Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Kamera Tua
1
Suka
127
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Bab 1: Kamera dari Lelang

Suara denting palu yang bergema di ruang lelang barang antik itu seolah menjadi genderang pertanda. Rizal, dengan kemeja batik longgar dan tatapan mata yang tajam, tak pernah menyangka bahwa kunjungannya ke acara tak terduga ini akan mengubah segalanya. Biasanya, akhir pekan Rizal diisi dengan membersihkan lensa, memeriksa kabel, atau sekadar menikmati kopi di kafe favoritnya, jauh dari keramaian dan atmosfer pengap yang selalu menyelimuti balai lelang. Namun, panggilan dari seorang kolektor langganan yang mengabarkan tentang "harta karun tersembunyi" membuatnya penasaran. Ia adalah kameraman senior di salah satu stasiun TV nasional terbesar di Indonesia, mata dan telinganya terlatih untuk mengenali kualitas, bahkan dalam tumpukan barang bekas.

Di antara tumpukan radio kuno, mesin ketik berkarat, dan furnitur era kolonial, sebuah siluet hitam menarik perhatiannya. Tergeletak begitu saja di sudut yang kurang cahaya, diselimuti debu tipis yang tak mampu menyembunyikan kilaunya, adalah sebuah kamera broadcast tua. Bentuknya bongsor, berbahan logam kokoh dengan lensa raksasa yang tampak seperti mata Cyclop yang menatap kosong. Modelnya klasik, nyaris primitif jika dibandingkan dengan kamera digital canggih yang setiap hari digenggamnya. Namun, ada aura misterius yang terpancar darinya, semacam daya tarik tak kasat mata yang membuat Rizal melangkah mendekat.

"Ini kamera apa, Pak?" tanyanya kepada seorang petugas lelang yang kebetulan lewat.

Petugas itu tersenyum tipis. "Ah, yang itu. Merek langka, Tuan. Buatan Eropa tahun 1970-an. Dulu dipakai di salah satu stasiun televisi di sana, kalau tidak salah. Barang sitaan dari kolektor yang bangkrut."

Rizal memicingkan mata, mendekatkan wajahnya. Tulisan di badan kamera yang sudah sedikit pudar itu terbaca: Lumière Vérité. Nama yang asing, bahkan bagi seorang veteran sepertinya. Namun, sentuhan tangannya pada bodi logam yang dingin itu mengirimkan getaran aneh. Sebuah rasa dingin yang menusuk, seolah bukan sekadar dinginnya logam, melainkan dinginnya sesuatu yang hidup namun tak bernyawa. Di benaknya, terbayang bagaimana kamera ini pernah merekam momen-momen bersejarah, wajah-wajah terkenal, atau drama kehidupan yang tak terhitung jumlahnya di masa lampau.

"Kualitasnya bagaimana?" tanyanya lagi, lebih kepada dirinya sendiri.

"Kami sudah coba tes sebentar, Tuan. Anehnya, kualitasnya luar biasa meski tua. Gambar masih jernih, dan mekanismenya berfungsi baik. Mungkin ada yang sedikit mengganjal di bagian viewfinder, tapi itu bisa diperbaiki." Petugas itu menjelaskan dengan nada acuh tak acuh, seolah tak peduli dengan potensi mahakarya di depannya.

Rizal tahu ini adalah kesempatan langka. Di era serba digital dan serba instan, mencari kamera dengan karakter visual sekuat ini hampir mustahil. Ia memiliki proyek dokumenter artis dan presenter TV top yang sudah lama ingin digarapnya. Selama ini, ia selalu merasa ada yang kurang dari hasil rekaman kamera digital modern yang terlalu steril. Ia mengi...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp10.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Kamera Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
LANGKAH KETUJUH DARI LIANG
glowedy
Cerpen
Bronze
Kepala Hantu di Motel Sumatra
Silvarani
Novel
Kisah Penyap dari Rimbun Bambu di Belakang Taubah
Ariyanto
Flash
Bronze
LAWON ( kain kafan 40 hari )
Okhie vellino erianto
Novel
Bronze
ALONE~Novel~
Herman Sim
Cerpen
Bronze
5 Langkah Sebelum...
Kemal Ahmed
Flash
Yang Berjalan di Tengah Malam
lusi anda sudjana
Novel
Bronze
ARWAH PENJEMPUT KENANGAN (5 Kisah Misteri di Masa Pandemi)
Darryllah Itoe
Cerpen
Bronze
Penjaga Kubur Itu Dulu Berjualan Sate Anjing
Habel Rajavani
Cerpen
Kursi Kosong
Arjun
Cerpen
Bronze
Suara Penyiar Radio
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Canda berujung petaka. Malam jum'at kliwon
Bang Jay
Novel
Bronze
Hidup Dengan Mayat ~Novel~
Herman Sim
Novel
Gold
Fantasteen Deadly Claws
Mizan Publishing
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Kamera Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Suara Penyiar Radio
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Panggilan Dari Bawah Tanah
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Radio Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Main Di Tengah Malam
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Penjara Abadi
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Panggilan 000
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang - Bayang Kaktus Berdarah Seri 01
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Panti Jompo Harum Melati
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang Bayang Kaktus Berdarah Seri 03
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang Bayang Kaktus Berdarah Seri 05
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang Bayang Kaktus Berdarah Seri 04
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang - Bayang Kaktus Berdarah Seri 02
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayangan Di Kota Fajar
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayangan Di Cermin Kedua
Christian Shonda Benyamin