Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Kamera Tua
1
Suka
3,166
Dibaca

Bab 1: Kamera dari Lelang

Suara denting palu yang bergema di ruang lelang barang antik itu seolah menjadi genderang pertanda. Rizal, dengan kemeja batik longgar dan tatapan mata yang tajam, tak pernah menyangka bahwa kunjungannya ke acara tak terduga ini akan mengubah segalanya. Biasanya, akhir pekan Rizal diisi dengan membersihkan lensa, memeriksa kabel, atau sekadar menikmati kopi di kafe favoritnya, jauh dari keramaian dan atmosfer pengap yang selalu menyelimuti balai lelang. Namun, panggilan dari seorang kolektor langganan yang mengabarkan tentang "harta karun tersembunyi" membuatnya penasaran. Ia adalah kameraman senior di salah satu stasiun TV nasional terbesar di Indonesia, mata dan telinganya terlatih untuk mengenali kualitas, bahkan dalam tumpukan barang bekas.

Di antara tumpukan radio kuno, mesin ketik berkarat, dan furnitur era kolonial, sebuah siluet hitam menarik perhatiannya. Tergeletak begitu saja di sudut yang kurang cahaya, diselimuti debu tipis yang tak mampu menyembunyikan kilaunya, adalah sebuah kamera broadcast tua. Bentuknya bongsor, berbahan logam kokoh dengan lensa raksasa yang tampak seperti mata Cyclop yang menatap kosong. Modelnya klasik, nyaris primitif jika dibandingkan dengan kamera digital canggih yang setiap hari digenggamnya. Namun, ada aura misterius yang terpancar darinya, semacam daya tarik tak kasat mata yang membuat Rizal melangkah mendekat.

"Ini kamera apa, Pak?" tanyanya kepada seorang petugas lelang yang kebetulan lewat.

Petugas itu tersenyum tipis. "Ah, yang itu. Merek langka, Tuan. Buatan Eropa tahun 1970-an. Dulu dipakai di salah satu stasiun televisi di sana, kalau tidak salah. Barang sitaan dari kolektor yang bangkrut."

Rizal memicingkan mata, mendekatkan wajahnya. Tulisan di badan kamera yang sudah sedikit pudar itu terbaca: Lumière Vérité. Nama yang asing, bahkan bagi seorang veteran sepertinya. Namun, sentuhan tangannya pada bodi logam yang dingin itu mengirimkan getaran aneh. Sebuah rasa dingin yang menusuk, seolah bukan sekadar dinginnya logam, melainkan dinginnya sesuatu yang hidup namun tak bernyawa. Di benaknya, terbayang bagaimana kamera ini pernah merekam momen-momen bersejarah, wajah-wajah terkenal, atau drama kehidupan yang tak terhitung jumlahnya di masa lampau.

"Kualitasnya bagaimana?" tanyanya lagi, lebih kepada dirinya sendiri.

"Kami sudah coba tes sebentar, Tuan. Anehnya, kualitasnya luar biasa meski tua. Gambar masih jernih, dan mekanismenya berfungsi baik. Mungkin ada yang sedikit mengganjal di bagian viewfinder, tapi itu bisa diperbaiki." Petugas itu menjelaskan dengan nada acuh tak acuh, seolah tak peduli dengan potensi mahakarya di depannya.

Rizal tahu ini adalah kesempatan langka. Di era serba digital dan serba instan, mencari kamera dengan karakter visual sekuat ini hampir mustahil. Ia memiliki proyek dokumenter artis dan presenter TV top yang sudah lama ingin digarapnya. Selama ini, ia selalu merasa ada yang kurang dari hasil rekaman kamera digital modern yang terlalu steril. Ia mengi...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp10.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Kamera Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Dawet
Bagus Aryo Wicaksono
Cerpen
Bronze
KUTUKAN
Refy
Flash
Sesajen
Allamanda Cathartica
Flash
Orang-Orang Mengerikan
Kosong/Satu
Flash
Bronze
Janur di Bawah Pohon Beringin
Risti Windri Pabendan
Cerpen
Kamar Mandi
Rapury
Novel
Gold
HARU MAHAMERU
Falcon Publishing
Novel
RUMAH YANG MENELAN PENGHUNINYA
Noferius Laia
Flash
Bronze
Horror school
Miss Anonimity
Cerpen
Bronze
Kuburan Laut Buton
Risti Windri Pabendan
Cerpen
Bronze
Lorong di Atap
Johanes Gurning
Cerpen
Bronze
Labirin Jiwa
Christian Shonda Benyamin
Novel
Gold
Fantasteen: Ivore dan Akoya
Mizan Publishing
Skrip Film
Cermin di loteng
srianing
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Kamera Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Labirin Jiwa
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Panggilan Sumur Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kata Terlarang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Delusi Atau Nyata
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Ruko Terlarang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Sang Kolektor Jiwa
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang Dalam Cermin
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayangan Di Kota Fajar
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayangan Di Cermin Kedua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang - Bayang Kaktus Berdarah Seri 01
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Jurnal Kosong
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pusaka Naga Hitam
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Maut Di Kapal Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Dia Bukan Bayi Ku
Christian Shonda Benyamin