamin
Novel
Bronze
WINDY ... IS CALLING
Herman Trisuhandi
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Kata Terlarang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kereta Cepat Whoosh
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Rig Minyak
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kutukan Ranjang Antik
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Dia Bukan Bayi Ku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Jumat Akhir Bulan Juli
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Petak Umpet Maut
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kuncup Bunga Ungu
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Paranoid
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kaca Retak
Christian Shonda Benyamin
Novel
Bronze
Di Balik Tirai
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Jalan Buntu 404
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Jumat Akhir Bulan Juli
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kamera Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Perawat Siska
Christian Shonda Benyamin