Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Diyar mengetuk-ngetukkan jarinya di meja, sambil melempar pandangan keluar jendela disebelah kirinya. Mendung putih tampak betah diatas sana menurunkan rintik air hujan. Ini jam sepuluh pagi yang basah. Mungkin cuaca di luar juga yang membuat tempat ini berisi sedikit lebih penuh dari biasanya. Tempat dimana orang-orang memesan hanya secangkir kopi dan kemudian duduk berjam-jam tanpa perlu malu tidak memesan cangkir kedua. Kita, manusia, memang senang menghabiskan waktu dengan bermacam tujuan. Diyar mengalihkan pandangannya ke kopi hitam di atas mejanya yang tidak lagi mengepulkan gumpalan putih halus. Sudah dingin. Lalu memegang-megang cangkir porselen bermotif salur putih sederhana itu tanpa ada keinginan untuk menyeruputnya.
Lost Without You dari Robin Thicke masih mengalun meningkahi atmosfer di coffee bar lantai tujuh ini. Di antara pikiran-pikirannya, ia mengikuti lirik lagu tersebut, hanya di dalam hati. Ya tentu saja itu lebih baik daripada harus menerima tatapan kesal orang-orang di ruangan itu karena terganggu dengan suaranya. Setidaknya ia bisa sedikit menghalau bosan yang mulai datang setelah hampir setengah jam menunggu.
Bunyi telepon genggamnya membuyarkan semua pikiran-pikiran tidak bermakna tadi. Ia tersenyum melihat nama yang muncul di layar telepon genggam itu.
"Hei..." Diyar menjawab teleponnya.
"Aku udah nyampe, udah didepan juga. Kamu udah didalem kan?" wanita itu menjawab dengan kalimat nyaris tanpa jeda.
"Sud..." belum sempat Diyar menjawab, Naya sud...