Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Kurekatkan jaketku, tanganku refleks mendekap tubuhku sendiri. Bahan parasut tipis jaket ini rupanya tidak mampu menahan tiupan angin malam ini. Kupercepat langkahku dari parkiran motor menuju pintu utama kafe. Setibanya di muka sebuah pintu kaca berukuran besar, seorang pria pelayan kafe membukakanku pintu.
“Selamat datang. Silahkan Kak, mau langsung order atau mau cari tempat dulu?” ucap pelayan itu dengan sopan mempersilahkanku masuk, kubalan dengan anggukan kepala.
Didalam kafe, aku langsung menuju lantai 2. Sepuluh tahun tidak ke sini, sepertinya tidak banyak yang berubah dari kafe ini. Mulai dari warna dinding sampai interior yang digunakan. Bahkan letak kursi-kursi dan meja pun tidak banyak berubah. Di lantai dua, aku langsung menuju meja di teras. Namun begitu kubuka pintu menuju teras depan,...