Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
Kado Spesial
2
Suka
6,931
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Besok; usia pernikahanku dengan Hamidah genap lima tahun. Dan selama itu, kehidupan rumah tangga kami bisa dikatakan berjalan lancar. Percekcokan kecil mungkin biasa saja. Tapi, percekcokan hingga menyebabkan Hamidah sampai pulang ke rumah orang lain, kupastikan belum pernah. Menurutku, keadaan ini menyebabkan aku sangat mencintainya. Begitu pula sebaiknya.

Kami menikah dijodohkan oleh orang tua kami. Sebelumnya kami belum saling mengenal. Saat itu, umurku dua puluh empat tahun. Suatu hari, Bapak memanggilku. Di atas punggung kasur, ia terbaring sakit. Wajahnya tampak lelah. Namun, sinar matanya menunjukkan kebahagiaan yang tercipta dari ketabahannya. Di tangan, jalinan tasbih berputar perlahan-lahan oleh jari-jarinya yang bergerak lemah. Kata dokter, Bapak terserang kanker darah. Sementara Bulik Min, duduk di sebelahnya.

“Kemari, anakku,” kata Bapak tersenyum melihatku datang. Aku mendekat. Kulihat Bulik Min membantu untuk duduk bersandar di kayu kasur yang berukir. Lalu pamit pergi. Dalam hati aku membayangkan ada sesuatu yang penting yang akan disampaikan oleh Bapak.

“Duduklah.”

Dia diam sejenak sambil tersenyum padaku.

“Kau sudah besar, anakku. Kau juga sudah sarjana sekarang. Tak terasa waktu berlalu begitu cepat”, ia berhenti sejenak. “O, ya, Bapak mohon maaf. Bapak tidak bisa hadir pada wisudamu.”

“Tidak apa-apa, Bapak. Saat ini, kesembuhan Bapak adalah kebahagiaan terbesar bagi saya.”

Ia mendesah pelan dengan tetap tersenyum. Sementara jalinan tasbih di tangan terus berputar. “Tidak, anakku. Kau sendiri tahu tentang sakit Bapak ini. Kata dokter, Bapak hanya bisa bertahan paling lama satu bulan lagi.” Bapak diam sejenak.

“Tapi, manusia pasti kembali kepada-Nya. Entah, kapanpun itu. Siapapun manusia tak bisa mengelak ketika maut datang menjemput. Dan akhir-akhir ini, aku merasa Emakmu menginginkan a...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
KEDUA KALI
Novya
Novel
Harta Tahta Renata
Ratih widiastuty
Cerpen
Bronze
Kado Spesial
Syauqi Sumbawi
Novel
Bronze
Two Promises
Meriam Ester Lita Dumais
Novel
My Dignity
Retno Dinartini Rahayu
Novel
Bronze
Aku di Sudut Kota pada 90'
Andhika Fadlil Destiawan
Flash
Reuni
Desy Cichika
Cerpen
Bronze
Jeda di Kilometer Sunyi
Risman Senjaya
Novel
Arjuna
Istuti
Skrip Film
Nge-Band! 103
Yorandy Milan Soraga
Flash
KADO
Cassandra Reina
Cerpen
Membatin
ImaRosyi
Novel
Goldfish
Gemi
Novel
Friends Over Macaroon
Resti Layla
Novel
Gold
Perfect Mistakes
Bentang Pustaka
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Kado Spesial
Syauqi Sumbawi
Flash
NING NONG NING GUNG
Syauqi Sumbawi
Cerpen
Di Ombak Pasir Papuma
Syauqi Sumbawi
Flash
GERAK DALAM KABUT
Syauqi Sumbawi
Flash
Ayat-ayat Kopi, yang pekat lagi nikmat
Syauqi Sumbawi
Flash
TAFSIR POHON CEMARA
Syauqi Sumbawi
Flash
ZIARAH LORONG ASING
Syauqi Sumbawi
Flash
REMBULAN BERGARIS DAHAN
Syauqi Sumbawi
Cerpen
Laki-laki dari Pulau Salju
Syauqi Sumbawi
Flash
LANGGAR MBAH MAD
Syauqi Sumbawi
Novel
Bronze
Waktu; di pesisir utara
Syauqi Sumbawi
Flash
SEBUAH KORAN HALAMANNYA TERBUKA
Syauqi Sumbawi
Flash
SETEGUH POHON DI SEPANJANG TEPIAN SUNGAI
Syauqi Sumbawi
Flash
PADA KORIDOR, KENANGAN DAN KEYAKINAN TERGAMBAR
Syauqi Sumbawi
Novel
Bronze
Dunia Kecil; panggung & omongkosong
Syauqi Sumbawi