Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Jakarta menyambutku dengan napasnya yang panas dan sesak. Selama seminggu pertama, aku tidur di mushola stasiun, di antara para penglaju yang kelelahan dan orang-orang yang telah menyerah pada nasib.
Namaku Adi. Usiaku dua puluh empat tahun, dan di tanganku hanya ada ijazah SMK serta sebuah surat penerimaan kerja di percetakan kecil yang gajinya hanya cukup untuk bertahan hidup, bukan untuk hidup. Aku butuh atap, tempat termurah yang bisa kutemukan.
Pencarianku berakhir di selembar kertas fotokopian yang menempel di tiang listrik, tulisannya sudah agak luntur oleh hujan:
“Kosan Damai Indah. Kamar tersedia. Murah. Tenang.”
Lokasinya adalah sebuah kebohongan geografis. Terletak di jantung kota, namun untuk mencapainya, aku harus menyelinap masuk ke sebuah gang sempit yang diapit oleh tembok-tembok kusam. Semakin dalam aku berjalan, semakin suara kota memudar, digantikan oleh keheningan yang aneh dan aroma lembap dari selokan yang mampat. Gang itu berakhir di sebuah tanah kosong yang ditumbuhi semak liar, dan di sanal...