Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Hana menutup jendela perlahan, membiarkan udara pagi menari lembut di antara rambutnya. Ia merasa, angin membawa pesan rahasia dari alam, seolah-olah semesta sedang berbisik, “Kau tak sendiri.”
Pagi itu, Hana memutuskan keluar rumah. Jalanan basah sisa hujan semalam berkilau seperti permata di bawah sinar matahari. Setiap langkahnya terasa berat, namun ia tahu, setiap perjalanan dimulai dengan satu langkah kecil.
Ia berjalan menuju sebuah toko tua di ujung jalan—toko yang selama ini hanya ia lihat dari kejauhan. Toko itu bernama “Kartu Takdir”, dikelilingi aroma rempah dan cahaya lilin yang menari di balik kaca jendela.
Di dalam toko, se...