Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Sore itu, mendung menggantung tebal di atas kota, seolah turut merasakan getar gelisah dalam dada Astri Apriliani. Mahasiswi cerdas yang punya nama panggilan Tri tersebut, sebenarnya adalah seorang perempuan yang tidak ingin terlibat dalam drama apapun. Ia melipat kursi plastik yang baru saja dipakai rapat Divisi Perekonomian UKM, menumpuknya rapi di sudut ruangan. Aroma debu bercampur kopi instan yang tumpah pagi tadi masih tercium samar, menambah pengap suasana di dalam sekretariat Unit Kegiatan Mahasiswa yang ukurannya terbilang minimalis tersebut. Astri menghela napas panjang, pikirannya melayang pada tumpukan tugas kuliah yang menanti di kosnya. Harusnya, sekarang ia sudah bergelut dengan buku, bukan membereskan sisa rapat yang tak ada habisnya.
Ketika ia meraih lap basah untuk membersihkan meja, sebuah bayangan muncul di ambang jendela. Jantungnya sontak berdebar. Bayangan tersebut membentuk siluet familiar yang membuat tangannya sedikit bergetar. Astri mendongak perlahan, seolah takut apa yang dilihatnya akan lenyap jika ia bergerak terlalu cepat. Di sana, bersandar santai pada kusen jendela yang sudah agak lapuk, adalah Mas Damar.
Cinta pertamanya.
Ia berdiri di sana, senyum tipis mengembang di wajah tampannya yang kini sedikit lebih dewasa, namun tetap dengan sorot mata yang hangat dan penuh rasa ingin tahu. Jaket denim yang dikenakannya terasa kontras dengan kemeja rapi yang biasa ia kenakan dulu saat SMA. Astri terpaku, lap di tangannya terasa berat, dan otaknya berusaha keras mencerna kenyataan yang tersaji di depan mata. Setelah bertahun-tahun tanpa kabar, ta...