Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
Kado Spesial
2
Suka
6,424
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Besok; usia pernikahanku dengan Hamidah genap lima tahun. Dan selama itu, kehidupan rumah tangga kami bisa dikatakan berjalan lancar. Percekcokan kecil mungkin biasa saja. Tapi, percekcokan hingga menyebabkan Hamidah sampai pulang ke rumah orang lain, kupastikan belum pernah. Menurutku, keadaan ini menyebabkan aku sangat mencintainya. Begitu pula sebaiknya.

Kami menikah dijodohkan oleh orang tua kami. Sebelumnya kami belum saling mengenal. Saat itu, umurku dua puluh empat tahun. Suatu hari, Bapak memanggilku. Di atas punggung kasur, ia terbaring sakit. Wajahnya tampak lelah. Namun, sinar matanya menunjukkan kebahagiaan yang tercipta dari ketabahannya. Di tangan, jalinan tasbih berputar perlahan-lahan oleh jari-jarinya yang bergerak lemah. Kata dokter, Bapak terserang kanker darah. Sementara Bulik Min, duduk di sebelahnya.

“Kemari, anakku,” kata Bapak tersenyum melihatku datang. Aku mendekat. Kulihat Bulik Min membantu untuk duduk bersandar di kayu kasur yang berukir. Lalu pamit pergi. Dalam hati aku membayangkan ada sesuatu yang penting yang akan disampaikan oleh Bapak.

“Duduklah.”

Dia diam sejenak sambil tersenyum padaku.

“Kau sudah besar, anakku. Kau juga sudah sarjana sekarang. Tak terasa waktu berlalu begitu cepat”, ia berhenti sejenak. “O, ya, Bapak mohon maaf. Bapak tidak bisa hadir pada wisudamu.”

“Tidak apa-apa, Bapak. Saat ini, kesembuhan Bapak adalah kebahagiaan terbesar bagi saya.”

Ia mendesah pelan dengan tetap tersenyum. Sementara jalinan tasbih di tangan terus berputar. “Tidak, anakku. Kau sendiri tahu tentang sakit Bapak ini. Kata dokter, Bapak hanya bisa bertahan paling lama satu bulan lagi.” Bapak diam sejenak.

“Tapi, manusia pasti kembali kepada-Nya. Entah, kapanpun itu. Siapapun manusia tak bisa mengelak ketika maut datang menjemput. Dan akhir-akhir ini, aku merasa Emakmu menginginkan a...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Cerpen
Bronze
Kado Spesial
Syauqi Sumbawi
Novel
Bronze
A Gift For Everyone
Fann Ardian
Skrip Film
GRADUASHITTT
Jesslyn Kei
Cerpen
Bocah Pecandu Lem
Muhammad Ilfan Zulfani
Novel
I WANT TO DIE, BUT I HAVE TO PAY BILLS
Rizky Kurniawan
Flash
Bronze
Baru Saja Patah
B12
Flash
Rahara
Andini Pradya Savitri
Novel
Gold
Nasi untuk Kakek
Mizan Publishing
Skrip Film
About Last Night
handiko suharso
Skrip Film
NADA MINOR (Skenario Film)
Sugiadi Azhar
Novel
Cerita Papa dan Kenangannya
Wahyu Firmansyah
Flash
PESAN UNTUK MELATI HATI
Deasy Wirastuti
Flash
Dingin
Rena Miya
Flash
Bronze
Kisah Kelam Kehidupan: Si Buruk Rupa Juga Manusia Biasa
mahes.varaa
Novel
My Last Dandelion
Jee's World
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Kado Spesial
Syauqi Sumbawi
Cerpen
Laki-laki dari Pulau Salju
Syauqi Sumbawi
Cerpen
Di Ombak Pasir Papuma
Syauqi Sumbawi
Novel
Bronze
Waktu; di pesisir utara
Syauqi Sumbawi
Flash
REMBULAN BERGARIS DAHAN
Syauqi Sumbawi
Flash
SETEGUH POHON DI SEPANJANG TEPIAN SUNGAI
Syauqi Sumbawi
Flash
TAFSIR POHON CEMARA
Syauqi Sumbawi
Flash
ZIARAH LORONG ASING
Syauqi Sumbawi
Flash
NING NONG NING GUNG
Syauqi Sumbawi
Flash
PADA KORIDOR, KENANGAN DAN KEYAKINAN TERGAMBAR
Syauqi Sumbawi
Novel
9
Syauqi Sumbawi
Flash
GERAK DALAM KABUT
Syauqi Sumbawi
Flash
LANGGAR MBAH MAD
Syauqi Sumbawi
Flash
Ayat-ayat Kopi, yang pekat lagi nikmat
Syauqi Sumbawi
Cerpen
Saya Telah Difitnah
Syauqi Sumbawi